Jumbia atau Jambia adalah senjata yang asalnya dari Timur Tengah – kemungkinan Yamen, ketika bagian pesisir Kalimantan menjadi kesultanan maka pengaruh budaya arab sangat kuat, salah satunya ialah penggunaan Jumbia ini. Jambia adalah belati kecil melengkung – biasanya dikenakan disabuk. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/12/senjata-khas-dayak-part-3/
Budaya Putaran merupakan budaya berupa tarian yang menceritakan tentang siklus bertani mulai dari mengolah lahan,menanam benih,hingga memetik bulir padi dan menjadikan bulir beras."Putaran" merupakan nama yang berasal dari alan pertanian jaman kuno kalimantan yang sekarang sudah tak dipakai lagi,namun dijadikan sebagai alat kebudayaan.Benda tabung ini digunakan sejumlah orang untuk mengubah bulir-bulir padi menjadi beras.Proses ini dimulai dengandigunakannya sebuah alat bernama kurung kurung,yang menimbulkan suara saat dihentakan ketanah,para petani mulai melakukan kegiatan ini sambil menari yang menarik perhatian para koreografer tari gamelan.Ditambah lagi dengan gerakan bairik (menggelar dan menginjak padi agar bulir keluar,sambil disertai dengan nyanyian ahui) yang memperlengkap prosesi tarian ini.Lalu diselesaikan dengan gerakan putaran dengan alat yang luar biasa unik dan langka,bahkan di tanah Kalimantan sendiri #OSKM18
Telingaan Aru adalah budaya dalam beberapa suku Dayak yang ada di Kalimantan Selatan. Sebenarnya apa sih Telingaan Aru itu? Telingaan Aru yakni tradisi memanjangkan telinga yang dilakukan beberapa suku Dayak. Tidak semua suku Dayak memiliki tradisi ini. Biasanya yang melakukan tradisi ini adalah suku yang lebih jauh di pedalaman. Tradisi ini dilakukan oleh wanita maupun pria suku Dayak. Beberapa suku memiliki peraturan tradisi yang berbeda. Dalam sub suku Dayak asal nenek saya berada, bayi yang baru lahir ditindik, lalu dalam tindikan itu diberi pemberat berupa lingkaran gelang dari kayu. Semakin tua orang tersebut, semakin bertambah gelang kayu di tindikannya, sehingga daun telinga akan terus memanjang. Seberapa panjangnya daun telinga bisa dilihat sebagai aspek kecantikan. Selain itu, jumlah gelang kayu di tindikan juga mengindikasikan umur orang tersebut. Dalam beberapa subsuku Dayak lain, Telingaan Aru juga bisa digunakan sebagai penanda status bangsawan. Biasanya yang mem...
HAUL GURU SEKUMPUL Tradisi Martapura, Kalimantan Selatan Keyword : Haul, Guru Sekumpul, Martapura Haul dan asal-usulnya Haul berasal dari bahasa arab haala-yahuulu-haulan yang bermakna upaya, perpindahan, daya, mengembalikan, tahun. Kemudian kata haul tersebut berkembang dan terserap menjadi istilah Bahasa Indonesia, yang lazim dan masyhur di pakai komunitas masyarakat muslim di Indonesia, dan dari istilah Indonesia inilah, kata haul memiliki dua pengertian besar, yaitu: Haul berati upacara peringatan ulang tahun wafatnya seseorang dengan berbagai acara, yang puncaknya menziarahi kubur almarhum atau almarhumah. Selayaknya merayakan ulang tahun di hari kelahiran, haul dilaksanakan setiap tahun Haul yang di artikan putaran waktu dua belas bulan (satu tahun) kalender Hijriyyah terhadap harta yang wajib dizakati di tangan pemilik ( Muzzaki ) dan arti ini berkaitan erat dengan masalah zakat. &...
Akad Jual-Beli Adat Banjar, Kalimantan Selatan Siapa yang tidak mengenal akad? Akad secara harfiah merupakan ikatan atau persetujuan; sedangkan menurut istilahnya adalah transaksi atau kesepakatan antara seseorang (yang menyerahkan) dengan orang lain (yang menerima) untuk pelaksanaan suatu perbuatan. (sumber : https://www.bacaanmadani.com/2017/09/pengertian-akad-rukun-syarat-macam.html) Dalam adat kami, suku Banjar memiliki kebiasaan yang mungkin kedengarannya singkat, padat, jelas; namun memiliki maksud dan tujuan yang sangat baik yaitu akad jual-beli. Mengapa demikian? Karena masyarakat kami masih mengandalkan pasar tradisional seperti salah satunya Pasar Terapung Muara Kuin yang letaknya di Sungai Barito ataupun tukang sayur keliling, ketimbang pasar modern seperti minimarket, swalayan, dan lain-lain. Hal tersebut juga melatar belakangi kenapa masyarakat Kalimantan mudah untuk bersosialisasi terhadap masyarakat di sekitarnya. Untuk akad jual-beli sendiri dilakukan dengan bahasa se...
