|
|
|
|
Kain Air Guci Tanggal 11 Jan 2021 oleh Widra . |
Air Guci (masyarakat Banjar Kuala menyebutnya Erguci) merupakan dekorasi hiasan dinding yang terbuat dari kain beludru yang biasanya digunakan dalah sebuah pesta terutama perkawinan di Kalimantan Selatan. Air Guci merupakan selembar kain yang tebal yang berukuran 2 meter dan tinggi 1,5 meter dan biasanya dipakai sebagai latar belakang patataian (pelaminan). Menurut kepercayaan masyarakat Banjar, Air Guci telah ada sejak lama dari zaman pakaian pengantin Banjar Bagajah Gamuling sampai berkembang menjadi pakaian adat Banjar Baamar Galung pancar Matahari. Air Guci merupakan kain segi empat panjang yang terbagi atas beberapa lajur dan kolom yang bersifat tradisional. Dua baris lajur bagian atas disebut dahi dinding air guci dan pembapang atas. dua di bawah disebut pambapang bawah dan batis dinding air guci. kolom kiri disebut punca kiwa luar dan punca kiwa dalam sementara kolom kanan disebut punca kanan luar dan punca kanan dalam. Bagian tengah disebut patangahan. Setiap lajur dan kolom ditandai dengan garis lurus. Ornamen dalam patangahan biasanya mengambil motif kambang dalam jambangan. Selain motif tersebut terdapat motif sisik tranggiling atau hiris gagatas. Hiasan pada lajur dahi dan batis pad umumnya menggunakan motif kangkung kaumbakan. sementara pambapang atas dan bawah menggunakan motif sulur-suluran atau tatanaman malayap. Motif pada punca kiwa luar dan punca kanan luar adalah pucuk rebung dan bintang batabur sedangkan hiasan pada punca kiwa dalam dan punca kanan menggunakan motif kangkung kaumbakan atau kambang malancar. Air Guci menggunakan bahan pokok kain beludru dengan warna dasar merah tua, biru kehitaman atau hijau tua. Tiga warna tersebut mempunyai makna berbeda. Merah bermakna keberanian dalam kebenaran, biru berarti kedalaman dan hijau bermakna kesuburan. Garis pembatas antara lajur, kolom maupun motif terdiri dari susunan kepingan-kepingan tipis Air Guci yang membentuk garis dan gambar.
Pada umumnya kepingan Air Guci berwarna kuning dan putih yang bermakna agung dan suci. Adapun makna dari motif-motif dalam kain ini antara lain: 1) Motif kangkung kaumbakan bermakna tahan cobaan dalam kehidupan. 2) Motif sulur-suluran bermakna memiliki hubungan lestari dalam bersahabat antara pihak dengan siapapun. 3) Motif pucuk rebung bermakna ikatan yang dekat dan mufakat serta tolak bala. 4) Motif bintang batabur bermakna keindahan dan kecerahan. 5) Motif kambang dalam jambangan bermakna kehidupan yang bebas dan subur. 6) Motif gigi haruan bermakna kerapian dan ketajaman. 7) Motif sisik tranggiling bermakna keindahan dan tolak balak. 8) Motif hiris gagatas/rencong gagatas bermakna indah dan kadak dulak dijanaki (tidak bosan dipandang).
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |