Propinsi Maluku yang dikenal secara internasional dengan sebutan Moluccas dan Molukken merupakan propinsi tertua di Indonesia. Secara geografis propinsi yang beribukota di Ambon ini berbatasan langsung dengan Pulau Irian dan Pulau Sulawesi. Seperti daerah lain di Indonesia, masyarakat Maluku juga memiliki pakaian adat tradisional yang terkenal dengan motif garis-garis geometri atau kotak-kotak kecil yang diperoleh dari anyaman benang beraneka ragam seperti warna merah, coklat, marun, dan sebagainya. Dalam tradisi masyarakat Maluku, pada umumnya pakaian adat hanya digunakan untuk menghadiri acara-acara tertentu seperti pernikahan, upacara adat dan lain-lain. Kebaya Putih Tangan Panjang Jenis pakaian dari bahan brokat berwarna putih ini dahulunya dikenakan oleh wanita-wanita dari kalangan keluarga kerajaan, guru, dan pendeta. Sebagai pelengkap ditambahkan pula kancing pada bagian tangan kebaya dan juga kancing peniti emas disertai dengan cole atau baju dalam dengan pan...
Permainan yang berikut ini memiliki nama yang cukup unik, yaps Leng Kali Leng. Tidak ada sejarah pasti dari mana nama ini menjadi identitas permainan satu ini dan dari mana dia berasal. Permainan ini dimainkan dengan menyanyikan lagu Leng Kali Leng sambil berputar mengelilingi si buta. Lagunya berbunyi : leng kali leng kali leng cina buta awas anak kecil ditangkap cinta buta, buta… Permainan ini dimainkan oleh banyak pemain, salah satunya akan menjadi si Cina Buta dan yang lainnya adalah orang biasa. Si cina buta akan ditutup matanya dengan kain dan sebagainya, pemain lainnya akan membuat lingkaran dengan berpegangan tangan dan si cina buta akan duduk ditengah-tengah lingkaran itu. Mereka akan berputar-putar mengelilingi si cina buta sambil bernyanyi lagu Leng Kali Leng dan diakhir permainan mereka akan berteriak buta sambil mengacak-acak rambut di cina buta. Para pemain akan memencara dan si cina buta akan mencari mereka dengan mata tertutup. Diharus menangkap...
Permainan ini dinamai sesuai dengan lagunya. Lagu Lemon nipis seperti berikut. lemon nipis taguling-guling guling apa dilobang cacing saratus digulung-gulugn dua ratus dikawalinya-linya-linya-linya Permainan ini dimainkan oleh banyak orang, dua orang akan membentuk sebuah lorong dengan tangan mereka yang terangkat ke udara membentuk mulut lorong. Kemudian yang lain akan berbaris kebelakang dan pemain yang dibelakang akan meletakkan tangan mereka dipundak pemain didepan. Mereka akan menyanyikan lagu Lemon Nipis sambil berjalan bagaikan kereta masuk-keluar lorong yang dibuat dua pemani lain sampai pada lirik terakhir yang diulang-ulang dan ada satu pemain yang akan masuk dalam lingkaran yang dibuat dua pemain yang membuat lorong tadi. Si pemain yang tertangkap akan memilih untuk menjadi anak buah siapa, yang disebelah kana atau kiri dan ia akan berdiri dibelakang juragannya sambil memegang pundaknya. Permainan akan dimainkan terus sampai tinggal satu pemain dan p...
Permainan ini mengandalkan keberuntungan dalam menebak. Uniknya permainan ini adalah dalam lagu yang dinyanyikan tidak menyebutkan kata sekolah batu, entah darimana nama sekolah batu ini menjadi identitas permainan satu ini. Lagunya berbunyi : sabiji katumbar dua biji ganemu siapa loko batu cabu rukukuku caburukuku caburukuku caburukuku Permainan ini dimainkan dua kelompok dengan jumlah anggota sama banyak dan akan duduk berdempet-dempetan sehingga tidak ada cela yang dapat dilihat kelompo lawan. Kedua kelompok akan duduk berjauh-jauhan sambil berhadapan satu sama lain. Salah satu pemain akan duduk di belakang pemain lain dan bertugas menjalan batu sambil bernyanyi. Batu yang dipegang pemain tersebut akan dijalankan ditangan-tangan pemain lain di depannya yang tangannya disembunyikan di belakang sambil terbuka siap menampung batu. Pemain yang bertugas dibelakang akan meletakan sembarang batu itu ditangan salah satu pemain di depanya sebelum lagu berakhir. Saat lagu ber...
