makanan
133 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
winagoe - Kabupaten Poso - Sulawesi Tengah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tengah

Sebenarnya makanan ini adalah nasi yang dibungkus dengan daun khusus (Winalu).Sayangnya saat ini daun tersebut telah sulit ditemukan.Winagoe sangat nikmat dimakan dengan Tosu-TosuKatue, WayawoMasapi, atau Ituwu Manu. https://dinaspariwisataposo.wordpress.com/2011/02/08/makanan-khas-poso/

avatar
Isni
Gambar Entri
Cokelat Sulteng - Palu - Sulawesi Tengah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tengah

Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah penghasil Kakao terbesar di Indonesia, Produksi Kakao Sulawesi Tengah tersebar di 13 Kabupaten Kota di Sulawesi Tengah. Saat ini di Sulawesi Tengah sudah ada rumah cokelat  yang memproduksi biji kakao menjadi cokelat yang siap di konsumsi seperti Cokelat dark dan Converture, serta di jadikan oleh-oleh khas Palu. Seiring dengan perkembanya oleh-oleh khas Palu saat ini bukan  hanya bawang Goreng, kain tenun maupun kerajinan kayu hitam yang di bawa oleh para pelancong maupun orang Palu sendiri  yang hendak keluar kota, tetapi saat ini ada produk/komoditi baru yang merupakan oleh oleh khas Palu Sulawesi Tengah yaitu cokelat sulteng yang  menggunakan biji kakao asli Sulawesi Tengah. Manfaat Coklat Bagi Tubuh, Cokelat menjadi makanan favorit bagi sebagian orang. Bukan hanya rasanya yang lezat dan membuat kita ketagihan tetapi juga karena cokelat baik bagi kesehatan. Bukti terbaru tertulis dala...

avatar
Isni
Gambar Entri
Tradisi Onyop
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Ternyata, di Luwuk pun ada makanan yang mirip kapurung, tetapi disebut dengan nama onyop. Onyop biasanya memakai protein dari kepala ikan. Bedanya, di Luwuk onyop merupakan bagian dari adat atau tradisi. Orang-orang yang datang dari jauh, disambut dengan hidangan onyop – seperti layaknya di Sumatra orang menyambut tamu dengan sekapur sirih. Orang Luwuk sangat serius dengan tradisi onyop. Konon, kalau makan onyop orang tidak boleh tertawa. Bila adat ini dilanggar, bakal disambar petir. Namun, ada pandangan dari pemaknaan aturan ini, yakni aturan ini erat kaitannya dengan tekstur dan ukuran bola-bola sagu. Kalau makan sambal ketawa-ketiwi, bisa tersedak, dan bola sagu itu tersangkut di tenggorokan.   Sumber: https://food.detik.com/info-kuliner/d-3847851/ini-kapurung-sayur-asam-patikala-khas-luwu http://www.pubinfo.id/berita-ini-kapurung-sayur-asam-patikala-khas-luwu.html

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Kaledo Kaki Lembu Donggala
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tengah

Kaledo adalah singkatan dari kaki lembu donggala. Masakan ini terbuat dari tulang tungkai kaki sapi. Seporsi kaledo berisi sepotong utuh tungkai sapi yang disajikan dalam semangkup sup lengkap dengan sumsum dan kikil alias kolagen yang masih menempel pada tulang tungkai tersebut. Sop Kaledo tidak memakai bumbu gulai yang intens melainkan sop encer berbumbu minimalis. Bumbunya hanya asam jawa, cabai keriting, merica dan garam. Tulang tungkai sirebus hingga enam jam hingga kolagennya empuk tapi sum sumnya tetap utuh tidak mencair. Kaledo cocoknya disantap dengan singkong rebus, bukan dengan nasi. Sumber : Buku 100 Makanan Tradisional Indonesia Bondan winarno Sumber Foto http://www.menuresepmasakan.com/resep-cara-membuat-kaledo-khas-sulawesi-tengah/

