Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah
5_Cerita Ngolodio Luka Seluruh Badan
- 21 Mei 2018
Cerita Ngolodio Luka Seluruh Badan ~ Adalah seorang laki-laki namanya To Baka Keo. Ia diasingkan, karena orang merasa jijik bersamanya dikampung itu. Semua badannya luka-luka dan berbau busuk, sehinga perlu diasingkan dan dibuatkan pondok tersendiri. 
 

Kemudian datang seekor burung yang bertengger disudut kayu rumahnya. Sementara bertengger, maka menyanyilah burung tersebut.
O Ngolodio sumpitlah saya.
Sumpitlah saya Ngolodio
(Ngolodio adalah panggilan yang diberikan oleh burung kepada To Baka Keo).
He siapa yang banyak tahi matanya, dialah yang menyumpit saya," Seru burung tadi, kemudian bernyanyi dan berlagu pula.
O Ngolodio sumpitlah saya.
Sumpitlah saya Ngolodio.
Dengan perasaan marah Ngolodio terus menyumpit burung tersebut. Sementara Ngolodio membidik burung itu menyanyi lagi.
O Ngolodio sumpitlah saya.
Dalam mata saya yang di sumpit.
Begitu disumpit, tepat kena matanya, sehingga jatuh ke tanah. Setelah jatuh, maka menyanyi lagi burung tersebut.
O Ngolodio potonglah saya.
Potong saja Ngolodio.
Begitu disembelih burung tersebut menyanyi lagi.
O Ngolodio bakarlah saya.
Bakarlah saya  Ngolodio.
Begitu akan dibakar dan didekatnya di api, maka burung tersebut menyanyi lagi.
O Ngolodio cabutlah saya.
Cabutlah bulu saya Ngolodio.
Menyanyilah lagi burung itu.
O Ngolodio irislah daging saya.
Irislah daging saya, Ngolodio.
Sesudah diiris dagingnya, burung itu lalu menyanyi lagi.
O Ngolodio potonglah saya.
Potonglah  saya, Ngolodio.
Kemudian sesudah dimasak, burung itu menyanyi lagi
O Ngolodio panggillah saya.
Panggillah saya, Ngolodio.
Sesudah dipanggilnya kemudian menyanyi lagi.
O Ngolodio sendoklah saya.
Sendoklah saya, Ngolodio.
Sesudah diangkat dari belanga, kemudian ia menyanyi lagi.
O Ngolodio makanlah saya.
Makanlah saya, Ngolodio.
Burung menyanyi lagi.
O Ngolodio, makanlah saya bersama tulangnya. "Rupanya saya tidak bisa makan dengan baik, karena tulangnya tidak akan terus ke perut, hanya sampai di kerongkogan. " pikir To Baka Keo. Tetapi sesudah makan, kenyanglah ia.

To Baka Keo. Tetapi sesudah makan, kenyanglah ia.

Karena sudah kekenyangan, maka lalu merasa ingin ke belakang untuk membuang kotoran besar. Dalam keadaan demikian, burung itu menyanyi lagi.
 
 
Burungapa ini? Walaupun  sudah dalam perut masih saja ia berbicara. Burung apa ini; tidak ada gunanya untuk dimakan. Bagaimana ia harus memaksakan pergi ke gunung jauh, untuk membuang kotoran ini. Walaupun demikian terpaksa dia pergi juga ke gunung. Baru saja kotoran itu dikeluarkannya, maka tumbuhlah menjadi tumbuh-tumbuhan. Begitu keluar sekaligus bersama daunnya dua lembar. Bermacam-macam buahnya. Rupanya buahnya terdiri dari emas, intan, berlian. Lalu ia pulang ke rumah.

Luka yang banyak itu sudah hilang semuanya. Ia tidak luka lagi. Tidak lagi seperti muka Ngolodio yang dahulu. Setelah itu, pergilah ia mengambil buah dari pohon itu. Dimasukkannya dalam keranjang, lalu di pikulnya.

