Pada zaman Kerajaan Majapahit, cerita Panji berkembang dan menyebar luas tidak hanya di Nusantara tetapi juga di Asia Tenggara. Cerita Panji berkisah tentang tokoh Panji Inu Kertapati yang mencari kekasihnya, Dewi Candra Kirana. Cerita Panji awalnya berasal dari kitab Smaradahana yang ditulis Empu Dharmaja pada zaman Kadiri (Kediri) di Jawa Timur. Cerita Panji lalu berkembang menjadi sebuah seni pertunjukkn wayang topeng panji. Sumber: http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/09/memelihara-topeng-panji-kejayaan-yang-sekarang-hampir-hilang
                    
            Lokasi Candi Rimbi terletak di Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabuaten Jombang Jawa Timur. Kondisi Candi Rimbi saat ini tidak utuh. Sebagian besar badan candi dan atap candi telah runtuh. Dinding badan candi yang tersisa hanya dinding sisi utara. Di bagian kaki candi terdapat panel relief yang menggambarkan cerita Garudeya. Di dalam bilik Candi Rimbi dahulu berisi arca Parwati yang terdapat di dalam bilik candi yang diduga sebagai arca perwujudan Ratu Tribuwana (Permaisuri pertama R. Wijaya) yang memerintah Majapahit pada tahun 1328 – 1350. Dapat diketahui bahwa Candi Rimbi didirikan pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad XIII-XIV. Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1663/candi-rimbi
                    
            Sekarang tidak banyak candi yang namanya masih asli, umumnya sudah berubah menururt tempat atau berdasarkan keadaan atau menurut selera yang memberi nama saja. Misalnya Candi Prambanan, Candi Bubrah, Candi Bima, dan lain-lain. Candi Jawi termasuk di antara yang sedikit, tapi beruntung namanya boleh dikata tak berubah walaupun ada pula perubahan ucapan. Dalam lontar Negarakertagama disebut Jawa-Jawa atau Jajawi. Nama taman Candra Wilatikta mungkin lebih dikenal, walaupun dibangunnya berkat adanya Candi Jawi (Seperti Panggung Ramayana dekat Candi Prambanan). Letaknya strategis mudah dicapai. Bila ditempuh dari Surabaya ke jurusan Malang, pada kilometer ke 45 di kota kecamatan Pandaan belok kanan (jurusan Tretes), setelah melewati taman Candra Wilwatikta yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari Pandaan, sampailah di Candi Jawi yang termasuk wilayah administrasi desa candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Arsitektur Candi Jawi Candi Jawi diban...
                    
            Lokasi Candi Rimbi terletak di Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabuaten Jombang Jawa Timur. Kondisi Candi Rimbi saat ini tidak utuh. Sebagian besar badan candi dan atap candi telah runtuh. Dinding badan candi yang tersisa hanya dinding sisi utara. Di bagian kaki candi terdapat panel relief yang menggambarkan cerita Garudeya. Di dalam bilik Candi Rimbi dahulu berisi arca Parwati yang terdapat di dalam bilik candi yang diduga sebagai arca perwujudan Ratu Tribuwana (Permaisuri pertama R. Wijaya) yang memerintah Majapahit pada tahun 1328 – 1350. Dapat diketahui bahwa Candi Rimbi didirikan pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad XIII-XIV.
                    
            Mamaca adalah seni vokal Madura yang ada persamaannya dengan seni mocopat di Jawa. Mamaca berarti membaca kitab dengan cara dinyanyikan. Tembang mocopat Madura pada awal keberadaannya berasal dari tembang mocopat Jawa Kuno. Mamaca dilakukan oleh beberapa orang laki-laki, dan mereka duduk bersila di hamparan tikar mengelilingi kitab yang dijadikan sumber bacaan. Kitab ini biasanya diletakkan di atas sebuah bantal dan diasapi dengan dupa atau kemenyan lebih dulu sebelum dipergunakan. Kitab yang beralaskan bantal di bawahnya, akan selalu berpindah-pindah atau bergeser dari tangan ke tangan, ke kiri atau ke kanan setiap se-seorang selesai gilirannya menembang. Kitab ini diteruskan kepada seseorang yang mendapat giliran berikutnya. Pada umumnya lagu yang dibawakan oleh masing-masing pelaku berkisar dua atau lima bait tembang. Mamaca di Madura, yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh beberapa o...
                    
