budaya
157 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ngaha Nggula
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Ngaha Nggula  merupakan salah satu prosesi dalam pernikahan adat Bima.  Sesudah upacara boho oi ndeu , maka dilanjutkan dengan upacara adat yang di kenal dengan “Ngaha Nggula”. Sebenarnya upacara ini merupakan upacara do’a yang dihadiri oleh gelara, lebe dan para tokoh agama dan adat beserta sanak saudara.Dalam upacara ini para undangan akan menikmati makanan khas Mbojo yaitu “Mangge Mada”. Mangge mada sejenis lauk pauk yang dibuat dari isi perut kambing atau kerbau, yang di cincang halus. Kemudian dicampur dengan santan kelapa, diberi bumbu “ringa” (wijen) dan bumbu khas Mbojo yang lain.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Prosesi Pernikahan Adat Bima
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Bagi semua orang tua, akan merasa berbahagia bila bisa melaksanakan pernikahan. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan bila pelaksanaan nikah diawali serta diakhiri dengan berbagai upacara adat sebagai luapan rasa bahagia dan syukur kehadapan Yang Maha Kuasa. Bagi masyarakat Bima-Dompu, upacara  nika ro neku, merupakan upacara daur hidup yang sangat menentukan masa depan putra-putri mereka. Keluarga, sanak saudara, karib kerabat, dan warga terlibat dalam upacara ini. Karena itu upacara Nika ro neku termasuk “ Rawi Rasa” ( upacara yang harus melibatkan seluruh warga kampung). .Ada 17 proses kegiatan yang berkaitan dengan pernikahan dalam kebiasaan masyarakat Bima Dompu. Apa sajakah rangkaian prosesi itu ? 1. La Lose Ro La Ludi (Kunjungan Rahasia) 2. Katada Nggahi (Mengikrar Kata Hati) 3. Wa’a Mama Dan Sarau 4. Ngge’e nuru 5. Mbolo Ro Dampa 6. Nggempe 7. Wa’a Masa Nika 8. Kalondo  Wei 9. Upacara Ka...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tari Mpa'a Gantao
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Barat

Dalam seni Tari Bima, semua jenis tari rakyat, disebut “mpa’a ari mai ba asi” atau tari di luar pagar istana (ASI). Hal ini berarti  bahwa atraksi kesenian ini tumbuh dan berkembang di luar lingkungan istana, yang lazim disebut dengan Tari Rakyat. Biarpun tari rakyat tumbuh dan berkembang di luar istana, namun sultan melalui para seniman istana, tetap mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan tarian rakyat, dengan demikian mutu tari tetap terpelihara dan terpacu pada nilai dan norma agama dan adat yang islami.   Mpa’a Gantao adalah salah satu tarian rakyat yang telah tumbuh sejak zaman kesultanan Bima. Atraksi keseniaan ini diperkirakan ada sejak masa pemerintahan Sultan Abdul Khair Sirajuddin( 1648-1685).Atraksi kesenian ini cukup popular bagi masyarakat Bima, karena hingga saat ini masih tetap eksis dan dipertunjukkan dalam berbagai acara dan hajatan baik di lingkup Pemerintah Daerah maupun masyarakat. Biasanya Gantao dipertunjukkan pada...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Jiki Hadra
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