avatar
Iraa Rachmawati
Gambar Entri
Balabe
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Sigi, Portalsulawesi.com –  Setiap suku memiliki tradisi masing-masing, hal yang sama juga berlaku bagi Suku Kaili di Sulawesi Tengah. ‘Balabe’ misalnya. ‘Balabe’ adalah ritual adat muslim suku Kaili. ’Balabe’ membacakan doa untuk sanak saudara yang telah tiada, sebagai bentuk mengirimkan makanan ke arwah mereka agar mereka juga merasakan apa yang dimakan orang yang masih hidup. ‘Balabe’ biasanya dilakukan setiap memen-momen tertentu, seperti hari raya idul fitri misalnya dan di hari-hari besar lainnya. Sebelum melangsungkan ‘Balabe’ mereka terlebih dahulu menyiram kubur atau ziarah ke makam.   “Tradisi ini sudah turun temurun,” kata salah satu Tokoh Adat Kaili di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang akrap dipanggil Ratu (27/6/2017). Menurutnya ‘Balabe’ juga berlaku bagi suku lain, diantaranya Suku Bugis di Sulawes...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
5_Kisah Kerajaan Mori Melawan Tentara Belanda
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Alkisah Rakyat ~ Dahulu kala, jauh sebelum Belanda masuk ke Tanah Mori, Tanah Mori terdiri dari berpuluh-puluh suku bangsa atau suku kecil yang tidak mempunyai raja tertentu. Tiap-tiap suku itu mempunyai Mokole tersendiri dan tiap-tiap Mokole tidak mau takluk satu sama lain (Mokole ialah organisasi Pemerintahan dari satu suku yang dipimpin atau dikepalai oleh seorang Kepala suku yang bergelar "Mokolempalili").   Dari sekian banyak suku-suku di tanah Mori itu, ada beberapa suku yang dianggap besar pengaruhnya dan luas wilayahnya, yakni Suku Moleta bagian Mori atas, Suku Petasia dan Suku Lembo bagian Mori bawah, Suku Murungkuni, Suku Tovatu dan Suku Musimbatu. Oleh karena tidak ada raja yang mampu mempersatukan suku-suku atau Mokole-mokole itu, maka sering terjadi kekacauan dan selalu timbul peperangan antara satu Mokole dengan Mokole yang lain. Oleh sebab itu, beberapa Mokole yang besar di Tanah Mori itu mengadakan musyawarah untuk mencari dan men...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Manusia Menjadi Burung Pipit
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Manusia Menjadi Burung Pipit ~ Ada seorang naluo kapuruna (besar pantatnya) yang dijual. Kemudian ada pula seorang anak raja perempuan bernama Gigimani. Ada tunangannya seorang anak raja dari Jawa bernama Datirijawa. Anak ini menangis, dia ingin dibeli (dijadikan budak). Maka ibunya berkata; "Bagai mana kamu dibeli (dijadikan budak), sedang engkau anak raja mempunyai banyak pengasuh, bahkan ada yang khusus mengangkat kotoranmu?" Dibelinya orang yang besar pantatnya. Tujuh bulan kemudian terjadilah peristiwa yang ajaib di kampung itu. Semua orang di Kampung itu menjadi burung pipit termasuk ibu Gigimani. Bertepatan dengan peristiwa ini datang tunangan Gigimani, yaitu Datirijawa untuk menjemput tunangannya. Maka disiapkanlah segala pakaian dan perhiasannnya, semjua barang-barang serta makanan yang akan menjadi bekal dalam perjalanan nanti. Setelah segala sesuatunya siap, maka berangkatlah ia. Ditinggalkannya kampung itu sebab tidak ada gunanya lagi tinggal di sana oleh karena ti...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Cerita Ngolodio Luka Seluruh Badan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Cerita Ngolodio Luka Seluruh Badan ~ Adalah seorang laki-laki namanya To Baka Keo. Ia diasingkan, karena orang merasa jijik bersamanya dikampung itu. Semua badannya luka-luka dan berbau busuk, sehinga perlu diasingkan dan dibuatkan pondok tersendiri.    Kemudian datang seekor burung yang bertengger disudut kayu rumahnya. Sementara bertengger, maka menyanyilah burung tersebut. O Ngolodio sumpitlah saya. Sumpitlah saya Ngolodio (Ngolodio adalah panggilan yang diberikan oleh burung kepada To Baka Keo). He siapa yang banyak tahi matanya, dialah yang menyumpit saya," Seru burung tadi, kemudian bernyanyi dan berlagu pula. O Ngolodio sumpitlah saya. Sumpitlah saya Ngolodio. Dengan perasaan marah Ngolodio terus menyumpit burung tersebut. Sementara Ngolodio membidik burung itu menyanyi lagi. O Ngolodio sumpitlah saya. Dalam mata saya yang di sumpit. Begitu disumpit, tepat kena matanya, sehingga jatuh ke...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Legenda Ikan Payol Dari Sulawesi Tengah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Cerita Legenda Ikan Payol Dari Sulawesi Tengah ~ Mulanya kampung sipayo masih merupakan tanah kosong artinya belum ada penghuninya. Asal mula penduduk kampung ini menurut riwayat, adalah orang dari pantai Barat yakni sepasang suami isteri dan satu orang anak.   Riwayat kejadiannya, mula-mula mereka pergi ke Napo suatu pulau yang tidak ditumbuhi oleh kayu-kayuan. Tujuan mereka untuk mencari kina. Sesampai di Napo mereka pun turunlah. Perahu, mereka tinggalkan tanpa ditambatkan. Rupanya setelah air laut naik, perahu tersebut hanyut. Mereka pun terdampar di tengah laut tanpa dapat berbuat apa-apa. Akhirnya mereka mengumpulkan batu yang disusun sampai tinggi. Maksudnya agar mereka tidak sampai terendam dengan air laut. Dalam keadaan demikian itu, mereka lalu memohon pertolongan kepada Yang Maha Kuasa, karena mereka tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Dengan tiba-tiba datang seekor ikan besar yang disebut ”Payol”. Begitu datang i...

avatar
Sobat Budaya