Pasar Terapung adalah salah satu tempat yang paling unik di Indonesia, tempat ini berlokasi di Kalimantan Selatan tepatnya di Banjarmasin. Tempat ini merupakan tempat terjadinya proses jual beli seperti pada umumnya sesuai dengan namanya. Namun, uniknya proses jual beli ini seluruhnya terjadi di atas air tepatnya di muara sungai sehingga setiap pembeli dan penjual harus menggunakan kapal kecil. Pada umumnya barang yang diperjual belikan adalah komoditi perkebunan dan pertanian seperti Sayur, Buah, tanaman, dan lain-lain. Namun, Tidak jarang juka pedagang yang membuka semacam restoran di kapalnya tersebut sehingga para pembeli harus berpindah kapal untuk menikmati makanan di restoran tersebut. Barang-barang perabotan seperti kursi dan lemari pun bidsa dijupai di paar terapung tersebut. Untuk para turis yang ingin berkunjung kesana, saat ini hotel-hotel di banjarmasin khususnya yang terletakdi pinggir sungai sudah menyediakan jasa untuk pergi ke pasar terapung dengan harga yan...
Penggunaan tudung konon merupakan budaya yang berasal dari daerah pesisir akibat pengaruh Melayu yang kemudian diadopsi oleh orang Dayak dan diberi hiasan/ornamen khas, hiasan tudung saji ini akan menunjukan status orang tersebut. Penggunaan tudung selain untuk menutup makanan, juga dipakai didalam aktifitas yang lain. Misal orang Banjar menggunakan tudung besar sebagai topi pelindung dari sinar matahari saat mereka mengarungi sungai menggunakan sampan, sedangkan di daerah Ngabang Kalimantan Barat, orang-orang Melayu menggunakannya sebagai penutup kepala pengantin wanita dan pria dalam acara pernikahan. Umumnya bahan yang digunakan untuk membuat tudung berasal dari jenis daun yang kaku sejenis daun pandan disebut mengkuang kadang juga bisa menggunakan daun lontar atau anyaman rotan seperti di Kalimantan Tengah. Kemudian tudung ini akan diberi hiasan dan ornamen motive floral dan geometris menggunakan biji-bijian, cangkang kerang, atau kancing. Umumnya bentuk tudu...
Raja Pakurindang di Kerajaan Pulau Halimun memiliki dua putra mahkota yang gagah perkasa dan tampan rupawan. Sang kakak bernama Sambu Batung, adiknya Sambu Ranjana. Kakak-beradik itu memiliki sifat yang amat bertolak belakang, seperti bumi dengan langit. Sambu Batung lincah dan mudah bergaul, bersifat terbuka dan senang dengan hal-hal baru. Sambu Ranjana berperangai sebaliknya: pendiam, tertutup, tidak suka bergaul, tidak suka keramaian dan apa adanya. Di bawah kepemimpinan Raja Pakurindang, rakyat Kerajaan Pulau Halimun hidup rukun, makmur, aman dan sentosa. Mereka suka bergotong royong dan selalu berbagi dalam kebersamaan. Kebutuhan sandang pangan mereka hasilkan sendiri. Karena tinggal di satu pulau, mereka saling mengenal. Tidak ada rahasia di antara mereka. Semuanya seperti satu keluarga. &nbs...
Raja Banjar tercenung dengan wajah murung di anjungan perahu kerajaan yang tengah berlayar. Matanya menatap ombak lautan dan burung camar yang beterbangan di kejauhan. Hatinya risau. Pekan lalu, nakhoda perahu dagang asal Hindustan bersama anak buahnya datang ke istana. Gugup dan terbata-bata, nakhoda keling itu melapor. Di perairan muara Kerajaan Banjar, tanpa sebab yang jelas, perahu yang dikemudikannya kandas. Itu adalah laporan yang sudah kesekian kalinya ia terima, baik yang langsung datang dari korban maupun yang dari laporan aparat kerajaan. Kejadian aneh itu juga sering didengarnya dari nelayan dan pelaut dari kerajaan lain. Dalam selimut kabut, sampan dan perahu mereka tiba-tiba kandas. Kejadian aneh itu biasanya malam hari. Saat diperiksa, di bawah sampan atau per...