            Letak Candi Brahu di Dusun Bejijong, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto pada koordinat 112° 22” 23,2 “ BT 07° 32” 34,9” LS. Sebagaimana umumnya bangunan purbakala di Trowulan, Candi Brahu juga dibuat dari bahan bata, menghadap ke arah barat. Denahnya berbentuk bujur sangkar ukuran 18 x 22.50 meter dan tinggi yang tersisa sampai sekarang 20 meter. Secara vertikal bangunan ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: - Bagian kaki yang merupakan bagian bangunan terbawah sampai lantai bilik dan selasar. - Bagian tubuh yang merupakan bagian bangunan yang berdiri di atas kaki yang berfungsi sebagai penutup bilik dan penyangga atap. - Bagian atap yang merupakan bagian teratas bangunan yang berfungsi sebagai penutup bilik. Menurut laporan, di sekitar Candi Brahu dulu masih ada beberapa candi lain yang sekarang sudah runtuh diantaranya: Candi Muteran, Candi Gedong, Candi Tengah, dan Can...
                    
            Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana . Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan . Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya. “Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan...
                    
            Alkisah, Raja Kerajaan Jenggala yang bernama Raden Putra mempunyai dua orang istri. Istri pertama adalah Sang Permaisuri yang berhati baik serta sangat cantik wajahnya. Sedang istri kedua Raja Jenggala adalah Sang Selir yang juga cantik wajahya tapi berhati jahat. Sang Selir selalu iri pada Sang Permaisuri. Ia memiliki rencana jahat untuk menyingkirkan Sang Permaisuri dari istana agar perhatian Raden Putra hanya tercurah padanya. Dalam menjalankan aksinya, Sang Selir bekerja sama dengan tabib istana. Sang Selir berpura-pura sakit. Ketika Raden Putra bertanya pada tabib istana perihal sakit istri keduanya itu, tabib istana mengatakan bahwa Sang Selir telah diracun oleh Sang Permaisuri. Raden Putra hampir tidak percaya mendengar Sang Permaisuri telah bertindak jahat dengan meracuni Sang Selir. Akhirnya Raden Putra memerintahkan patihnya untuk membuang Sang Permaisuri ke hutan dan kemudian membunuhnya setelah sampai di hutan. Patih Kerajaan Jenggala merasa Sang Perma...
                    
            Wayang krucil adalah kesenian khas Ngawi, Jawa Timur dari bahan kulit dan berukuran kecil sehingga lebih sering disebut dengan Wayang Krucil . Wayang ini dalam perkembangannya menggunakan bahan kayu pipih (dua dimensi) yang kemudian dikenal sebagai Wayang Klithik . Di daerah Jawa Tengah wayang krucil memiliki bentuk yang mirip dengan wayang gedog . Tokoh-tokohnya memakai dodot rapekan , berkeris, dan menggunakan tutup kepala tekes (kipas). Sedangkan, di Jawa Timur tokoh-tokohnya banyak yang menyerupai wayang kulit purwa , raja-rajanya bermahkota dan memakai praba. Di Jawa Tengah , tokoh-tokoh rajanya bergelung Keling atau Garuda Mungkur saja. Cerita yang dipakai dalam wayang krucil umumnya mengambil dari zaman Panji Kudalaleyan di Pajajaran hingga zaman Prabu Brawijaya di Majapahit . Namun, tidak menutup kemungkinan wayang krucil memakai cerita wayang purwa &nbs...