Piring ya piring, sendo ya sendok, hanya sedikit berbeda dengan bahasa Indonesia. Permainan ini sangat menyenangkan dan dimainkan oleh anak-anak, tak jarang ada remaja maupun muda-mudi yang ikut memainkan permainan ini. Permainan ini dimaikan dengan menyanyikan lagu : sa piring dua piring sa sedno dua sendo siapa namamu harus dijawab dengan tepat dan sesingkat-singkatnya Para pemain berjumlah lebih dari 5 orang yang kemudian berkumpul dan membentuk lingkaran. Tangan kanan pemain yang satu berada diatas tangan kiri pemain disamping kanannya dan tangan kirinya berada dibawah tangan kanan pemain disebelah kirinya, posisi tangan ini dilakukan memutar pada semua pemain. Sebelum bermain, mereka akan berunding menentukan topik permainan biasa berupa nama buah atau pahlawan kartun dan sebagainya, setelah itu mereka akan menyanyikan lagu Sa Piring Dua Piring Sa Sendo Dua Sendo sambil tangan kanan mereka menepuk tangan kanan teman disampingnya sambil berputar mengikuti arah jaru...
Permainan ini cukup berbahaya dan jarang dimainkan oleh anak kecil, biasanya dimainkan oleh laki-laki remaja, muda dan dewasa. Alat permainan ini dibuat dari satu ruas batang bambu yang dibolongkan kedua sisinya dan sebuah tongkat yang terbuat dari irisan ruas bambu lain sebagai pendorong peluru dan potongan kelapa kering atau bunga jambu. Para pemain akan saling menembak satu sama lain dengan alat itu, kelapa kering atau bunga jambu akan dimasukkan pada ujung bawah dan ditembak dengan didorong oleh pendorong dari bawah. Pendorong itu diberi bambu yang berukuran sama dengan bambu rongga diatasnya sebagai pegangan. Permainan ini akan menimbulkan rasa sakit apabila terkena badan, oleh sebab itu permainan ini hanya dimainkan oleh lelaki dan bukan anak kecil.
Berikut adalah proses pernikahan adat Maluku: Upacara Ijab Kabul Upacara ini dilangsungkan di kediaman mempelai pria, yang sudah mengenakan pakaian pengantin secara lengkap yaitu destar, jubah, dan gamis, dilengkapi dengan keris yang diselipkan di pinggang bagian depan. Disesuaikan dengan perubahan zaman, pengantin pria sekarang mengenakan selop sebagai alas kaki. Sedangkan pengantin wanita yang tinggal di rumahnya sendiri memakai koci-koci, terdiri dari pasangan sarung dan semacam baju kurung yang diberi ikat pinggang, berselendang dan di bagian lehernya dihiasi semacam penutup yang melingkar menutupi pundak hingga punggung. Ditinjau dari bentuk hiasan kepalanya, dapat dikatakan bahwa hal ini sudah dipengaruhi oleh kebudayaan cina. Jenis pakaian pengantin yang dikenakan pada asal mulanya ditentukan oleh tingkatan derajat dari pengantin. Namun tentu saja peraturan semacam ini sudah tidak berlaku lagi. Setiap pasangan yang akan menikah berhak untuk memilih je...
Lahi se Tafo adalah salah satu bentuk pernikahan adat di Maluku. Lahi se Tafo atau meminang merupakan bentuk perkawinan adat yang sangat populer dan dianggap paling ideal bagi masyarakat setempat, karena selain berlaku dengan cara terhormat yakni dengan perencanaan yang telah diatur secara matang dan didahului dengan meminang juga karena dilakukan karena dilakukan menuruti ketentuan yang berlaku umum di masyarakat dan juga dianggap paling sah menurut Hukum Adat. Pelaksanaan rukun nikah dilakukan menurut syariat Islam dan setelah itu dilaksanakan acara ; Makan Adat, Saro-Saro, Joko Kaha (Lihat Artikel sebelumnya), dan disertai dengan acara-acara seremonial lainnya. Sebagian masyarakat Ternate memandang bahwa semakin megah dan meriah pelaksanaan seremonial sebuah perkawinan, maka status/strata sosial dalam masyarakat bisa terangkat.
Bentuk perkawinan Wosa suba merupakan salah satu bentuk pernikahan di Maluku. Wosa Suba sebenanrnya merupakan suatu bentuk penyimpangan dari tata cara perkawinan adat dan hanya dapat disahkan dengan terlebih dahulu membayar/melunasi denda yang disebut “Bobango”. Perkawinan ini terjadi karena kemungkinan untuk menempuh cara meminang/wosa lahi sangatlah sulit atau bahkan tidak bisa dilakukan karena faktor mas-kawin ataupun ongkos perkawinan yang sangat mahal dsb. Perkawinan bentuk Wosa Suba ini terdiri atas 3 cara, yakni : 1. Toma Dudu Wosa Ino, Artinya dari luar (rumah) masuk ke dalam untuk menyerahkan diri ke dalam rumah si gadis, dengan tujuan agar dikawinkan. 2. Toma Daha Wosa Ino, Artinya dari serambi masuk menyerahkan diri ke dalam rumah si gadis agar bisa dikawinkan. 3. Toma Daha Supu Ino, Artinya dari dalam kamar gadis keluar ke ruang tamu untuk menyerahkan diri untuk dikawinkan karena si pemuda telah berada terlebih dahulu di dalam rumah tanpa sepe...