Entri Terkait
Kue Bugis Talas
Makanan Minuman
Bahan 1.000 gram tepung ketan putih 400 gram talas pontianak kukus, dihaluskan 2 sendok teh garam 1.000 ml santan hangat dari 2 butir kelapa 1 sendok teh pasta talas 2 gulung daun pisang untuk membungkus Bahan isi: 600 gram kelapa parut kasar 300 gram gula merah, disisir halus 1 sendok teh garam 4 lembar daun pandan, diikat 400 ml air Bahan kuah: 1.000 ml santan dari 2 butir kelapa 1 sendok teh garam 4 lembar daun pandan, diikat 4 sendok makan tepung beras dan 4 sendok makan air, dilarutkan untuk pengental Cara membuat: Kuah: rebus santan, garam, dan daun pandan sambil diaduk sampai mendidih. Kentalkan dengan larutan tepung beras. Masak sambil diaduk sampai meletupletup. Sisihkan. lsi: rebus air, gula merah, garam, dan daun pandan sampai larut. Tambahkan kelapa parut. Masak sambil diaduk sampai kalis. Angkat dan dinginkan....
Deni Andrian
Sop Pisang Ala Bugis Pontianak - Pontianak - Kalbar
Makanan Minuman
Bahan-bahan 1 sisir Pisang nipah/pisang raja/pisang apa saja yg bisa dimasak 1 sisir yang sudah matang dan lembut secukupnya Cengkeh secukupnya Kayu manis Beberapa lembar daun pandan sesuai selera Gula sedikit Garam untuk penguat rasa 2 buah Telur kocok lepas Langkah Potong-potong pisang, lalu rebus. Tambahkan daun pandan, cengkeh dan kayu manis. Bubuhkan gula sesuai selera, berikan garam sedikit saja untuk penguat rasa....
adhaagary
5_Sungai Kapuas
Musik dan Lagu
Sungai Kapuas gagah perkasa Nadi kota Pontianak Sepanjang masa mengalir terus Dari timur menuju ke laut Kemakmuran hidup dan kesuburan Dibawa oleh Kapuas Bugis Madura shona kapalnya Meramaikan pelabuhan Bagai berbisik memanggil kita Berjuanglah dan berjasa Bangkitkan Toa usir durjana Jangan kenal jauh serta payah Pontianak kota air yang indah Sempurnakanlah jejakmu Sungai Kapuas gagah perkasa Lambang kita selamanya Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-kalimantan-barat.html
Sobat Budaya
Istana Kadriah
Produk Arsitektur
Istana Kadriah terletak Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, atau kurang lebih berjarak 200 meter dari Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahaman Alkadrie. Syarif Abdurrahman Alkadrie merupakan anak dari seorang pendatang dari Trim Hadramaut di Jazirah Arab, Sayyid Husein Alkadrie. Menurut Ellyas Suryani Soren dalam bukunya Sejarah Mempawah Tempo Doeloe , menerangkan bahwa Sayyid Husein Alkadrie pernah menjadi mufti peradilan agama dan menyebarkan agama Islam di Kerajaan Matan untuk mendampingi Al Habib Husein bin Yahya. Selama lima tahun menjadi mufti di Kerajaan Matan dan saat itu sudah delapan tahun beliau meninggalkan kampung halamannya, Sultan Kerajaan Matan, Sultan Muhammad Zainuddin menjodohkannya dengan salah seorang putrinya yang bernama Nyai Tua. Dari perkawinannya itu, lahirlah Syarif Abdurrahman Alkadrie pada Senin 15 Rabiul Awal tahun 1151 H atau...
