Gambus merupakan salah satu alat musik tradisional yang dipetik yang mirip dengan mandolin dan berasal dari daerah Riau. Kesenian gambus ini pada mulanya banyak berkembang di Pulau Bengkalis, Pulau Penyengat dan Siak Sri Indrapura. Senar pada gambus ini memiliki jumlah antara tiga sampai duabelas senar dan panjang dari alat ini mencapai 1meter dengan tebal sekitar 10 cm. Fungsi dari alat ini adalh digunakan pada saat pertunjukkan tari zapin dibarengi dengna permainan rebana, marwas dan gendang. Cara memainkan gambus, yakni dengan meletakkan gambus diatas kaki yang sedang bersila. Gambus dimainkan oleh laki-laki dewasa dan orang tua pada malam hari. Bahkan ada juga yang menggunakan lirik dengan bahasa Arab ketika nyanyi dengan diiringi dengan alat musik tradisional gambus. "Gambus sudah berakar di Siak karena keberadaan Kerajaan Siak saat menerima masuknya Islam. Sampai sekarang gambus selalu digunakan untuk upacara, event kebudayaan, dan acara nikahan"-ujar salah satu wa...
Sempolet yaitu semacam cream soup dari sagu yang didalamnya dimasukkan pucuk(gelungan) pakis hutan yang memang banyak di rawa gambut, ebi, adn daging lokan (sejenis kerang). Makanan klasik yang baru saya ketahui karena sudah jarang disajikan ini, dari nutrisi dan bentuk serta rasanya menunjukkan kearifan lokal yang tinggi. Mungkin ratusan tahun yang lalu orang melayu sudah kenal. Sumber: http://riau2020.blogspot.co.id/2008/09/jasa-sagu-2sempolet-dan-kaperun.html
Lontong Gulai Gantino Baru ini telah menjadi salah satu makanan khas kepulauan Riau. Tepatnya sih kuliner ini berasal dari kota Dumai yang ada di Provinsi Riau , sekitar 188 km dari Kota Pekanbaru . Ya, kota Dumai ini diketahui memiliki tempat wisata yang indah dan juga kuliner yang cukup unik, termasuk Lontong Gulai Gantino Baru ini. Makanan khas Dumai yang bernama Lontong Gulai Gantino Baru ini sebenarnya sangat cocok untuk dijadikan sarapan atau sebagai menu untuk makan pagi. Potongan lontong putih yang kenyal dan padat diguyur bumbu santan khas melayu yang berisikan daun singkong dan nangka muda. Biasa dan terlihat sederhana memang, tapi terasa ketika dirasakan sendiri kuliner ini ternyata tidak sesederhana itu karena memiliki citra rasa keunikan tersendiri dari kota Dumai-nya lho! Ya, citra rasa yang uniknya berasal dari kuah nangkanya. Kuah kuliner ini terlihat berwarna agak kekuningan bumbu santan kental dengan cita rasa...
mie sagu merupakan makanan khas Kota Selatpanjang kab. Kepualauan Meranti, Riau. Mie ini tidak akan kalian temukan kecuali di daerah selatpanjang kabupaten kepulauan meranti. mie sagu merupakan mie yang terbuat dari tepung sagu lansung dari pabrik sagu selatpanjang. untuk anda ketahui, selatpanjang merupakan kota dengan penghasil sagu dengan kualitas terbaik di Dunia. sagu pohon sagu disini tumbuh dengan subur walaupun tanpa di rawat. salah satu bentuk olahannya yang terkenal dan paling digemari ialah Mie Sagu. mie sagu ini Kenyal, berkhasiat tinggi, karena mengandung karbohidrat tinggi. kita ketahui bersama sagu merupakan makanan pokok selain beras. pengolahan mie sagu kota selatpanjang di olah tanpa pengawet. mie ini tidak seperti mie instan yang beredar yang mengandung bahan pengawet berbahaya. mie sagu bisa di masak dengan di goreng dan juga dimasak dengan direbus. tergantung selera anda. Resep 1/2 kg mie sagu, direndam hingga lembut 1 ons udang b...
