Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita rakyat Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara
Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara : Kisah La Sirimbone
- 22 Januari 2021

La Sirimbone adalah seorang anak laki-laki yang baik hati. Ia tinggal bersama ibunya, wa Roe. Ayahnya meninggal saat ia masih kecil. Suatu hari, seorang pedagang kain dari Desa La Patamba datang menemui mereka.

Saat melihat Wa Roe, La Patamba langsung jatuh hati. Seusai berdagang, La Patamba pergi menemui sesepuh desa untuk meminta izin menikahi Wa Roe.

Dengan restu para sesepuh desa, akhirnya Wa Roe bersedia menikah dengan La Patamba. Apalagi La Patamba berjanji akan menyayangi La Sirimbone seperti anak kandungnya sendiri.

Namun, setelah menikah, rupanya La Patamba mengingkari janjinya. Ia meminta Wa Roe untuk membuang anaknya itu ke hutan. Betapa hancur hati Wa Roe, tapi ia tak berani membantah permintaan suaminya.

Apalagi la patamba mengancam akan membunuh La Sirimbone jika ia menolak permintaanya. Dengan berat hati terpaksa Wa Roe membuang anak satu-satunya. Sambil berurai air mata, Wa Roe berpesan, “Jaga dirimu baik-baik anaku. Ibu yakin Tuhan selalu akan melindungimu. Ibu tidak akan pernah berhenti mendoakanmu. La Sirimbone ikut menangis. Ia takut tinggal di hutan itu sendirian. Namun ia sadar sebagai anak laki-laki, ia tak boleh cengeng.

Sepeninggal ibunya, La Sirimbone meneruskan perjalanannya ke dalam hutan.

Setelah beberapa hari berjalan, ia menemukan jejak kaki. Bukan Sembarang jejak, jejak kaki itu sangat besar.

“Wah, makhluk apa yang punya kaki sebesar ini?” ucap La Sirimbone dalam hati. Ia lalu mengikuti jejak kaki itu, dan tibalah ia di sebuah rumah yang sangat besar sekali.

Tiba-tiba Bumi bergetar. Buuummm… buuummmm… buuummm…. La Sirimbone limbung. Ternyata getaran itu disebabkan oleh perempuan raksasa yang sedang menumbuk. La Sirimbone berlari mendekati raksasa itu.

“Hei, siapakah kau anak manusia? Bagaimana kau bisa berada di sini?” tanya raksasa itu dengan heran.

Dengan takut, La Sirimbone menceritakan asal-usulnya. Ternyata raksasa itu adalah raksasa yang baik hati. Ia merasa iba pada La Sirimbone dan mengizinkannya untuk tinggal di situ. Ia berpesan, “La Sirimbone, kau boleh tinggal di sini, tapi kau harus hati-hati. Di sini banyak jin dan hewan buas yang bisa mencelakaimu. Sebaiknya, kau tak usah ke mana-mana. Tinggallah di rumah saja.”

La Sirimbone menurut. Namun setelah beberapa hari, ia mulai bosan. Karena itu ia meminta izin untuk pergi menangkap ikan. Ternyata, hari itu La Sirimbone sangat beruntung, ia mendapat banyak ikan. Sebelum pulang, ia meninggalkan bubunya dan berharap esok pagi bubu itu akan penuh dengan ikan.

Keesokan harinya, ia meminta izin lagi untuk keluar rumah. Ia kembali ke sungai untuk memeriksa bubunya. Aneh, tak seekor ikan pun yang masuk. Ia memasang umpan lagi dan menunggu. Karena lelah menunggu, ia memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar. Alangkah kagetnya ia saat kembali ke sungai. Ikan-ikan dalam bubunya dimakan oleh jin! Dengan marah La Sirimbone menyerang jin itu. Karena tak siap, jin itu kalah.

“Ampun Anak manusia, lepaskon aku. Sebagai ganti ikan-ikan yang telah kucuri, terimalah cincin ini. Cincin ini dapat menyembuhkon orang sakit dan membangkitkan orang yang meninggal,” katanya.

La Sirimbone menerima cincin itu dan membiarkan jin itu pergi, Kemudian ia pulang ke rumah si raksasa perempuan. Ketika ia melintasi sebuah sungai, dilihatnya seekor babi yang sedang berjalan di atas air. Penasaran, ia bertanya, “Babi yang baik, bagaimana kau bisa berjalan di atas air?”

Babi itu lalu menunjukkan jimat kalung miliknya, “Dengan kalung ini, kau bisa berjalan di atas air. Jika kau mau, kau boleh memilikinya. Aku tak Iagi membutuhkannya,” jawab babi itu.

Dengan suka cita, La Sirimbone menerimanya. Setelah itu ia meneruskan perjalanan, Tak berapa lama, ia bertemu dengan seorang nelayan yang sedang menangkap ikan.

“Wah, banyak sekali ikan yang Bapak tangkap. Hebat,” kato La Sirimbone. “Aku menggunakan keris pusaka, Nak. Keris ini bisa menikam sendiri jika diperintah,” jawab nelayan itu. Singkat cerita, nelayon itu juga memberikan keris pusakanya pada La Sirimbone.

Sejak memiliki ketiga benda pusaka itu, La Sirimbone sering membantu orang. la menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang yong meninggal, dan menangkap hewan-hewan buruan, serta membagi-bagikannya pada yang membutuhkan. Sekarang, raksasa perempuan itu tak khawatir lagi pada keselamatan La Sirimbone.

Suatu hari, saat La Sirimbone sedang berjalan-jalan ke desa tetangga, ia mendengar suara tangis seorang gadis.

“Hai, namaku La Sirimbone. Jika aku boleh tahu, mengapa kau menangis?” tanyanya.

Gadis yang bernama Wa Ngkurorio itu menjawab, “Sebentar lagi aku akan mati. Ketujuh kakakku meninggal karena disantap seekor naga. Hari ini adalah giliranku.”

La Sirimbone tersenyum, “Jangan khawatir. Aku akan membantumu. Aku akan membunuh naga itu dengan keris pusakaku,” katanya.

Benar saja, siang itu, naga itu datang dan siap menyantap Wo Ngkurorio. Gadis itu gemetar. la takut luar biasa. Namun La Sirimbone menenangkannya. Dengan tenang, ia berbisik memberi perintah pada keris pusakanya untuk menikam naga itu. Dalam sekejap, keris itu menusuk perut naga tersebut don mengoyak-oyak perutnya.

Naga itu mati seketika. Wa Ngkurorio sangat takjub melihat kejadian tersebut, demikian pula dengan orangtuanya dan Seluruh warga desa. Mereka sangat berterima kasih karena La Sirimbone telah berhasil melenyapkan naga jahat yang selama ini mengganggu warga. Berkat pertolongan La Sirimbone desa menjadi aman.

Sebagai ucapan terima kasih mereka meminta La Sirimbone untuk tinggal di desa mereka. La Sirimbone pun bersedia. Ia kemudian pulang untuk berpamitan pada raksasa yang telah membantunya selama ini. Mulai saat itu La Sirimbone hidup bahagia dan damai bersama sahabat-sahabat barunya.

Pesan dari Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara : Kisah La Sirimbone untukmu adalah bersabarlah saat mendapat masalah. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Dan jangan lupa, terkadang keajaiban bisa terjadi.

Sumber : https://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-sulawesi-tenggara-kisah-la-sirimbone/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya