Suka makan masakan tradisional Melayu? Kalau iya, kamu wajib coba makan ikan bakar di Desa Pulau Jambu, Kuok, Kampar. Disana ada warung makan dengan menu khas ikan bakar kapiek, ikan asli sungai Kampar.
Dari Pekanbaru, hanya butuh waktu lebih kurang satu setengah jam untuk bisa menikmati rasa ikan bakar Kapiek legendaris dan yang pertama di Kuok.
Warung milik Hamidi ini sudah berdiri sejak tujuh setengah tahun yang lalu. Namun, sempat mengalami kegagalan dan berganti usaha berkali-kali, sebelum akhirnya memutuskan untuk memulai usaha rumah makan sejak enam tahun lalu.
“Sebelumnya saya jual kopi, jual mi, sempat jual lontong, nasi goreng, tapi usahanya macet. Lalu salah seorang pelanggan menyarankan untuk jualan nasi karena di seberang sini (Desa Pulau Jambu) belum ada yang jual,” cerita Hamidi (42), pemilik warung Ikan Bakar Kapiek kepada tripriau.com Senin (24/4) lalu.
Selain memanfaatkan peluang tersebut, usaha ini juga didukung oleh latar belakang Hamidi dan Istri yang tidak asing dengan usaha warung nasi.
“Kebetulan juga istri saya dulu jual nasi. Saya dulu juga pernah kerja jadi tukang cuci piring di tempat orang jual nasi,” tambahnya.
Warung ikan bakar Kapiek Hamidi buka setiap hari mulai pukul 10.30 – 16.00 dan tutup di hari Jumat. Setiap hari warung Ikan Bakar Kapiek milik Hamidi ramai dikunjungi pelanggan dan rata-rata dari luar daerah. Jika dirata-ratakan setiap harinya Hamidi menghabiskan 40 kilogram ikan Kapiyek.
“Rata-rata 40 kg perhari, tapi kadang bisa 60 kg seharinya, tapi kadang juga dibawah 40 kg,” jelasnya.
Ikan Kapiek yang bisa diolah Hamidi minimal beratnya mulai dari 2 ons hingga dengan ukuran yang besar, tidak ada batasan.
“Kami mendapat ikan Kapiek dari pemasok, ikannya ditangkap langsung dari sungai Kampar,” jelas Hamidi.
Soal rasa, ikan Kapiek Hamidi tidak diragukan lagi. Daging ikan yang lembut serta bumbunya merasap hingga ke dalam. Tak heran jika warung Ikan Bakar Kapiek Hamidi ramai didatangi. Bahkan orang penting di Riau seperti gubernur pernah makan disini.
Hamidi menuturkan bahan bumbunya sangat sederhana dan biasa saja seperti kunyit, bawang merah, bawang putih, jahe, ketumbar, dan santan.
“Bumbunya itu saja, cuma bahannya harus diteliti, jadi gak sembarangan agar menghasilkan cita rasa yang enak,” imbuh Hamidi.
Sekadar informasi, ikan Kapiek ini jenis ikan yang banyak durinya. Tapi, disini kita bisa makan dengan nyaman tanpa terganggu dengan duri yang banyak. Sehingga dalam bahasa Ocu disebut “Ikan Kapiek Ndak Batulang”
“Tidak ada rahasia khusus, hanya pada proses pengolahannya saja. Tergantung pada bagaimana sayatan ikannya, semakin rapat semakin bagus,” terang Hamidi lagi.
Selain ikan bakar kapiek, pelanggan juga bisa menikmati lezatnya Cangkuok atau cincang kuok. Sesuai namanya, gulai ini juga merupakan makanan khas daerah Kuok. Namun, di warung Hamidi, cangkuoknya lebih banyak campuran, ada jamur, jengkol, rebung, dan kulit.
Jika hendak makan ke warung milik Hamidi untuk pertama kalinya, kamu butuh usaha ekstra untuk bisa sampai kesini. Warung makan Hamidi tidak punya merek sehingga kamu harus bertanya kepada warga sekitar. Kata Hamidi disitulah letak pembeda warung miliknya dengan yang lain.
“Kalau dibuat merek, pelanggan hanya mencari tidak bertanya. Jika hendak makan disini, maka bertanyalah ke orang dekat sini. Dari situ ada niat baik dan doa dari warga kampung,” tutup Hamidi.
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang