dongeng cerita rakyat
157 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
ASAL USUL NAMA PULAU PULAU DI MENTAWAI - BUMI SIKEREI
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

SEKILAS TENTANG KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan UU RI No. 49 Tahun 1999 dan dinamai menurut nama asli geografisnya. Kabupaten ini terdiri dari 4 kelompok pulau utama yang berpenghuni yaitu : Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan  Pulau Pagai Selatan yang dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai. Selain itu masih ada beberapa pulau kecil lainnya yang berpenghuni namun sebahagian besar pulau yang lain hanya ditanami dengan pohon kelapa.   Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan kabupaten kepulauan yang terletak memanjang dibagian paling barat pulau Sumatera dan dikelilingi oleh Samudera Hindia. Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari serangkaian pulau non-vulkanik dan gugus kepulauan itu merupakan puncak-puncak dari suatu punggung pegunungan...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Prasasti Padang Roco
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Barat

Prasasti Padang Roco berangka tahun 1208 Saka atau 1286 M ditemukan di dekat sungai Batanghari, kompleks percandian Padangroco, Nagari Siguntur, Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Nama ‘Padang Roco’ berasal dari lokasi ia ditemukan, yaitu lapangan patung/arca (Padang = lapangan; roco = arca/murti, lambang dewa Hindu-Buddha).     Prasasti ini ditemukan pada tahun 1911 di dekat sungai Batanghari dan ditulis di empat sisi batu berbentuk persegi panjang yang dijadikan sebagai lapik/alas arca Paduka Amoghapasa. Di bagian belakang arca juga terdapat prasasti lain, yaitu prasasti Amoghapasa. Kedua prasasti ini menggunakan huruf Jawa Kuno serta dua bahasa (Sansekerta dan Melayu Kuno). Baik arca maupun alas arca disimpan di Museum Nasional Indonesia dengan kode D. 198-6468 bagi bagian alas atau Prasasti Padang Roco dan kode D. 198-6469 bagi bagian arca.   Prasasti ini dibuat pada periode kerajaan Singasari di Jawa dan Kerajaan Melayu D...

avatar
OSKM18_16018298_Nalia Resky
Gambar Entri
Tari Yang Terkesampingkan Tari Randai
Tarian Tarian
Sumatera Barat

       Siapa yang tidak kenal dengan Tari Piring? Jelas semua orang mengetahui tari yang tentunya identik dengan properti piring. Lalu bagaimana dengan Tari Randai? Terdengar asing bukan? Tari Randai merupakan salah satu tari yang berasal dari Sumatera Barat tepatnya di MInangkabau. Karakteristik utama dari tari ini ialah gerakannya yang dipimpin oleh satu orang dan kemudian diikuti oleh penari lainnya. Tidak ada batasan berapa jumlah penari yang diperbolehkan menarikan tari ini.       Keunikan lain yang dimiliki tari ini ialah pakaiannya yang menggunakan celana yang memiliki bahan tambahan sehingga terlihat seperti sarung. Gerakan pada tari ini dipadukan dengan lantunan syair yang mendebar-debarkan dada. Tarian ini juga menyampaikan cerita rakyat, itulah sebabnya tarian ini diselingi dengan beberapa dialog ditengah tarian. Untuk gerakannya sendiri merupakan bagian yang paling menarik dimana penari mengangkat sebelah kaki dan menepukan tangan d...

avatar
OSKM18_16518007_Muhammad Adnan
Gambar Entri
Suku Jambak
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Suku Jambak merupakan salah satu dari ratusan suku Minangkabau. Tidak banyak perbedaan antara suku ini dengan suku-suku lainnya. Suku Jambak memukim di daerah magek,Kabupaten Agam dekat dengan bukit tinggi. Suku magek diketuai oleh beberapa orang pemimpin dengan gelar Datuk. Terdapat 15 gelar datuk, yaitu :   1.      Datuk Nan Baruso 2.      Datuk Rajo Bandaro 3.      Datuk Rajo Basa 4.      Datuk Panduko 5.      Datuk Panduko Tuan 6.      Datuk Tumenggung 7.      Datuk Rangkayo Basa atau Datuk Rangkayo Nan Basa 8.      Datuk Nagari Labiah 9.      Datuk Pangulu Basa 10.   Datuk Tan Ameh 11.   Datuk Rajo Perak 12.   Datuk Rajo Mantari 13.   Datuk Marajo 14...

avatar
OSKM18_16518212_Ilham Rayhan
Gambar Entri
Cerita asal-usul materialisme minang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Jadi pada dahulu kala terdapat seorang Datuk.Datuk tersebut merupakan seorang yang kaya.Ketika 

avatar
OSKM18_16918192_mirza Artha Vardia
Gambar Entri
Alasan Kenapa Nasi Padang yang Dibungkus Porsinya Lebih Banyak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

