masyarakat adat
21 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Adat Budaya Tari Kejei Bengkulu
Tarian Tarian
Bengkulu

Tari Kejei Tari kejei merupakan tarian dari Bengkulu khususnya kesenian rakyat Rejang yang diselenggarakan pada musim panen raya datang. Tarian Bengkulu ini dimainkan muda mudi di pusat desa pada saat malam hari dan juga di tengah penerangan lampion sehingga semakin membuat tarian ini terlihat indah. Ketika ditampilkan, tarian akan diiringi alat musik tradisional seperti gong, seruling dan kulintang. Tari kejei dilakukan kelompok penari dengan membentuk lingkaran serta saling berhadap hadapan searah jarum jam. Tarian ini untuk pertama kalinya tercatat oleh Hassanuddin Al-pasee yakni seorang pedagang Pasee yang sedang berniaga ke Bengkulu tahun 1468. Akan tetapi dari keterangan Fhatahillah Al Pasee tahun 1532 yang berkunjung ke Bengkulu juga diberikan. Tari kejei ini dipercaya sudah ada sebelum kedatangan para biku dari Majapahit. Semenjak para biku tersebut datang, alat musik pengiring diganti dengan alat musik dari logam yang hingga sekarang digunakan. Acara kejei...

avatar
Roro
Gambar Entri
Adat Budaya Tari Bubu Tradisi Bengkulu
Tarian Tarian
Bengkulu

Tari Bubu Tari bubu merupakan nama tarian daerah Bengkulu yang terinspirasi dari tradisi masyarakat Bengkulu ketika menangkap ikan menggunakan bubu dan sampai saat ini masih bisa ditemukan di daerah Bengkulu. Tarian Bengkulu ini umumnya dilakukan pria dan wanita dengan jumlah genap dan tidak ada aturan baku mengenai jumlahnya asalkan genap. Sementara untuk pakaian yang digunakan penari merupakan pakaian adat Bengkulu yakni baju kurung dengan warna kontras dan terang. Pakaian juga dilengkapi dengan balutan kain songket bermotif didominasi dengan warna emas. https://budayalokal.id/tarian-bengkulu/

avatar
Roro
Gambar Entri
Peran Lembaga Adat dalam Pelestarian Budaya di Bengkulu
Alat Musik Alat Musik
Bengkulu

Adanya Perda Kota Bengkulu Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pemberlakuan Adat Kota Bengkulu dengan sendirinya semakin memperkuat kedudukan lembaga adat di Kota Bengkulu, karena masalah-masalah yang berkaitan dengan adat di Kota Bengkulu menjadi kewenangannya. Hal-hal yang mendasar dalam Peraturan Daerah ini adalah mendorong untuk memberdayakan masyarakat adat, menumbuhkan prakarsa dan kreativitas penyelesaian permasalahan-permasalahan yang muncul di tengah masyarakat dengan menggunakan nilai-nilai kearifan lokal atau kearifan hukum adat, meningkatkan peran serta masyarakat dan rnengembangkan peran dan fungsi Badan Musyawarah Adat Kota dan Kecamatan serta Rajo Penghulu di Kelurahan. Dengan pemberlakuan peraturan daerah ini diharapkan masyarakat adat menjadi patuh kepada hukum, nilai-nilai etika, norma-norma yang berlaku di masyarakat, serta mampu merefleksikan nilai-nilai kearifan adat menjadi acuan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Bengkulu. Menurut Lidia Br Karo dan Andry Har...

avatar
Monica91
Gambar Entri
Kain Dugan Hitam
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Bengkulu

Kain ini merupakan pakaian sehari-hari kaum perempuan dewasa, baik seorang gadis maupun ibu rumah tangga. Di samping itu juga dapat dipakai pada saat adanya upacara-upacara adat setempat. Pemakaian kain ini tidak dibatasi atau diatur oleh status sosial. Mereka yang mampu untuk memiliki kain tersebut dapat memakainya secara bebas. Sejauh ini belum ada keterangan yang memadai mengenai sejarah kain dugan hitam. Masyarakat setempat meyakini bahwa kain dugan hitam ini telah digunakan sejak lama secara turun temurun. Bahan tenunan tradisional ini adalah kapas. Kapas terdiri dari dua macam, yaitu kapas kayu dan kapas akar. Proses menenunnya dengan cara mendugan atau memadatkan. Cara ini tidak memakai sistem menculik dan tidak memakai suri pengatur benang. Hasilnya akan mendapatkan kain yang tebal, rapi, dan berkualitas baik. Peralatan yang dipergunakan dalam menenun kain dugan hitam ini adalah peralatan pertenunan tradisional biasa. Fungsi praktis kain dugan hitam ini adalah untuk menutup...

