Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita rakyat Sulawesi Selatan Toraja
CERITA TULANGDIDI
- 4 Januari 2021

Pada suatu masa di derah Toraja hiduplah sepasang suami istri bernama Dopang dan Bangun. Saat itu sang istri sedang dalam keadaan hamil tua. Saat tiba waktunya melahirkan maka bersiaplah Dopang untuk menyambut kelahiran bayinya yang sedang dikandung istrinya. Akhirnya lahirlah seorang bayi laki-laki yang kemudian diberi nama Tulangdidi. Tulangdidi dikabarkan kelak akan menjadi anak yang membawa keberkahan dan kemakmuran bagi keluarga dan masyarakat Toraja. Akan tetapi rupanya ada beberapa orang yang tidak senang dan menjadi iri dengan adanya kabar tersebut. Karena rasa dengki menguasai hati orang-orang tersebut maka mereka pun lalu menyebarkan fitnah mengenai Tulangdidi. Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan dan demikianlah yang terjadi, Tulangdidi dikabarkan akan membawa bencana dan malapetaka bagi seluruh masyarakat Toraja. Untuk menghindari malapetaka maka Tulangdidi haruslah dibunuh. Masyarakat rupanya terpengaruh akan kabar fitnah tersebut tanpa menyelidiki dulu asal usul kebenarannya. Merekapun segera menemui Dopang dan Bangun, orang tua Tulangdidi dan menyampaikan kabar yang mereka terima serta mereka pun mendesak agar Tulangdidi dibunuh demi keselamatan para penduduk kampung. Orang tua Tulangdidi pun tak berdaya menghadapi desakan masyarakat, sehingga akhirnya menyetujui untuk membunuh Tulangdidi. Namun mereka meminta waktu hingga usia Tulangdidi telah cukup untuk dibunuh. Akhirnya Bapaknya berjanji akan membunuh Tulangdidi sendiri dengan tangannya. Hal itu akhirnya disetujui oleh masyarakat yang terhasut. Waktu terus berlalu dan kini Tulangdidi pun tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas dan cerdik hingga tibalah masanya saat Tulangdidi akan dibunuh oleh Bapak-nya sendiri. Maka Tulangdidi diajak Bapaknya masuk ke dalam hutan yang sangat jauh jaraknya dari rumah tinggal mereka. Sebutir telur ayam diberikan Ibunya kepada Tulangdidi sebagai bekal. Setibanya di dalam hutan, telur ayam itu diletakkan di sebuah sarang burung yang ada di pohon, sebelum Tulangdidi akhirnya dibunuh oleh Bapaknya. Menyaksikan kematian anaknya yang begitu menggenaskan dan mati di tangannya sendiri membuat Dopang, Bapak Tulangdidi sangat bersedih. Dirapikannya mayat anaknya, dipakaikannya pakaian yang paling bagus untuk mayat anaknya, setelah itu diletakkan mayat Tulangdidi di dalam sebuah goa yang ada di dalam hutan. Lalu berlalulah sang Bapak sambil terisak meninggalkan mayat Tulangdidi, kembali pulang ke rumahnya, menemui masyarakat Toraja dan melaporkan bahwa ia telah membunuh Tulangdidi atau anaknya tersebut. Setelah beberapa minggu kejadian itu berlalu maka menetaslah telur ayam yang dibawa Tulangdidi, menjadi seekor ayam jantan. Ayam itu rupanya bukanlah ayam biasa, melainkan seekor ayam ajaib dan bisa bicara seperti manusia dan menjadi besar dalam waktu singkat. Hingga suatu hari sang Ayam menghampiri Goa tempat mayat Tulangdidi di letakkan oleh Bapak-nya. Setibanya di Goa, berkokoklah sang Ayam saat melihat mayat Tulangdidi. Keajaiban pun terjadi, Tulangdidi bangkit kembali dari kematiannya. Ayam Jantan pun menceritakan apa yang terjadi pada Tulangdidi, hingga kemudian mereka pergi keluar dari hutan untuk mencari keluarga Tulangdidi. Orang tua Tulangdidi kaget campur bahagia melihat anaknya telah hidup kembali. Akhirnya merekapun hidup bersama lagi dalam keadaan bahagia sementara masyarakat yang mengetahui hal itu tak bisa berbuat apa apa lagi. Hingga pada suatu waktu saat tiba masanya panen padi telah tiba maka orang orangpun menumbuk padi. Mendekatlah sang ayam jantan ke arah lisung padi untuk mencari makan. Tanpa sengaja kepala sang Ayam terkena sebuah alu. Kesakitan yang dirasakan sang ayam jantan tersebut membuatnya berlari pergi menemui Tulangdidi. Di hadapan Tulangdidi, sang Ayam bercerita bahwa kepala-nya dipukul oleh penumbuk padi, oleh karena itu ia hendak pamitan dan ingin segera pergi berlalu dari Tana Toraja dan berniat menuju ke bulan. Tak sanggup berpisah dengan ayamnya, Tulangdidi pun akhirnya pamitan kepada kedua orang tuanya, dan berpesan jikalau mereka rindu kepada Tulangdidi, maka pandangilah bulan saat bulan purnama, karena saat itulah Tulangdidi bisa dilihat masyarakat Toraja. Saat ayam tersebut selesai pamitan maka terbanglah ayam jantan itu dan Tulangdidi yang berpegangan pada kedua kaki ayam jantannya. Mereka berdua pun terbang ke bulan dan menetap di sana selamanya. Hingga kini di Toraja, masyarakat akan mengingat legenda Tulangdidi saat mereka melihat bulan purnama.

     Sumber : https://web.facebook.com/miracle.toraja/posts/-cerita-tulangdidi-yang-melegenda-pada-suatu-masa-di-derah-toraja-hiduplah-sepas/528102750867856/?_rdc=1&_rdr

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa
Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana