Merdeka
7 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ulos
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sumatera Barat

Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak , Sumatera utara. Dari bahasa asalnya, ulos berarti kain . Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Palembang , yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin . Warna dominan pada ulos adalah merah , hitam , dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak, namun kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk sovenir, sarung bantal, ikat pinggang , tas , pakaian , alas meja, dasi , dompet , dan gorden . Ulos juga kadang-kadang diberikan kepada sang ibu yang sedang mengandung supaya mempermudah lahirnya sang bayi ke dunia dan untuk melindungi ibu dari segala mara bahaya yang mengancam saat proses persalinan. Sebagian besar ulos telah punah karen...

avatar
Rizkianazahra
Gambar Entri
Cindua Langkok
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Barat

Cindua Langkok merupakan minuman terenak di Indonesia yang ada di Bukittinggi. Cendol Lengkap, begitulah kira-kira jika diartikan dalam bahasa Indonesia. Mirip dengan es cendol pada umumnya atau es yang berasal dari Jepara yaitu es dawet. Tapi yang membedakan adalah isinya. Cendol yang berbahan dasar dari tepung sagu aren kemudian dicampur dengan tepung beras lalu diberi pewarna makanan yang berasal dari getah gambir sehingga berwarna merah. Sedangkan warna hijau karena diberi pewarna dari daun pandan atau daun suji, semuanya alami. Minuman ini disajikan dengan beragam campuran. Pertama-tama, dimasukkan Ampiang  alias beras pulut, dalam bahasa Minang nya disebut  bareh puluik , yang ditumbuk hingga pipih. Kemudian gula aren, dalam bahasa Minang nya disebut  Gulo Anau,  yang telah diencerkan. Lalu dimasukkan lah cendol yang telah dimasak dengan santan, serta tidak lupa lopis atau  lopi  serta durian. Untuk Lopis dan Durian sendiri, disajikan te...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tragedi Berdarah 13 Desember Kota Tebing Tinggi
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Sekilas, tidak ada yang penting di tanggal 13 Desember. Namun tidak demikian dengan seluruh masyarakat di kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Di tahun 1945 silam, di tanggal ini pernah terjadi pembantaian massal terhadap warga sipil Tebing Tinggi oleh pihak militer Jepang. Begitu membekasnya peristiwa ini dalam ingatan masyarakat kota Tebing Tinggi, hingga pada saat ini, tanggal 13 Desember menjadi moment khusus bagi seluruh masyarakat Tebing Tinggi untuk mengenang seluruh korban yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Namun satu hal yang sangat disayangkan, selain masyarakat Tebing Tinggi sendiri, tidak banyak orang yang mengetahui adanya tragedi 13 Desember ini. Selama 66 tahun sejak Indonesia menyatakan diri merdeka, seolah-olah ada satu upaya menutupi tragedi berdarah ini dari catatan sejarah. Untuk mengangkat peristiwa berdarah yang mengarah pada kejahatan perang di kota Tebing Tinggi ini, Darapati Activity menggandeng pihak media untuk mene...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Batu angkek-angkek
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Bukan dukun, bukan pula orang, namun mampu membuat orang banyak percaya, dengan benda ini orang dapat mengetahui cita-cita dapat tercapai atau tidaknya. Begitulah mitos yang disematkan kepada Batu Angkek-angkek. Batu ini secara kasat mata lebih mirip logam seperti kuningan atau tembaga, berwarna kuning agak kecoklatan dan di beberapa bagian terlihat mengelupas berwarna hitam. Jika dilihat sekilas, bentuknya mirip dengan punggung kura-kura. Tapi jangan sepelekan bentuknya, sekalipun orang berotot besar, terkadang tak mampu mengangkat batu ini. Banyak orang percaya, jika berhasil mengangkat batu tersebut maka jakat yang bersangkutan bakal terkabul. Percaya atau tidak? Batu Angkek-angkek dalam bahasa Indonesia berarti batu angkat-angkat. Batu Angkek-angkek berada di Nagari Balai Tabuh, Sungayang, Tanah Datar, Batusangkar, Sumatera Barat. Dinamai batu Angkek-angkek karena sejarahnya sejak ditemukan, orang-orang selalu ingin mengangkat batu tersebut. Dari informasi berbagai su...