Bahan-bahan 2 ons atau sekitar 4 ekor ikan salai baung 2 buah pucuk bunga kecombrang 1 ons cabe rawit 2 siung bawang merah 1 siung bawang putih Seruas jahe Seruas kunyit 1 lembar daun kunyit Seruas lengkuas geprek 1 batang serai geprek 1 kotak santan kara Secukupnya air Secukupnya garam Secukupnya micin Cara Membuat Haluskan cabe, bawang2an, kunyit dan jahe Setelah halus masukkan bumbu kedalam santan, daun kunyit, serai, dan lengkuas, masukkan juga ikan salai, kecombrang bersamaan baru hidupkan api masukkan garam dan secukupnya micin Sajikan Alamat & Kontak Penjual: Pondok Masakan Khas Melayu Simpang 3, Bukit Raya, Jl. Adi Sucipto No.1, Sidomulyo Tim., Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau 28288 0812-7581-284 sumber: htt...
Bahan-Bahan 1/2 kg udang 5 siung bawang putih 2 siung bawang merah 2 butir kemiri 2 buah cabe merah besar, bila tak suka pedas buang bijinya,kukus 2 cm gula merah 1/2 sdt garam 1/4 sdt gula pasir 1/4 sdt terasi 4 lbr daun salam 8 lbr daun jeruk 8 lbr daun pisang Cara Membuat Kupas kulit dan kerat punggung udang, bila udangnya besar potong bagi 2. Setelah udang dikupas, apalah daya cuman jadi segenggam tangan lbh dikit. Siapakan bumbu2 bawang merah dan bawang putih, kemiri dan cabai merah yg sudah dikukus. Daun pisang sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu supaya tidak pecah saat disemat dengan lidi. Setelah bumbu dan cabai diuleg, koreksi dulu rasanya sebelum dicampur dengan udang. Setelah itu baru masukkan udang ke dalam campuran bumbu, tambahkan daun salam dan daun jeruk Ambil 2 lembar daun pisang, susun...
Bahan-bahan 3 porsi 500 gr kwetiaw beras 10 ekor udang ukuran sedang, bersihkan urat belakang nya 2-3 butir telur bebek kocok lepas, boleh diganti telur ayam sesuai selera 4 batang kucai, potong-potong sepanjang 2cm 4 siung bawang putih, cincang agak halus 100 gr tauge, tergantung selera 3 sdm cabe merah giling, tergantung selera pedas anda 3 sdt kaldu jamur 2 sdm kecap asin 1 sdt gula pasir 2-3 sdm minyak makan 200 ml air Langkah...
Bahan-bahan 250 gram ikan salai patin 500 gram Santan Daun ubi (daun singkong) direbus duluu lalu buang airnya Jengkol 10 buah dibelah 2 (direbus lalu digeprek) Bahan halus : 50 gram cabe rawit 100 gram cabe merah keriting 10 siung bawang merah 3 siung bawang putih 1 cm jahe 1 ruas kunyit 1 ruas lengkuas(laos) 3 lembar daun jeruk 3 lembar daun salam 1 lembar daun kunyit...
Suka makan masakan tradisional Melayu? Kalau iya, kamu wajib coba makan ikan bakar di Desa Pulau Jambu, Kuok, Kampar. Disana ada warung makan dengan menu khas ikan bakar kapiek, ikan asli sungai Kampar. Dari Pekanbaru, hanya butuh waktu lebih kurang satu setengah jam untuk bisa menikmati rasa ikan bakar Kapiek legendaris dan yang pertama di Kuok. Warung milik Hamidi ini sudah berdiri sejak tujuh setengah tahun yang lalu. Namun, sempat mengalami kegagalan dan berganti usaha berkali-kali, sebelum akhirnya memutuskan untuk memulai usaha rumah makan sejak enam tahun lalu. “Sebelumnya saya jual kopi, jual mi, sempat jual lontong, nasi goreng, tapi usahanya macet. Lalu salah seorang pelanggan menyarankan untuk jualan nasi karena di seberang sini (Desa Pulau Jambu) belum ada yang jual,” cerita Hamidi (42), pemilik warung Ikan Bakar Kapiek kepada tripriau.com Senin (24/4) lalu. Selain memanfaatkan peluang tersebut, usaha ini juga didukung oleh...