Jika kita mendengar kata ‘budaya’ maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah seperangkat kegiatan dari masyarakat yang dilakukan sejak lampau. Istilah kebudayaan atau budaya berasal dari Bahasa Sanskerta, yaitu Budhayah yang berarti bentuk jamak dari budhi (budi atau akal). Selain itu kebudayaan dalam Bahasa Inggris yaitu culture yang berasal dari kata colere yang memiliki arti mengolah atau mengerjakan. Menurut (Koentjaraningrat, 1993) kebudayaan merupakan suatu sistem gagasan rasa, sebuah tindakan, dan karya yang dihasilkan oleh manusia yang di dalam kehidupannya yang bermasyarakat. Budaya erat kaitannya dengan cara hidup sekelompok masyarakat yang mereka yakini untuk diturunkan dari generasi ke generasi, pada suatu budaya biasanya dipengaruhi oleh beberapa unsur, seperti agama, politik, bahasa, pakaian, adat istiadat, benda, bangunan, karya seni, dan lainnya. Hal tersebut membuat budaya sangat dilindungi keberadaannya karena menyangkut dengan kemajuan peradaban manusia. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, maka terciptalah benda yang dapat memelihara kebudayaan untuk nantinya dapat dilihat dan dinikmati oleh generasi penerus. Setidaknya jika suatu kebudayaan tidak dilakukan lagi, maka kegiatan tersebut masih bisa dilihat atau dinikmati dalam bentuk dokumentasi. Berdasarkan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, setidaknya terdapat 10 objek dokumentasi budaya, diantaranya adalah tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, Bahasa, olahraga tradisional, dan permainan rakyat. Dari 10 objek tersebut, permainan rakyat adalah salah satu objek kebudayaan yang penting untuk dilestarikan, apalagi pada era new normal seperti saat ini, masyarakat khususnya anak-anak dituntut untuk tidak melakukan kegiatan yang membahayakan kesehatan dan wajib melaksanakan social distancing, sehingga bukan tidak mungkin jika kebiasaan memainkan permainan rakyat ini mulai terlupakan dan anak-anak lebih memilih permainan berbasis digital yang sering dijumpai lewat gawai atau media lainnya. Menurut Wahyu Ningrum yang dikutip oleh (Pratiwi, n.d.) menyatakan bahwa permainan rakyat atau biasa disebut permainan tradisional merupakan permainan yang dilakukan masyarakat secara turun temurun dan merupakan hasil dari penggalian budaya lokal yang didalamnya terkandung nilai-nilai budaya dan nilai pendidikan, serta untuk hiburan bagi masyarakat yang memainkannya. Jika kita berkaca pada masa lalu, permainan rakyat adalah salah satu kegiatan yang lumrah bahkan wajib dilakukan khususnya bagi anak-anak, hal ini dapat meningkatkan kekompokan antar teman serta dapat melatih konsentrasi. Salah satu permainan rakyat yang populer pada masyarakat Sunda adalah Sunda Manda atau biasa disebut engklek. Permainan rakyat atau dolanan Engklek sebenarnya ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di daerah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Meskipun di beberapa daerah nama permainan ini berbeda-beda, namun permainan ini berasal dari Bahasa yaitu Belanda Zondag Maandag atau Sunday Monday yang menyebar di nusantara pada zaman colonial Belanda. Menurut Dr. Smpuck Hur Gronje, permainan ini berasal dari hindustan yang mencerminkan latar belakang cerita perebutan petak sawah. Sama seperti permainan rakyat lainnya, Engklek atau yang sering disebut Sondah atau Sunda Manda ini merupakan permainan yang bersifat kompetitif yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Sebelum memainkan permainan ini, biasanya pemain Sunda Manda membentuk kotak-kotak yang menyerupai tambah atau pohon yang dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut ‘sawah’. Biasanya permainan ini dilakukan di permukaan tanah matang seperti yang terdapat di pedesaan atau lantai semen. Selanjutnya adalah aturan main Sunda Manda, pemain pertama melempar ‘gacuk’ yaitu benda berbentuk