Suku Betawi merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia dengan berbagai macam budaya, tradisi, dan kuliner. Suku Betawi memiliki kuliner yang beraneka ragam seperti soto Betawi, gado-gado, kue rangi, bir pletok, kerak telor, dan lain-lain. Beragam kuliner tersebut menunjukan bahwa suku Betawi memiliki kuliner yang khas dan sebagian masyarakat sudah mengetahui hal ini. Namun, ada beberapa orang yang belum mengetahui apa saja kuliner khas Betawi, salah satunya adalah nasi uduk. Nasi uduk adalah nasi khas Betawi yang memiliki rasa enak dan gurih. Nasi ini dibuat dengan cara merebus santan dan masukkan pula daun salam,cengkeh, serai, kayu manis, merica, dan garam. Kemudian aduk hingga mendidih. Setelah itu campurkan beras dengan santan tersebut kemudian kukus hingga matang. Nasi uduk...
Pongpong Balong merupakan salah satu permainan tradisional dari daerah Betawi. Permainan ini sangat mudah dimainkan. Biasanya Pongpong Balong dimainkan di tempat yang teduh ataupun tertutup, permainan ini biasanya dimainkan lebih dari tiga orang pemain. Caranya mudah! Pertama, para pemain duduk membentuk lingkaran. Masing-masing pemain mengepalkan kedua tangannya. Kepalan tangan disusun bertumpuk selang-seling dengam pemain lainnya. Setelah itu, semuanya bernyanyi:"Pong-pong balong Biji merak biji sampi Paling bawah pecah sebiji...praak" Setelah bernyanyi bersama, kepalan tangan dari tumpukan tangan terbawah dibuka. Pemain kembali bernyanyi lagi. Setiap selesai satu lagi, satu tangan paling bawah dibuka. Permainan terus dilakukan sampai semua kepalan terbuka. Selanjutnya, semua bernyanyi "Mbit....Mbit....Kucing Kucingnya meong....meong Siapa yang kena cubit Tidak boleh minta tolong" Para pemain bernyanyi sambil mencubit tangan pemain di bawahnya. Permainan ini dinyat...
Rumah adat Betawi sendiri terbagi menjadi tiga jenis menurut tata ruang dan bentuk bangunannya yaitu rumah Gudang, rumah Joglo, dan rumah Bapang atau yang lebih dikenal dengan rumah Kebaya. Tata letak ketiga rumah itu hampir sama, terdiri dari ruang depan (serambi depan), ruang tengah (ruang dalam), dan ruang belakang. Pada rumah gudang, ruang belakang secara abstrak berbaur dengan ruang tengah dari rumah sehingga terkesan hanya terbagi dalam dua ruang, ruang depan dan tengah. Bentuk ukiran pada rumah-rumah Betawi berbentuk sederhana dengan motif-motif geometris seperti titik, segi empat, belah ketupat, segi tiga, lengkung, setengah bulatan, bulatan, dan sebagainya. Ukiran biasanya diletakkan pada lubang angin, kusen, daun pintu atau jendela, dan tiang yang tidak tertutup dinding. Ukiran Tapak Dara Masyarakat Betawi dikenal pandai bercocok tanam. Di halaman rumah mereka selalu asri dengan tanaman mulai dari tanaman hias, buah, sayur, hingga obat-obatan. Dahulu, mereka memanfaatk...
Permainan tradisional "Tangkreb" ini banyak ditemukan di wilayah Jakarta Utara yang daerahnya banyak mengandung tanah pasir, khususnya di Kampung Bendungan Melayu, Tugu, Koja, Jakarta Utara (pada zaman itu). Tangkrep berarti telungkup. Pemain minimal 2 orang tetapi biasanya bisa mencapai 7-10 orang. Peralatannya berupa potongan lidi dan pasir. Permainan ini di Jakarta Selatan disebut Rurub. Hanya di dalam permainan Rurub menggunakan peralatan uang gobang (sejenis uang logam) sedangkan di dalam permainan Tangkreb digunakan sebatang lidi dengan ukuran panjang antara 1-3 cm. Biasanya dilakukan di waktu senggang, tidak terikat pada peristiwa sosial tertentu dan tidak ada pantangan. Saya sebagia pribadi memang tidak pernah memainkan permainan ini. Tetapi ibu saya pertama memainkan permainan ini waktu beliau masih duduk di bangku SMP. Ketika ingin bermain, biasanya ibu saya dan teman-temannya mencari sebidang tanah yang...