Pada masa kesultanan Bima dan Dompu, seni budaya islam berkembang pesat di daerah Bima dan Dompu. Jenis seni musik islam yang sangat digemari oleh masyarakat ialah “Jiki” (jikir), terdiri dari : Jiki molu (jikir maulud), dinyanyikan pada upacara perayaan maulud (ndiha molu)  yang bersamaan dengan upacara UA PUA. Di nyanyikan oleh penyanyi laki – laki tanpa diiringi dengan musik.   Pada masa kesultanan, upacara perayaan Islam antara lain aru raja to’I (hari raya idul fitri), aru raja na’e (hari raya idul adha) dan upacar UA PUA (upacara sirih puan), selalu dimeriahkan dengan pergelaran seni islam antara lain jiki marhaba (jikir asrakal. Syair lagu tiga jenis jiki, berisi pujian terhadap kebesaran dan keagungan Allah dan Muhammad Rasulullah, tanpa diiringi oleh musik. Jiki rati (jikir ratih), dinyanyikan pada upacara pernikahan, khitanan dan khataman Al- Qur’an, tanpa diiringi musik. Jiki kapanca (ji...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Maulu Weki
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Kue Tart, Balon, Lilin dan pernak pernik lainnya nampak mendominasi menghiasi acara peringatan hari kelahiran anak pada sekarang ini. Bukan hanya itu, saat sekarang peringatan hari kelahiran atau ulang tahun sudah identik dengan restoran siap saji yang menjadi tempat perayaan dalam konteks kehidupan modern. Sejarah peniupan lilin dan peletakaannya diatas kue tart itu sendiri dimulai pada zaman Yunani kuno membuat sebuah kue berbentuk bulat untuk menghormati Dewi Artemis yang merupakan Dewi Bulan dalam kepercayaan Mitologi Yunani. Nyala lilin pada kue sebagai symbol cahaya bulan sedangkan untuk peniupan lilin sebagai symbol sebuah harapan dan doa kepada Tuhan, yang juga dilakukan oleh para penganut agama Majusi kuno berdoa kepada Api sebagai symbol perantara mereka dengan Tuhan. Di Eropa sendiri kue ulang tahun bermula pada abad 17 dimana kue tart dulunya hanya diperuntukkan bagi kalangan orang kaya saja, seiring adanya revolusi industri yang terjadi di Eropa kemudian kue tar...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tradisi Honggo Naru
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Ada dua kebudayaan yang sangat identik dengan Wawo yaitu Tumbu Tuta dan Honggo Naru yang sejak dulu hingga turun temurun terus dijaga oleh generasi ke generasi Wawo, dalam tulisan ini akan mengulas mengenai Honggo Naru yaitu tradisi memperpanjang rambut oleh para kaum hawa di Wawo, dalam kehidupan modern sekarang memperpanjang rambut identik dengan kehidupan kuno tapi beda dengan wanita Wawo bahwa memperpanjang rambut itu identik dengan kehormatan mereka layaknya sang putri raja. Wawo mempunyai cuaca yang sangat dingin terletak di atas dataran tinggi pegunungan Wawo mempunyai udara yang sangat sejuk, kehidupan di Wawo sangat menjaga tata karma dan adat istiadat mereka sehingga dalam rentetan waktu perkembangan Kecamatan Wawo tidak pernah terjadi konflik antar warga maupun dengan desa lainnya yang berada pada wilayah kabupaten Bima. Tradisi Honggo Naru wanita Wawo dimulai sejak mereka mengenal mempergunakan kemiri sebagai ramuan untuk menghilangkan sakit kepala, karena ding...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tradisi Ampa Fare
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Tradisi Ampa Fare atau mengamankan padi ke lumbung padi yang dikenal dengan Uma Lengge dan Jompa sebagai falsafah hidup agar kaum ibu berhemat dan menakar persediaan bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan keluarga setahun ke depan. Acara diawali dengan prosesi tanam padi oleh beberapa ibu-ibu dengan gerakan tangan yang tertata rapi sembali mengikuti irama alunan musik sagele. Kemudian musim panen raya hingga beberapa pemuda memikul hasil panen yang melimpah. Tradisi ini dilakukan karena di Wawo hanya memanfaatkan lahan tadah hujan. Jika tanaman itu gagal panen maka akan kesulitan mendapatkan pangan. Ini juga dilakukan agar bahan pangan aman jika ada kebakaran atau pencurian. Dulu, jika seorang wanita boros maka dieksekusi secara budaya bahwa wanita itu tak layak dijadikan istri karena bersikap boros. Oleh karena itu pengambilan bahan pangan diatur dengan baik hingga bisa mencukupi pada panen berikutnya.

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tradisi Mbaju Rasa
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Dalam Bahasa Bima, Mbaju berarti menumbuk padi. Sedangkan Rasa berarti kampung. Hal ini berarti bahwa kegiatan Mbaju Rasa adalah prosesi menumbuk padi secara massal yang dilakukan oleh masyarakat khususnya kaum perempuan Dana Mbojo pada masa lalu. Tradisi ini diperkirakan sudah ada sejak masyarakat Bima-Dompu mengenal cara bercocok tanam dengan sistim pertanian menetap, yaitu tepatnya pada era Ncuhi, dimana pada masa ini sudah ada sistim paguyuban masyarakat yang dipimpin para Ncuhi. Masa Ncuhi itu sendiri berlangsung jauh sebelum Bima memasuki masa kerajaan sekitar abad 14 M.   Pada Masa Lalu, tradisi Mbaju Rasa dilakukan usai panen padi atau menjelang hajatan-hajatan di masyarakat seperti pernikahan, khitanan, khatam Alqur’an dan lain-lain kegiatan di kampung. Dilandasi semangat kebersamaan dan gotong royong, Mbaju Rasa dilakukan pada suatu tempat yang telah ditentukan dengan cara, kaum ibu membawa padi dari lumbung masing-masing diserta Alu dalam bahasa Bima di...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Perangkat Sirih Koleksi Asi Mbojo
Ornamen Ornamen
Nusa Tenggara Barat

Perangkat Sirih dari Emas merupakan salah satu benda cagar budaya yang masih tersisa dari ratusan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan dan Kesultanan Bima. Pusaka ini masih ada dan tersimpan sebagai koleksi Museum Asi Mbojo. Pembuatan perangkat sirih ini diperkirakan dibuat seiring masuknya Islam di Bima pada abad XVII. Karena perangkat sirih merupakan salah satu kelengkapan Upacara Adat Hanta UA PUA. Dalam lingkungan Istana Bima, perangkat sirih merupakan salah satu kelengkapan untuk upacara adat maupun hajatan Istana. Ada dua tempat sirih yang dimiliki Kesultanan Bima. Keduanya terbuat dari emas lengkap dengan tempat tembakaunya. Ada juga tempat ludah dari emas yang disebut “ Boko “. Kelengkapan Sirih mencakup empat cerek. Dua di antaranya terbuat dari emas dan lainnya dari perak. Sementara penutupnya terbuat dari emas. Sejumlah perangkat makan juga hampir semuanya dari emas. Terdapat dua gelas besar (Ngamo atau Muk), yang satu emas dan dari kaca namun berpe...

avatar
Arum Tunjung