avatar
Widra
Gambar Entri
Kain Air Guci
Motif Kain Motif Kain
Bengkulu

Air Guci (masyarakat Banjar Kuala menyebutnya Erguci) merupakan dekorasi hiasan dinding yang terbuat dari kain beludru yang biasanya digunakan dalah sebuah pesta terutama perkawinan di Kalimantan Selatan. Air Guci merupakan selembar kain yang tebal yang berukuran 2 meter dan tinggi 1,5 meter dan biasanya dipakai sebagai latar belakang patataian (pelaminan). Menurut kepercayaan masyarakat Banjar, Air Guci telah ada sejak lama dari zaman pakaian pengantin Banjar Bagajah Gamuling sampai berkembang menjadi pakaian adat Banjar Baamar Galung pancar Matahari. Air Guci merupakan kain segi empat panjang yang terbagi atas beberapa lajur dan kolom yang bersifat tradisional. Dua baris lajur bagian atas disebut dahi dinding air guci dan pembapang atas. dua di bawah disebut pambapang bawah dan batis dinding air guci. kolom kiri disebut punca kiwa luar dan punca kiwa dalam sementara kolom kanan disebut punca kanan luar dan punca kanan dalam. Bagian tengah disebut patangahan. Setiap lajur dan kolom d...

avatar
Widra
Gambar Entri
Kain Ragi Manis
Motif Kain Motif Kain
Bengkulu

Kain Dugan Ragi Manis merupakan salah satu pakaian tradisional daerah Bengkulu. Kain dugan ragi manis bentuknya hanya selembar kain yang tidak bersarung. Panjangnya berkisar antara 150 cm dan 180 cm. Sedangkan dalamnya atau lebarnya berkisar antara 70 cm sampai 90 cm. Kain dugan ragi manis berfungsi untuk menutup bagian tubuh bagian bawah, dengan cara melilitkan dan mengikatkan kain tersebut di pinggang. Biasanya kain ini tidak terlalu lebar. Jika dipakai ukuran ke bawah hanya sebatas betis. Untuk pemakaian kain dugan ragi manis ini tidak ada pembatasan dipandang dari segi status sosial. Siapa saja tidak ada larangan untuk memakainya. Karena pada masa lampau, kain sejenis ini sulit untuk dimiliki seseorang, maka orang yang dapat memakainya adalah orang yang tingkat ekonominya tergolong menengah ke atas. Selain itu, anggota masyarakat yang rajin menenun juga akan dapat memiliknya dan memakainya. Menenun kain dugan ragi manis ini, tidak mempunyai persyaratan-persyaratan yang bersifat sa...

avatar
Widra
Gambar Entri
Bimbang Bebalai
Ritual Ritual
Bengkulu

Salah satu proses adat perkawinan Serawai adalah tradisi Bimbang Bebalai.Bimbang Bebalai adalah upacara perkawinan yang dilaksanakan di balai atau tempat khusus yang didirikan oleh anak mato gawe sedusun atau orang sekampung dengan bergotong-royong khusus untuk acara yang dimaksud. Untuk acara akad nikah dilaksanakan dirumah masing-masing pengantin perempuan. Pada acara bimbang belabai harus memotong kerbau, bagian paha kerbau dibagikan kepadan anak mato gawe dan masyarakat yang ikut membuat balai, danging kerbau yang lainnya dimasak untuk menjamu para tamu. Tradisi ini dilakukan dengan mengumpulkan 3 sampai 5 pasang pengantin yang disepakati menikah pada waktu yang bersamaan atau dalam rentang waktu tertentu. Seperti dalam rentang waktu satu minggu di satu desa atau desa lainnya untuk mengikuti proses Bimbang Bebalai oleh masyarakat dalam satu desa atau dusun. Dalam upacara bimbang bebalai dapat diikuti minimal tiga pasangan pengantin dan maksimal lima pasangan pengantin. Dalam...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tradisi Berdindang
Ritual Ritual
Bengkulu

Bedindang Dalam Tradisi Pengantin Bepacak Pada Masyarakat Bintuhan yaitu kesenian yang akan mengiringi calon pengantin selama tradisi beinai, dalam adat Kaur disebut pengantin bepacak yang di laksankan pada Malam hari menjelang hari pernikahan (ijab kabul). Bedindang adalah proses berpantun dengan iringan gendang dan biola. Bedindang pada tradisi pengantin bepacak masyarakat Bintuhan melibatkan Ketua Kerja sebagai pemandu acara pengantin bepacak. Jenang sebagai pemandu acara bedindang, calon pengantin yang akan melakukan tradisi pengantin bepacak, Kepala Desa sebagai pemangku adat, penonton, serta pelaku bedindang yaitu, tukang biola, tukang gendang, tukang pantun, dan penari. sumber: Budayasayo

avatar
Widra
Gambar Entri
Kue Apam Koneng
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bengkulu

Kue Apam Koneng merupakan kudapan khas masyarakat Adat Suku Lembak Kota Bengkulu. Kudapan ini biasanya dihadirkan sebagai suatu bentuk syukur kepada Yang Maha Kuasa karena diberikan kesembuhan dari suatu penyakit. Apam Koneng (Kuning) biasanya disedekahkan pada hari Jumat kepada jemaah atau khusus dihidangkan pada saat acara Kenduri. sumber: budayasayo

avatar
Widra