×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Kalimantan Barat

Cerita Rakyat Kalbar (Suku Dayak) " Pak Alui"

Tanggal 22 Feb 2021 oleh Sri sumarni.

Cerita ini merupakan cerita khas dari suku Dayak di Kalimantan Braat yang sudah turun menurun diceritakan kepda anak cucu dan hingga kini, cerita ini masih terus disampaikan oleh para orang tua kepda anak-anaknya sebagai cerita pengantar tidur. Tentu saja cerita ini hanyalah fiksi belaka, dan bisa dibilang perepisode emoticon-Big Grin (bukan banyak versi ya). Kenapa hal tersebut terjadi, hal itu karena cerita " Pak Alui " ini memiliki inti cerita yang sama, namun dikembangkan terus oleh orang-orang yang menceritakannya, hal ini bertujuan agar cerita dapat diterima oleh anak-anak mereka ataupun orang yang mendengar tidak akan merasa bosa, namun cerita yang beragam mengenai pak Alui ini tetap mimiliki inti dan akhir yang sama, yaitu " sifat pak Alui yang senang mengerjakan hal-hal aneh dan mengerjakan satu hal di ulang terus " saya mengetahui cerita ini melalui ayah saya sendiri yang asli suku Dayak hibun " Krubinus K Mobin " sewaktu saya masih kecil. Baiklah, saya akan menceritakan satu dari kisah " Pak Alui " yang berjudul " Pak Alui dan Kijang "

PAK ALUI DAN KIJANG

Pada zaman dahulu kala, hidup sepasang suami istri di sebuah telaga kecil dan jauh dari kehidupan masyarakat, pasangan suami istri ini adalah pak Alui dan ibu Alui. Kehidupan yang serdehana menemani kedua pasangan suami istri ini, dan mereka belum dikaruniai anak. Pada suatu hari ibu Alui menyuruh suaminya untuk mencari ikan disungai yang jaraknya kira-kira 1 KM dari pondok tempat tinggal mereka " oh..... pak Alui, coba kamu cari ikan di sungai. Seharian ini kita belum ada makan " kata ibu Alui kepda suaminya. Setelah mendengar perkataan istrinya, pak Alui bergegas mengambil terigai (keranjang tradisional suku Dayak yang terbuat dari rotan dan tali kulit pohon kapuak yang sudah dihaluskan) sepanjang jalan, pak Alui bersiu sambil memperhatikan sekitar. Tak lama dia berjalan, dia melihat seekor kijang sedang menikmati makan siang dipinggir hutan, perlahan-lahan pak Alui mengendap-endap memperhatikan kijang itu, dan pak Alui berbalik jalan kembali ke pondoknya dengan berlari tergesah-gesah sambil masih mengendong terigai miliknya. " Bu Alui oh...... bu Alui " teriak pak Alui dari kejauhan, memanggil istrinya. Ibu Alui yang mendengar teriakan suaminya segera keluar " ada apa pak Alui " jawab istrinya. Nafas pak Alui yang masih tidak beraturan, dan dia langsung terduduk ditanah " Bu Alui tadi saya melihat seekor kijang sedang makan siang di pinggir hutan, bolehkah saya bunuh kijang itu untuk makanan kita? Kijangnya besar " kata pak Alui kepda istrinya. Ibu Alui yang mendengar cerita suaminya begitu senang, karena akan mendapatkan daging yang lebih lezat dibandingkan ikan " tentu saja boleh pak Alui, ayo buru. Kita akan makan daging kijang itu " kata bu Alui kepada suaminya. Matahari yang semakin mencondong, dan hari mulai gelap. Pak Alui yang sudah kembali untuk mengintai kijang itu, terus saja menunggu dan menunggu. Namun kijang yang dilihatnya tadi tidak kembali sama sekali, hanya ada kijang lain yang dilihatnya " itu juga kijang, tapi bukan kijang yang saya lihat tadi. Saya harus tanya bu Alui, boleh atau tidak memburu kijang yang ini " gumam pak Alui dalam hati. Kemudian pak Alui berjalan kembali ke pondoknya, untuk menghampiri ibu Alui dan bertanya " oh bu Alui, kijang yang saya lihat tadi sudah tidak ada, tapi ada kijang lain yang saya lihat. Bolehkah saya memburu kijang yang itu? " ibu Alui yang sedang memasak air kaget mendengar ucapan suaminya " pak Alui, pak Alui. Tentu saja boleh kau buru kijang itu " dengan nada yang cukup tinggi, bu Alui menjawab pertanyaan suaminya. Kemudian pak Alui kembali bergegas, mencari kijang yang dia lihat. Namun hingga matahari tenggelam, tak satu kijangpun yang kelihatan. Alhasinya pak Alui pulang tanpa satupun buruan, dan akhirnya pasangan suami istri ini hanya makan dengan sayur mayur tanpa daging.

Sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/5d20402f88b3cb5d377b5139/cerita-rakyat-kalbar/

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...