avatar
Rahmatjuned
Gambar Entri
Ikan Larangan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Barat

Di daerah Sumatera Barat ada jenis ikan yang diberi nama "Ikan Larangan". Disebut ikan larangan, karena konon ceritanya siapa yang memakan ikan tersebut akan terkena musibah, entah itu sakit aneh, perut menjadi buncit, ataupun musibah lainnya. Tapi sebenarnya ikan ini bisa dimakan, dengan biasanya diambil secara bersamaan, dengan doa bersama yang disertai upacara. Menurut informasi yang dihimpun, dulunya di sungai tempat ikan larangan itu berada, ada seseorang yang sakti memberi ilmu teluh kepada bibit-bibit ikan yang ada di sini. Hal itu dilakukannya agar tidak ada yang berani mencurinya. Namun orang yang menaruh teluh pada ikan-ikan tersebut meninggal tanpa mencabut teluh itu terlebih dahulu. Ceritanya selalu ada kejadian aneh yang kerap kali terjadi di sana seperti ada yang kesurupan karena membuang sampah di sungai tersebut. Namun beberapa orang mengatakan bahwa itu hanya mitos. Alasan utama diadakannya batasan dan larangan pengambilan itu adalah untuk menjaga popul...

avatar
OSKM_16518032_Elang Aditya Rahman
Gambar Entri
Upacara Tabuik
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Tabuik  adalah perayaan memperingati Hari Asyura (10 Muharam) yaitu mengenang  kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad Saw  yaitu Saidina Hassan bin Ali yang wafat diracun serta Saidina Husein bin Ali yang gugur dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Iraq tanggal 10 Muharam 61 Hijrah (681 Masehi). Dalam pertempuran yang tidak seimbang itu, tubuh Imam Husain yang sudah wafat dirusak dengan tidak wajar. Kepala Imam Husein dipenggal oleh tentara Muawiyah. Kematian Imam Husein diratapi oleh kaum Muslim terutama Muslim Syiah di Timur Tengah dengan cara menyakiti tubuh mereka sendiri. Tradisi mengenang kematian cucu Rasulullah tersebut menyebar ke sejumlah negara dengan cara yang berbeda-beda. Di Indonesia, selain di Pariaman, ritual mengenang peristiwa tersebut juga diadakan di Bengkulu. Dalam perayaan memperingati wafatnya Husein bin Ali, tabuik melambangkan janji Muawiyah untuk menyerahkan tongkat kekhalifahan kepada umat Islam...

avatar
Alamsrizanf
Gambar Entri
Makam Mr. Muhammad Yamin
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

  Siapa yang tidak kenal Mr. Muhammad Yamin? Ya, beliau adalah salah satu tokoh pahlawan kemrdekaan. Ia memang tidak menggunakan tombak dan bambu runcing untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, tapi beliau memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan diplomasi dan ide-idenya. Hal yang mungkin paling kita ingat adalah bagaimana aktifnya Mr. Muhammad Yamin dalam organisasi-organisasi persiapan kemerdekaan seperti BPUPKI,PPKI, dan Panitia Sembilan. Dalam buku-buku sejarah yang kita pelajari sejak Sekolah Dasar dulu pasti selalu mencantumkan nama beliau dalam 3 tokoh utama yang menyampaikan gagasannya dalam perumusan dasar negara Indonesia Merdeka. Sayangnya, satu hal yang sedikit ditutupi ialah fakta bahwa sehari setelah Mr. Muhammad Yamin menyampaikan idenya melalui lisan, beliau juga menyerahkan idenya melalui tulisan, yang mana isi gagasan beliau dalam tulisan tersebut sangat mirip dengan pancasila yang kita junjung sekarang. Beliau juga turut serta dalam merumuskan Piag...

avatar
OSKM18_16418293_Ahmad Riyad Hidayat