Ia menuju halaman rumah raja dan berteriak, "Jual bunga-bunga. "Ketika raja melihatnya, ia pun berkata dalam hati. "Siapa yang kemari?" Dewa dari mana itu? Persis seperti jalan dan langkahnya orang Bugis. Berapa harganya kalau dijual? Barang ini biarlah disimpan disini saja dahalu." Raja tidak lagi mengenal orang itu.

Padahal itulah Ngolodio yang menginginkan anak raja itu. "Kalau memang masih ada dirumah, bawalah kemari." Tidak lama kemudian Ngolodio datang kembali. "Jual bunga-bunga, raja" Lalu dihitunglah berapa sudah banyaknya barang yang diambil oleh raja. Raja tidak mampu lagi untuk membayarnya. Sebab jumlah barang itu sudah sebesar karung kopra. Maka berkatalah raja.

"Ada anak saya tujuh orang perempuan, dapat dipilih mana saja yang engkau sukai. Engkaulah yang menentukannya, mana yang engkau inginkan."

Tetapi kemudian raja mengajukan permintaan sebagai persyaratan melaksanakan perkawinan itu bahwa dalam perkawinan itu perhiasan yang diapaki  dihalaman dan serambi muka rumah adalah intan berlian sebanyak 300 buah dan di dalam rumah dipakai 400 buah. Maka berkatalah Ngolodio, "Kalau hanya itu yang di kehendaki oleh raja maka izinkanlah saya kembali dulu kerumah. "Maka pulanglah Ngolodio ke rumahnya. Lalu raja  memerintahkan rakyatnya untuk pergi ke hutan untuk mencari rusa. "Di sana, digunung, ada pohon kayu." kata raja kepada rakyatnya.

Nampak oleh raja dari jauh ada pohon kayu; dimana buah pohon kayu tersebut sangat lebatnya itu, yang nampak hanyalah kayu tersebut sangat lebatnya sampai-sampai, menyentuh tanah.  Begitu mendekat pohon yang berbuah itu, yang nampak hanyalah buahnya. Batangnya kelihatan tetapi daunnya tidak nampak. Maka kembalilah ia dan kemudian diumumkan ke seluruh kampung supaya semua berangkat ke hutan. Yang tinggal hanya orang buta dan orang pincang. Semua orang diperintahkan untuk menebang kayu itu. Tapi malah kapak-kapaknyalah yang rusak.

Walaupun kapak yang besar juga rusak hingga tidak dapat dipergunakan. Kembalilah semua orang. To Baka Keo dipanggil raja. Tujuh malam kemudian dibawa harta pembawaan yang terdiri dari Tiga ratus sapi, tiga ratus kerbau, tiga ratus kambing, tiga ratus ekor domba, dan lima belas kereta akan membawa beras. Maka berkatalah orang yang membawa harta itu. "Jumlah masing-masing jenis yang akan diantar itu masing-masing tiga ratus ekor yang akan dimakan dalam perkawinan itu. Setelah itu pulanglah orang yang membawa harta pembawaan itu. Kemudian dilaksanakanlah pernikahan antara Ngolodio dengan putri raja. Malam pemasakan makanan sudah tiba, Ngolodio berkata:

"Kalau memang betul saya ini orang keramat, akan turun dari langit, rumah bersama semua perlengkapannya, bersama budak-budaknya. Maka dengan begitu tidak capek lagi memasang intan dan semua perhiasan yang dimintakan."

Tiba-tiba datanglah kilat guntur, Lalu berjatuhanlah sebuah rumah, semut berjatuhan karena  licinnya tiang yang dijalani oleh semut itu. Maka dinikahkanlah mereka itu. Sehingga terbentuklah keluarga baru.

Sumber : Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Tengah
http://alkisahrakyat.blogspot.co.id/2016/03/cerita-ngolodio-luka-seluruh-badan.html

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya