×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Sulawesi Selatan

Asal Daerah

Makassar

Coto Makassar

Tanggal 10 Oct 2019 oleh Sulistia Rani.

Kuliner khas Makassar yang paling mudah ditemui adalah Coto Makassar. Kuahnya dibuat dari rebusan jeroan bercampur daging sapi yang diiris-iris kecil-kecil. Biasanya soto ini dinikmati bersama ketupat atau burasa khas Makassar.

Coto Makassar atau yang kadang disebut dengan nama Coto Mangkasara merupakan kuliner khas kebanggaan masyarakat Makassar. Tidak mengherankan jika Garuda Indonesia menjadikannya menu pilihan dalam penerbangan dari dan ke Makassar.

Sajian soto ini sebenarnya tak berbeda jauh dengan jenis soto dari daerah lain di nusantara. Tapi memang, Coto Makassar memiliki kekhasan berupa bumbu rempah dan kacang untuk membuat kuah yang kental.

Ada sekitar 40 macam rempah untuk membuat Coto Makassar. Orang Makassar menyebutnya ampah patang pulo. Selain aneka macam rempah, sambal taoco asal Tiongkok pun menjadi bagian tak terpisahkan dari Coto Makassar.

Rempah tersebut terdiri dari kacang, kemiri, cengkeh, pala, foeli, sere yang ditumbuk halus, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar putih, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seldri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, garam, papaya muda untuk melembutkan daging, dan kapur untuk membersihkan jeroan.

Kenikmatan coto makassar tak terlepas pula dari tradisi peramuaanya menggunakan kuali tanah yang disebut dengan korong butta atau uring butta.

Biasanya coto dimakan bersama ketupat, kacang, ditaburi daun bawang dan perasan jeruk nipis. Daging yang digunakan Coto Makassar adalah daging sapi. Ada pula yang menggunakan lidah, otak, limpa, paru, hati, jantung, babat, yang di iris kecil dan dicampur dengan kuah.

Kekhasan Coto Makassar tidak hanya dari bahan-bahan dan cara pembuatannya, namun juga aspek sejarahnya.

Coto Makassar sudah ada sejak masa Somba Opu yang merupakan pusat Kerajaan Gowa ketikaa mengalami kejayaan pada 1538. Saat itu Coto Makassar menjadi hidangan di Kerajaan Gowa. Demikian ditulis situs Halo Wisata.

Pada masa itu, para pengawal kerajaan menjadikan masakan ini sebagai menu makan pagi sebelum menjalankan tugasnya. Masakan yang terpengaruh oleh kuliner Tiongkok ini diperkirakan masuk Gowa pada abad ke-16.

Warung Coto Makassar pertama yang ada di Makassar adalah warung coto milik H. Dg. Sangkala. Warung coto yang sekarang tinggal nama tersebut dibangun pada 1940-an. Saking terkenalnya warung ini, para pejabat penting di negeri ini sering mengundangnya dalam berbagai acara-acara penting. Ribuan mangkok bisa dipesan dalam satu kali pemesanan.

Di Makassar sendiri sudah banyak bertebaran warung-warung yang menjual Coto Makassar dan selalu ramai dipadati oleh pembeli. Warung-warung tersebut banyak yang buka dari pagi hingga malam hari.

Menurut narablog Ipul, di Jakarta Anda bisa menuju ke kawasan Pasar Senen dan singgah di warung Coto Senen milik Pak Syamsul Daeng Ngawing. Selain itu, Anda juga bisa datang ke Coto Ampera di Jalan Ampera, Jakarta Selatan atau di kawasan Kelapa Gading.

Untuk membuat sendiri, Anda bisa simak sebuah artikel dari Nova. Untuk 8 porsi Coto Makassar, Anda butuh waktu 70 menit membuatnya.

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...