1.845 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kaligrafi Aksara Jawa
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kaligrafi aksara Jawa merupakan kebudayaan Jawa warisan nenek moyang masyarakat Jawa. Tidak seperti batik yang kini sudah lestari, kaligrafi aksara Jawa bisa dikatakan terancam punah. Fan Page dan Group Kaligrafi Aksara Jawa di Facebook: Kaligrafi Jawa dan Kaligrafi Aksara Jawa. Twitter: @KaligrafiJawa Foto Relief Kaligrafi Aksara Jawa yang terbuat dari limbah kertas. Water resistant (tahan air). Bunyi: Kembang. Jika anda tertarik dengan produk ber-Kaligrafi Aksara Jawa, di Yogyakarta ada Rikswa Craft yang memproduksi Hiasan Dinding Relief Kaligrafi Aksara Jawa dari Limbah Kertas. Produk Rikswa Craft ini juga dapat dijumpai di Mirota Batik Jl. Malioboro Yogyakarta. Anda juga bisa memesan nama anda untuk dibuat Relief Kaligrafi Aksara Jawanya. Sebaiknya anda memesan satu minggu sebelum datang ke Jogja, sehingga ketika sudah sampai di Jogja tinggal membawa pulang Relief Kaligrafi Aksara Jawa yang sudah anda pesan.  

avatar
Feni Tri Utami
Gambar Entri
Tari Angguk
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Angguk adalah tarian tradisional khas Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tarian yang berbau mistis ini menceritakan tentang kisah Umarmoyo dan Wong Ageng Jayengprogo dalam serat Ambiyo. Tarian Angguk awalnya digunakan sebagai sarana penyebaran agama Islam. Namun seiring waktu berjalan, tarian ini kini digunakan masyarakat Jawa sebagai hiburan saat pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. Tarian ini dinamakan Tari Angguk karena menggerakan kepala ke atas lalu ke bawah secara berulang-ulang merupakan ciri khas dari tarian tersebut. Peran yang dibawakan dibagi menjadi dua macam yakni peran utama dan pengiring. Peran utama terdiri dari tokoh Umarmoyo, Sekar Mawar, Dewi Kuning-Kuning, dan lain sebagainya. Sedangkan penari lain bertindak sebagai pengiring. Tarian ini dipentaskan oleh kelompok sejumlah 15 orang, umumnya perempuan. Lama tarian Angguk aslinya bisa mencapai lima sampai tujuh jam, namun untuk keperluan tertentu bisa dipotong menjadi dua sampai tiga jam.  ...

avatar
Muhammad Solahuddin
Gambar Entri
Semelak Pace
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

  Semelak pace minuman yang telah langka ini populer di kalangan keraton Yogyakarta, mempunyai khasiat agar tidak gampang masuk angin. Semelak pace berbahan dasar pace (mengkudu), kunyit, jeruk nipis, gula kelapa, dan garam.

avatar
mariska apriani
Gambar Entri
Prasasti Kalasan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prasasti Kalasan di tulis dengan  huruf Pra-nagari dalam bahasa Sansekerta dan berangka tahun 778 M. Isi prasasti ini adalah, bahwa para Guru keluarga raja (Sailendrawangsatilaka) telah berhasil membujuk Maharaja Tejahpurnapana Panangkarana untuk mendirikan bangunan suci bagi Dewi Tara (Candi Kalasan) dan sebuah biara untuk para pendeta (Candi Sari) dalam kerajaan keluarga Sailendra. Kemudian Panangkarana menghadiahkan Desa Kalasa kepada para sanggha.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Ornamen Yogyakarta
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ornamen Yogyakarta terdiri dari lung-lung panjang dan bunga ceplok khas Yogyakarta.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Monumen serangan umum 1 Maret 1949, merupakan bangunan bersejarah saksi dari perjuangan rakyat Yogyakarta dan Indonesia melawan Belanda, serangan yang dipimpin oleh jendral Soeharto ini membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan untuk melawan Belanda. Anda bisa melihat monumen serangan umum 1 maret 1949 yang masih berdiri kokoh di nol kilometer Yogyakarta. Didepan monumen ini anda akan menjumpai suatu karya dari seniman Yogyakarta, berupa kaki raksasa, karya seniman ini biasanya dirubah dalam beberapa waktu tertentu.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Kantor Bank BI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bank Indonesia Yogyakarta awal mulanya adalah sebuah kantor cabang De Javasche Bank Djogdjakarta. Keberadaan Kantor Cabang De Javasche Bank Yogyakarta ini merupakan usulan dari Firma Dorrepaal and Co Semarang. Dengan beberapa pertimbangan diantaranya dengan melihat Volume perdagangan di Yogyakarta yang semakin meningkat dan perputaran uang yang ada di Yogyakarta mencapai 2 hingga 3,5 juta gulden yang dilihat melalui Kantor Cabang De javasche Bank  Soerakarta serta nilai produksi gula yang mencapai kurang lebih 2.580 ton per tahun maka preseiden De Javasche Bank ke -7 yakni MR. N P Van den Berg beserta jajaran direksi menyetujui usulan tersebut. Dan pada tahun 1879 dibnagunlah sebuah bangunan sebagai Kantor Cabang De Javasche Bank di Yogyakarta dengan menempati area seluas 300 meter dan tanah yang dipergunakan  tanah berstatus eigendom atau bukan merupakan tanah milik Sultan Yogyakarta lagi melainkan milik De Javasche Bank sendiri. Rancangan  Bangunan Kantor Cabang D...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Tugu Yogya
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tugu Yogya adalah salah satu bangunan peninggalan Sultan Hamengku Buwana I. Pembangunan Tugu tersebut dilakukan untuk memperingati rasa kebersamaan raja (pada waktu itu Pangeran Mangkubumui) dengan rakyat yang bersatu padu melawan Belanda sehingga Pangeran Mangkubumi mendapatkan tanah Mataram. Tugu tersebut dibangun setahun setelah Perjanjian Gianti. Ketinggian Tugu pada waktu dibangun pertama kali adalah 25 meter.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Monumen Jogja Kembali (Monjali)
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Monumen ini dibangun pada 29 Juni 1985. Ditandai dengan upacara tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII.   Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan Kolonel Sugiarto. Saat itu beliau Wali kota madya Jogjakarta. Pelontaran gagasan ini bersamaan dalam Peringatan Jogja Kembali yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Tingkat II Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1983. Dipilihnya nama Jogja Kembali dengan maksud sebagai tetenger atau penanda peristiwa sejarah. Yaitu ditariknya tentara pendudukan Belanda dari Ibu kota Jogjakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Hal ini sebagai tanda awal bebasnya Bangsa Indonesia secara nyata dari kekuasaan pemerintahan Belanda. Pembangunan monument ini membutuhkan waktu kurang lebih 4 tahun. Diresmikan dan dibuka pada tanggal 6 Juli 1989 oleh Presiden RI pada waktu itu, Soeharto.   Monumen setinggi kurang lebih 31.8 m ini terletak di Dusun Jongka...

avatar
Roby Darisandi