Di antara semua senjata tradisional Lampung, inilah senjata yang paling sering digunakan, bahkan hingga ketika ini. ya, candung sesungguhnya merupakan perkakas rumah tangga yang selalu dipakai ketika berladang, bekerja di dapur, maupun untuk melindungi diri ketika tengah berada di hutan. Candung yaitu sebilah golok biasa. Panjangnya sekitar 30 sd 50 cm dengan bilat terbuat dari baja atau logam lainnya, sementara gagangya terbuat dari kayu. Berdasarkan kegunaannya, candung dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu candung rampak alu (digunakan di dapur atau keperluan sehari-hari), candung kawik (digunakan laki-laki untuk bekerja), dan candung lancip (digunakan untuk keperluan khusus ibarat menyembelih binatang atau berperang). Di tempat Lampung pesisir, candung juga disebut dengan nama Laduk. Sumber : http://ukuranlapangan-olahraga.blogspot.com/2017/12/4-senjata-tradisional-lampung-gambar.html
Makanan khas lampung tengah yang satu ini tentunya berbeda dengan pempek Palembang. Jika pempek Palembang berbahan dasar ikan belida, pempek Lampung ini berbahan dasar ikan tengiri. Cara makan pempek Lampung sama dengan pempek Palembang, yaitu dengan mengggunakan cuka asam manis yang pedas. Pempek Lampung juga bisa bertahan beberapa hari dengan penyimpanan yang baik dan benar, sehingga cocok dijadikan oleh-oleh. Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lampung/
Makanan ciri khas lampung yang satu ini tampilannya mirip dengan pepes karena dibungkus dengan daun dan direbus seperti pepes. Bahan yang dipakai untuk membuat pandap khas Lampung ini diantaranya adalah daun pisang dan daun talas yang berbatang putih, keduanya dijadikan sebagai pembungkus. Isi dari dedaunan tersebut adalah ikan laut, biasanya ikan simba atau ikan tongkol yang telah diberi bumbu khusus terdiri dari kelapa goreng, kunyit, lengkuas, kelapa parut, cabe rawit, cabe merah, garam, merica, dan asam jawa. Proses selanjutnya adalah merebus pandap yang dilakukan selama kurang lebih delapan jam. Kemudian bungkusan pandap yang telah direbus diendapkan pada rantang agar air meresap. Karena proses inilah mengapa makanan ini dinamakan pandap. Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lampung/
Bagi sebagian orang mungkin familiar bahwa batik hanya di produksi di daerah jawa saja tetapi nyatanya batik di Indonesia telah di produksi di berbagai daerah khususnya di daerah Lampung. Dengan adanya perkembangan dalam budaya dan dunia busana telah menciptakan kesempatan untuk menciptakan batik khas daerahnya. Batik yang di produksi di daerah Lampung adalah model batik yang kontemporer dengan motif menonjolkan daerah Lampung seperti icon Gajah,Siger dan Kapal yang tetap menyisipkan motif sulur-sulur, dengan begitu masyarakat Lampung akan tetap merasakan kebanggaan budayanya sendiri dan Batik dari Lampung juga sangat terkenal di rancah Internasional seperti di Amerika, Rusia,Turki, Arab Saudi dan Jerman, selain itu produksi yang di hasilkan tidak hanya berupa Baju melainkan tas, aksesoris rumah tangga dll. Prestasi ini di bawa oleh salah satu rumah batik di Lampung yaitu Siger Batik yang didirikan oleh Ibu Laila Al-Khusna, Prestasinya ini telah memberikan dampak yang positif terhad...
Halo teman-teman #SobatBudaya2019, mesih berada di daerah yang sama, Krui, Kabupaten Pesisir Barat Lampung. Ada rangkaian tradisi lainya selama hari raya Idul Fitri. Selain Ngejalang yang dilakukan 1 dan 3 Syawal. Ada pula tradisi di 2 Syawal yang masih dalam rangkaian perayaan Idul Fitri, yaitu Ngawol. Ngawol adalah acara hiburan yang di selenggarakan bergotong royong oleh para muda mudi desa. Seperti acara panggung hiburan, bernyanyi dan penampilan sederhana lainnya yang di lakukan para muda-mudi, seperti halnya hiburan hajatan. Namun meski semua digelar atas usaha muda mudi, namun ini juga biasanya orangtua juga tetap turut partisipasi memeriahkannya dengan menyumbang satu dua lagu. Tradisi Ngawol ini berlangsung mulai dari pagi hari sampai tengah malam. Tradisi ini dimaksudkan untuk mengaktifkan dan mengarahkan muda mudi di desa agar memiliki rasa kebersamaan. Acara ini bisa dikatakan juga sebagai acara puncak pada perayaan Hari Raya Idul Fitri, yang selalu ramai, meriah dan...
Lain padang lain belalang lain lubuk lain ikannya, begitu pepatah mengutip. Di Bali, setiap perkantoran atau rumah yang disediakan gapura berbentuk pura. Nah, di Lampung beda dan unik karena setiap bangunan publik akan memajang mahkota siger . Apa itu mahkota siger? Ayo teruskan membaca jadi Kamu semakin sayang dan bangga pada budaya Nusantara. Mahkota siger adalah mahkota yang dikenakan pengantin perempuan Lampung. Mirip dengan yang ada di tanah Minang dimana disebut dengan nama suntiang. Perbedaanya pada siger memiliki jumlah tanduk atau pucuk kecil sebanyak 7 buah. Menurut foklor lokal maka 7 pucuk di mahkotanya berasal dari 7 gunung di Lampung yang menjadi tempat asal usul leluhur atau nenek moyang masyarakat Lampung. Lokasi awal itu membuat masyarakatnya membentuk kelompok masing-masing. Ada pula yang mengasumsikan asal usul mahkota yang diterima oleh Balaputra Dewa, Raja Sekala yang disebut Selopun adalah sebuah daerah di Lampung yang menjadi rumah situs Batu Brak bekas...
Tari Sembah Sigeh Penguten Lampung merupakan salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Sama halnya dengan berbagai daerah di Indonesia, Lampung juga memiliki kebudayaan khas daerahnya sendiri. Lampung memiliki dua suku besar yaitu Suku Lampung Pesisir dan Suku Lampung Pepadun. Kedua suku ini memiliki beberapa perbedaan dimulai dari adat istiadat, dialek, sampai baju adat dan juga upacara adatnya. Secara garis besar, tari yang paling populer di khalayak umum bernama Tari Sembah Sigeh Penguten. Tari ini merupakan salah satu tari pelengkap ritual dan acara-acara adat. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2007 tentang 10 Objek Pemajuan Kebudayaan, seni tari masuk ke dalam bagian seni dimana ekspresi artistik individu, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru, yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan atau medium. Selain seni tari, seni ini dapat juga berupa pertunjukkan, seni rupa, seni sastra, film seni musik dan seni media. Tari Sembah Sigeh Pengut...
Pada zaman dahulu di pinggiran Sungai Musi terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Palembang. Kerajaan tersebut sangat subur, makmur dan tentram dengan penduduk yang cukup banyak. Kerajaan tersebut diperintah oleh Pangeran Riyo yang tidak hanya tampan tetapi juga gagah. Ia merupakan putra sulung Sultan Palembang. Sayangnya, hingga kini Pangeran Riyo belum memiliki permaisuri. Oleh karena itu, ia belum diberi gelar sultan hingga kedua orang tuanya mangkat. Sesungguhnya, sudah banyak gadis rupawan yang dikenalkan namun belum ada satu wanita yang berhasil memikat hati pangeran Riyo. Pangeran Riyo sendiri menginginkan calon permaisuri yang tidak hanya cantik tetapi juga memiliki budi pekerti yang baik pula. Ia berharap pendampingnya kelak mampu memberikan warna baru pada kerajaan sehingga derajat rakyatnya semakin meningkat dan disegani oleh kerajaan tetangga. Lalu, pada suatu siang yang cerah datanglah dua orang punakawan (prajurit) menghadap. “Ampun, Tuanku, kami berdua ingin me...
Egrang adalah permainan tradisional yang mempergunakan bambu dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan dengan menempuh jarak yang telah ditentukan. Permainan tradisional ini berasal dari Lampung. Kata Egrang sendiri memiliki makna yaitu terompah pancung sebab Egrang terbuat dari bambu bulat panjang. Namun, sebutan Egrang ini berbeda-beda di setiap daerah. Masyarakat Kalimantan menyebut Egrang dengan kata Batungkau, di Jawa Tengah disebut dengan Jangkungan, di Bengkulu disebut dengan Ingkau, sementara di Sumatra Barat disebut dengan tengkak-tengkak. Di masa sekarang, tampaknya permainan tradisional Egrang ini hanya biasa ditemukan di dalam acara perlombaan saat 17 Agustus. Permainan ini dapat dilakukan di lapangan berumput, stadion, ataupun tanah datar. Pada tempat yang seperti itu, kemudian dibuatlah lintasan di mana masing-masing lintasan berukuran lebar 1m s/d 1.5 m dan panjang 50m. Egrang ini dapat dimainkan oleh anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Untuk membua...