   Apabila Anda membeli Nasi Padang dan memutuskan untuk dibungkus/dibawa pulang, maka kemungkinan besar porsi Nasi Padang Anda akan lebih banyak dibanding jika Anda makan di tempat. Hal tersebut merupakan budaya turun temurun.    Konon, pada zaman penjajahan Belanda, Restoran Masakan Padang dipandang sebagai restoran kaum elite. Hal ini membuat rakyat jelata segan untuk makan di restoran, sehingga mereka lebih memilih untuk membawa pulang Nasi Padang pesanan mereka. Mengetahui hal ini, pedagang Nasi Padang pun memberikan porsi lebih pada rakyat jelata yang membungkus. Hal ini juga sebagai bentuk bantuan pada rakyat jelata di masa itu yang umumnya miskin. Kebiasaan ini diturunkan generasi ke generasi bahkan hingga saat ini.

avatar
OSKM_16518404_Muhamad Rizki Nasharudin
Gambar Entri
Proses Pembuatan Pupuik Batang Padi
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Barat

Seperti namanya, alat musik tiup ini terbuat dari batang padi yang sudah tua dan berbuku. Meskipun hanya terbuat dari batang padi, alat ini menjadi bagian dari hiburan rakyat yang menyemarakkan kehidupan masyarakat Minangkabau. Proses pembuatan pupuik (puput) batang padi terhitung sederhana. Batang padi yang sudah tua dipecah secara hati-hati di dekat pangkal bukunya. Pecahan batang itu akan membentuk semacam pita suara yang menjadi sumber bunyi. Jika ditiup, pita suara itu akan mengeluarkan bunyi yang melengking. Untuk membuat suaranya semakin melengking, batang padi dapat disambung pada lintingan daun pandan atau kelapa yang membentuk corong seperti terompet. Batang padi yang sudah disambung dengan lintingan daun pandan disebut pupuik laole. Dengan tambahan corong daun pandan ini, lengkingan suara pupuik dapat terdengar hingga 2 kilometer. Dengan beberapa modifikasi nada dari pupuik batang padi ini akan menghasilkan instrumen nada yang unik. Dasarnya pupuik batang padi...

avatar
OSKM18_16418259_Fadhil Farras
Gambar Entri
Tugu Simpang Tinju
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Di Kota Padang, tepatnya di daerah Siteba, Kecamatan Nanggalo, terdapat sebuah monumen yang terletak di tengah persimpangan jalan. Monumen tersebut berbentuk seperti kepalan tangan. Kepalan tangan tersebut berdiri di atas bangunan segitiga mirip bambu runcing. Pada dinding monumen ini tertulis, "Di sini Bagindo Aziz Chan gugur saat menjaba Walikota Padang 17 Juli 1947". Pada sisi lainnya terdapat juga tulisan, "Bulatkan Tekad Dalam Perjuangan Walikota Padang Bagindo Aziz Chan".  Makna dari simbol kepalan tangan pada tugu tersebut adalah melambangkan semangat seorang Bagindo Aziz Chan dalam menantang Belanda yang sedang menduduki Kota Padang pada saat itu. Menurut cerita, Bagindo Aziz Chan gugur persis di atas lokasi dibangunnya tugu tersebut. Beliau ditembak dengan rentetan tembakan oleh tentara Belanda ketika hendak memantau keadaan sekitar.  Untuk menghormati perjuangan dan semangat dari seorang Bagindo Aziz Chan, maka dibangunlah suatu tugu yang dikenal dengan n...

avatar
OSKM18_19818187_Muhammad Farhan Aidira
Gambar Entri
Tugu Simpang Haru
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Tugu ini terletak di jalan Dr.Soetomo Kecematan Padang Timur.Tugu ini memiliki sejarah panjang dan merupakan saksi bisu perkembangan Kota Padang. Tugu Simpang Haru ini didirikan pada tahun 1991. Tugu ini berbentuk seperti lidah api dan terdapat relief-relief perjuangan yang terdapat di dinding tugu tersebut. Disekitar tugu ini terdapat taman-taman dan rumput yang hijau. Nama lain dari tugu ini adalah Tugu Tali Nan Tigo Sapilin yang terdiri dari Niniak Mamak, Alim Ulama,dan Cadiak Pandai yang merupakan unsur pimpinan adat di Minangkabau. Hal ini merupakan gambaran dari tatanan adat Minangkabau itu sendiri. Menurut sejarah tugu ini dulunya merupakan tempat penyimpanan senjata ,bahkan ada yang mengatakan bahwa di tugu ini dulunya tempat peperangan rakyat indonesia melwan belanda pada masa penjajahan.  Sebagai warga, kita harus selalu menjaga tugu ini karena tugu ini memiliki nilai-nilai budaya Minangkabau dan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.

avatar
OSKM18_16418312_Bima Gautama