pipih (biasanya berasal dari potongan kecil genting atau batu) kearah kotak yang pertama, jika gacuk berada di luar kotak atau garis, maka pemain dianggap gugur dan diteruskan pada pemain berikutnya. Jika gacuk berada di salah satu kotak, maka pemain harus melompat dengan satu kaki mengitari kotak-kotak yang ada, dengan catatan tidak melompati kotak yang terdapat ‘gacuk’, pemain harus mengambil dan melemparkannya agar dapat melalui kotak tersebut. Mengingat setiap pemain melemparkan ‘gacuk’, maka setiap pemain tidak boleh menginjak kotak yang terdapat gacuk miliknya dan milih pemain lain, karena jika demikian maka pemain dianggap gugur dan pemain selanjutnya dipersilahkan untuk bermain. Bagi pemain yang telah melewati kotak-kotak dalam satu kali putaran, maka pemain tersebut diberi kesempatan untuk memilih salah satu kotak sebagai hak milik dan tidak boleh diinjak oleh pemain lain, begitu seterusnya hingga permainan ini memiliki pemenang. Permainan rakyat ini memiliki banyak manfaat khususnya untuk tumbuh kembang anak, manfaat tersebut diantaranya: (a) melatih motorik kasar. Motorik kasar sendiri meliputi melompat, berlari, dan berjalan. Hal ini membuktikan bahwa melakukan permainan engklek merupakan salah satu kegiatan yang dapat menstimulus motorik kasar. (b) Melatih keseimbangan, permainan ini dilakukan dengan cara melompati kotak dengan satu kaki, hal ini dapat melatih keseimbangan pemain untuk dapat memenangkan permainan ini. (c) Meningkatkan sosialisasi, permainan ini dilakukan oleh dua orang atau lebih, hal ini sudah pasti memicu terjadinya interaksi antara pemain satu dengan pemain lainnya sehingga terbentuklah sosialisasi. Hal ini tentu penting apalagi untuk anak-anak yang sedang dalam proses pembentukan karakter, permainan yang melibatkan terjadinya interaksi akan menstimulus individu untuk dapat berkomunikasi dengan baik (d) Meningkatkan kecerdasan logika dan strategi, konsep permainan engklek yang kompetitif akan memicu pemain untuk memikirkan cara dan memperhatikan langkah untuk bisa memenangkan permainan, hal ini jelas dapat meningkatkan kecerdasan logika dan strategi pemainnya. (e) Melatih kemandirian dan kepercayaan diri, kemandirian akan terbentuk dalam diri individu ketika munculnya rasa kepercayaan diri, setelah pemain dapat memikirkan cara untuk memenangkan permainan, maka kepercayaan diri tersebut akan muncul dan terbentuklah rasa kemandirian. Kenyataannya, permainan rakyat engklek ini sudah jarang kita temui keberadaannya, apalagi kini dunia sedang dilanda era new normal yang membuat beberapa komunitas atau masyarakat sulit untuk melakukan permainan ini. Untuk dapat dikenal dan dilestarikan keberadaannya oleh masyarakat, kebudayaan ini dapat didokumentasikan dalam bentuk digital baik berupa video, foto, atau penjelasan yang dikemas secara digital lainnya, agar generasi penerus dapat melestarikannya dengan cara memainkan permainan ini. Salah satu contoh upaya pelestariannya adalah video yang dibagikan oleh kanal YouTube bernama Jember 1TV, pada video tersebut menampilkan anak-anak yang sedang melakukan permainan engklek disertai dengan instruksi mainnya. Hal ini membuktikan bahwa kemajuan teknologi dapat melestarikan kebudayaan, sudah menjadi tugas kita sebagai manusia untuk dapat mempertahankan eksistensi permainan rakyat ini agar dapat dinikmati dan dilakukan oleh generasi penerus bangsa, hal ini bertujuan agar kebudayaan itu tidak hilang dan menyisakan dokumentasinya saja.
Daftar Pustaka Koentjaraningrat. (1993). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan. Pratiwi, Y. (n.d.). Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar (Keseimbangan Tubuh) Anak Melalui Permainan Tradisional Engklek di Kelompok B Tunas Rimba II Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Penelitian PAUDIA.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...