Berdasarkan sumber, Wayang Sumedang Merupakan sebuah kesenian khas daerah Betawi. Wayang Sumedar menggunakan layar polos .Dengan adanya layar polos membagi pentas pemain dengan ruang tunggu pemain. Untuk cerita Wayang Sumedar umumnya menggunakan cerita komedi bangsawan . Wayang Sumedar mempunyai banyak kesamaan dengan Wayang Senggol , tetapi dapat dilihat perbedaanya melalui 2 unsur yaitu layar dan dekorasi. Layang pada Wayang Sumedar memiliki layar polos sementara Wayang Senggol memiliki layar Wayang Senggol dipenuhi lukisan-lukisan mengilustrasikan latar-latar pada alur cerita. Wayang Sumedang juga terkenal sebelum perang dunia ke-2.Namun karena sudah hampir punah,banyak informasi mengenai Wayang Sumedar telah hilang . #OSKMITB2018 Sumber foto : https://www.sumber.com/component/k2/sumber/wayang-sumedar.html
Makanan khas dari DKI Jakarta, terbuat dari kelapa ditambah “saus gula merah” dan yang pasti enak rasanya, coba tebak apa? Yap benar kue rangi! Kue rangi ini juga sering disebut sebagai sagu rangi oleh orang-orang suku Betawi. Kue rangi terbuat dari tepung sagu dan kelapa parut yang dibakar pada cetakan khusus, cetakan ini membuat bentuk kue rangi mirip dengan kue pancong atau kue dorayaki dari Jepang. Yang membuat kue ini khas tidak lain adalah saus gula merahnya yang kenyal dan manis, membuat cita rasa kue rangi semakin enak. Saus ini terbuat dari gula merah yang dikentalkan dengan sedikit tepung kanji. Kue rangi biasanya memiliki bau yang khas karena dimasak dengan bahan bakar kayu, selain itu saus dari kue rangi yang ditembahkan dengan potongan nagka, nanas atau durian akan membuat wanginya semakin menggoda. Kue ini biasanya dijual dengan harga yang terjangkau dan dijual saat ada acara-acara khas Betawi. Kue rangi juga biasa dijual di sekolah-sekolah dasar...
Museum yang jarang sekali terdengar ditelinga masyarakat ini berisi barang dan foto peninggalan dari M.H.Thamrin. Gedung yang berlokasi di jalan Kenari II nomor 15, Menteng, Jakarta Pusat. Museum ini buka pada hari Selasa sampai hari Minggu pada pukul 9 pagi hingga 4 sore dan untuk masuk gedung cukup merogoh saku Rp.5000 untuk dewasa, Rp. 3000 untuk mahasiswa dan pelajar Rp.2000. Gedung ini memiliki fasilitas sperti aula yang luas yang dapat menampung 250orang dan halam depan yang luas dengan adanya patung M.H. Thamrin.Dan di gedung ini menyimpan peninggalan dari pahlawan kita M.H.Thamrin seperti kiprah perjuangannya, koleksi beliau,buku naskah, pidato dan koleksi lainnya.Dan Untuk lebih mengenal sejarah Museum ini, jadi gedung ini diresmikan tanggal 11 Januari 1986. Sebelumnya, bangunan di resmikan sebagai cagar alam pada tahun 1972. Museum ini memiliki nama M.H. Thamrin karena dulunya bangunan ini dimiliki oleh Mohammad Husni Thamrin. Namun pembangunan,bangunan ini dulu diba...
Gedung ini terletak di Jl. Gajah Mada No. 188 di Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta. Menurut informasi yang beredar turun temurun sejak era penjajahan Belanda, tempat ini merupakan tempat tinggal mayor Tionghua saat di Batavia dahulu sejak tahun 1800-an. Sekarang gedung ini merupakan cagar budaya yang menggambarkan budaya Tionghua yang cukup kental, baik dari bangunannya maupun dalamnya. Cagar Budaya ini tidak terlalu terlihat dari luar karena tertutup gedung Hotel Novotel dan Apartemen Novotel, serta kedai kopi Starbucks ( Dahulu merupakan 7-Eleven ). Menurut informasi yang saya dapatkan dari guru saya dahulu, gedung ini dulu sangat luas dan terdapat tidak hanya pada bangunan No. 188, namun juga terdapat pada bangunan No. 168 yang sekarang menjadi sekolah SMA Negeri 2 Jakarta, dan nomornya menjadi No. 175. Sekarang, fungsi bangunan ini selain cagar budaya adalah sebagai tempat berjualan bagi restoran sekitar. Mayoritas makanan yang dijual adalah chinese food, seperti bebek panggan...
Sebagai salah satu stasiun kereta utama di Jakarta selain Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir merupakan salah satu titik kumpul ( hub ) utama untuk sarana transportasi keluar - masuk Jakarta, dalam hal ini kereta api. Sesuai dengan namanya, stasiun ini berlokasi di area Gambir, Jakarta Pusat (di sisi timur Monumen Nasional). Dengan 2 peron 'pulau' (peron yang tidak langsung terhubung dengan bagian utama stasiun) serta 4 lajur kereta, stasiun kereta ini sekarang hanya melayani kereta api kelas eksekutif serta kelas campuran (biasanya eksekutif - ekonomi plus, untuk tujuan tertentu saja) menuju kota - kota besar lain di Jawa yaitu Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, Tegal, Surabaya, dan Malang. Semua kereta yang berhenti disini, biasanya memanfaatkan Gambir sebagai stasiun akhir. Walaupun begitu, stasiun ini tidak memiliki fasilitas penyimpanan gerbong kereta maupun lokomotif sehingga setelah perjalanan kereta terakhir menurunkan penumpangnya, rangkaian keret...