Pertama kali mendengar nama ini, kalian bakal bingung sendiri. Oke, nama “sambal lucu” berasal dari sebuah tanaman yang dinamakan “tanaman lucu” di Banyuwangi. Jadi, jangan heran ya kalau nama olahan makanannya jadi sambal lucu. Rasa sambal ini pedas, cocok untuk kalian yang suka pedas. Untuk mendapatkan sambal ini, kalian bisa langsung mengunjungi warung makan yang ada di pinggir jalan. Karena memang sambal lucu ini menjadi salah satu menu andalan masyarakat Banyuwangi. Sumber : https://www.liputan6.com/citizen6/read/3463714/8-kuliner-khas-banyuwangi-yang-nikmatnya-kebangetan-apa-saja
Kabupaten dengan sebutan Bumi Angkling Dhama ini bukan hanya memiliki makanan khas tapi juga memiliki minuman khas Bojonegoro. Wedang tape adalah minuman khas Bojonegoro yang sangat diminati oleh masyarakat Boonegoro pastinya. Wedang tape di Bojonegoro menggunakan tape ketan hitam sebagai bahan utamanya, di campur dengan santan yang panas dan bahan lainnya menjadikan wedang tape Bojonegoro cocok di nikmati di malam hari apalagi ketika hujan turun. Buat kamu yang masih pusing nyari tempat tongkrongan atau ngobrol sambil menikmati wedang tape ini kamu langsung saja datang ke jalan KH Mansyur di Bojonegoro, di sana terdapat warung yang khusus menyediakan wedang tape. Warung di sini selalu ramai dan penuh tak hayal, karena keberadaan warung ini sudah ada sejak tahun 1950, waktu yang sudah lama bukan. Tertarik untuk mencoba minuman khas Bojonegoro yang satu ini? Sumber : https://azzamaviero.com/makanan-khas-bojonegoro/
Siapa yang tidak kenal serabi? Maknan khas Bojonegoro ini memang sudah men-Indonesia, ya serabi banyak diterima di masyarakat Indonesia, selain rasanya yang manis ada serabi juga bisa di kembangkan dan dijadikan sebagai makanan modern. Serabi ini dibuat dengan bahan dasar beras dan campuran bahan lainnya, makanan serabi ini mudah dan banyak ditemui di Kabupaten Bojonegoro, serabi biasanya hadir pada saat pagi hari saja, karena serabi biasanya dijadikan makanan untuk sarapan sebelum memulai aktivitas. Sumber : https://azzamaviero.com/makanan-khas-bojonegoro/
Kekeramatan Gunung Kelud Kediri, Ritual Sesaji Sarana Raih Wangsit Gunung Kelud merupakan salah satu tujuan wisata di Jatim yang cukup tersohor. Di balik keistimewaan tersebut, Gunung Kelud diselimuti kabut misteri terkait keberadaan gunung berpuncak strato ini. RITUAL sesaji Gunung Kelud taklepas dari sejarah yang terjadi pada masa Kerajaan Kadiri. Pada saat itu, putri Raja Kadiri, yaitu Dewi Kilisuci dilamar oleh 2 raja yang bukan dari bangsa manusia, Lembu Suro dan Mahesa Suro. Namun dengan segala tipu dayanya, Dewi Kilisuci berhasil menghindari pinangan dari kedua raja tersebut. Atas kegagalan dan tipu daya Dewi Kilisuci itulah, Lembu Suro, salah satu raja yang tertipu, sempat mengucapkan kutukan kepada orang Kadiri. “Yoh wong Kadiri, mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping, yoiku Kadiri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung. (Ya, orang Kadiri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kadiri bakal jadi sungai, Bl...
Dikala masa Kerajaan Jenggala - Kediri saat di perintah oleh pemerintahanPrabu Lembu Amiluhur tersebutlahRaden Panji Inu Kertapati. Ia adalah pangeran Yang cukup dikenal dengan baik oleh banyak masyarakat kala itu karena kebaikan luhur budi nya, tanpan dan sakti mandraguna. Beliau Prabu Lembu Amiluhur adalah putra mahkota dari kerajaan Jenggala - Kediri Ramalan dan Kepercayaan Kuno Raden Panji memiliki istri yang amat sangat dan teramat sangat cantik dan halus bahasanya beliau adalah Dewi Sekartaji atau Dewi Candra Kiranaatau Putri Kediri . Pujangga kerajaan pernah meramalkan tentang kerajaan kerajaan nusantara , bahwasanya kerajaan nusantara akan lahir raja raja besar dari pasangan Raden Panji dan Dewi Sekartaji . Akan tetapi ini bukan hal mudah , pasalnya untuk dapat menjadikan kenyataan ramalan tersebut Raden Panji dan Dewi Sekartaji harus melewati hal hal sulit dengan mendekatkan lebih dekat kepada sang penciptanya dengan memper...
Kesuburan tanah (warna coklat) di bumi Angling Dharmo, sangat tepat apabila ditanami padi dan dibudidayakan secara maksimal sehingga mampu meningkatkan taraf hidup petani dan masyarakat Bojonegoro. Pari (bhs.jawa) padi, sumilak (bhs jawa) sudah mulai menguning dan siap di panen,sehingga mempunyai makna padi yang sudah siap di panen di seluruh wilayah bojonegoro. Diharapkan ke depan Bojonegoro menjadi lumbung padi. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/
Visualisasi perpaduan RIG (alat mengambil minyak) minyak an gas bumi digambarkan sulur dan bunga , dimana satu dan lainnya saling berhubungan dalam satu kesatuan bentuk. Warna hijau dan kuning melambangkan kemakmuran, kemuliaan, dan keindahan. Ga (Gas) Tra (Patra) minyak, Rinonce (bhs.jawa) ditata satu persatu,dirangkai menjadi satu kesatuan yang utuh an indah sehingga bermakna adanya gas an minyak bumi, apabila dikelola dengan baik dan tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian alam dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia, dapat meningkatkan taraf hidup, harkat dan martabat bangsa indonesia, khususnya masyarakat Bojonegoro. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/
Tanaman jati, mulai dari akar, pohon dan daun dapat dimanfaatkan. Kayunya merupakan bahan baku meubelair, kerajinan bubut kayu. Tunggak dan akarnya (gembol) dapat iolah menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Sekar (bhs.jawa) bunga, jati (pohon jati) sehingga bermakna tumbuh suburnya pohon jati di Kabupaten Bojonegoro selaras dengan perkembangannya sentra-sentra kerajinan kayu jati (meubel,bubuk kayu, gembol) sebagai roda kemajuan dan kreativitas masyarakat Bojonegoro dalam mengolah dan memanfaatkan tanaman kayu jati agar dapat meningkatkan taraf hidup. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/
Kayangan api adalah salah satu objek wisata andalan di kabupaten Bojonegoro. Merupakan sumber api abadi terbesar di asia tenggara dan pernah menjadi tempat pengambilan api PON XV tahun 2000. Parang (bhs jawa) miring, dahana (bhs jawa) api ,mungal (bhs jawa) menyala / berkobar sepangang waktu. Simbol masyarakat Bojonegoro yang dinamis, semangat dan mampu memberikan cahaya bagi masyarakat sekitarnya. Sumber : http://www.jonegoroan.com/9-motif-batik-jonegoroan/