Di kota Papua ada yang namanya kepiting raksasa dan masyarakat setempat menyebutnya karaka. Kepiting besar yang dengan mudah ditemui di muara sungai di sekitar Kabupaten Mimika. Mengunjungi Timika, Papua seakan belum lengkap tanpa menikmati karaka. Kepiting ini ditangkap dalam keadaan hidup dan dijaga tetap segar hingga nanti disajikan di meja makan. Bahan - 3 ekor (1 1/2 kg) kepiting, cuci bersih, belah 2 - 4 sdm air jeruk nipis - Minyak untuk menggoreng - 2 sdm minyak untuk menumis - 6 siung bawang putih, memarkan - 3 cm jahe, memarkan - 2 sdm saus tiram - 4 sdm kecap asin - 1 sdm kecap manis - ...
Bahan-Bahan 1 kg kepiting bakau 4 butir telur asin (kuningnya aja) 3 siung bawang putih 2 bawang bombay secukupnya kecap ikan 1 sachet saus tiram 2 sendok makan mentega secukupnya kecap asin secukupnya minyak garam, gula, lada Langkah Membuat Bersihkan kepiting, lalu kukus, rebus juga boleh sesuka kalian. (karna kepiting tidak terlalu amis jadi tidak perlu jeruk nipis) Kira2 10 menit angkat, tunggu agak dingin belah 2, potong capit, pecah2 cangkang (dikukus dulu biar tidak nyapit2 saat dibelah2) Cincang bawang putih, iris bawang bombay, ambil kuning telur asin, panaskan minyak, masukan mentega lalu tumis semua bawang sampai harum tambahkan kecap ikan, aduk rata, masukan kuning telur asin (putihnya jg boleh sesuka kalian). Orak arik kuningnya jangan sampe menggumpal, masukan air secukupnya aduk rata Masukan kepiting, aduk rata, tambahkan saus tiram, kecap asin, garam, gula, lada, aduk rata, tutup...
Cara Memasak Kepiting Saus Pedas Manis: Tikam dada kepiting atau pukul kepala kepiting untuk mematikan si kepiting Jika tidak yakin dalam membunuh kepiting, masak kepiting hidup-hidup dalam air mendidih hingga kepiting berwarna merah (kurang lebih 10 menit) Bersihkan bagian dada kepiting, buka dari bagian bawah, keluarkan insang-insang dan kotorannya. Cuci kembali, termasuk capit-capitnya. Rebus kembali kepiting, termasuk capit-capitnya dalam air mendidih selama 5-10 menit. Tambahkan sedikit garam. Kepiting siap untuk diolah lebih lanjut. Bahan kepiting saus pedas manis : bawang bombay, bawang merah, merica, saus tomat, saos tiram, kecap, tomat, dan cabai iris-iris tipis 1) Haluskan bawang merah dan merica. 2) Tumis bawang bombay hingga harum, masukkan bahan yang dihaluskan. 3) Tambahkan saos tomat, saos tiram, dan kecap secukupnya, tambahkan air. 4) Masukkan tomat dan cabai hingga layu. 5) Masukkan kepiting yang sudah direbus memarkan c...
Bagi Pecinta kuliner olahan seafood mungkin sudah pernah mendengar menu Kepiting Asap yang saat ini sedang booming boominnya di kanca kuliner masakan laut, dari rasanya yang sangat enak di padu dengan daging kepiting yang sangat lembut juga bumbu yang membalut kepiting saat di asap seakan tek mau berhenti melahabnya bahakan sampai kepiting habis sisa bumbunya pun tidak terlewatkan untuk menyantapnya selain menjadi primadona bagi pecinta kuliner Seafood dan jangan mengaku pecinta kuliner seafood jika belum merasakan Kepiting Asap yang sangat enak dan lezat ini ,biasanya kepiting yang di gunakan sebagai bahan dasar kepiting asap ini berasal dari daerah papua yang memiliki rasa khas dan menjadi andalan para pengusaha resto masakan seafood dan menjadi menu andalan yang paling populer . Kepiting Asap sangat di kenal dengan rasanya yang sangat nampol juga dari rajikan bumbu yang menjadikan kepiting asap sangat di gandrungi dan di gemari, dalam istilah pengasapan dalam proses pengolah...
Makanan tradisional Manafi merupakan makanan yang disajikan oleh masyarakat Napan pada acara-acara tertentu. Makanan tradisional masyarakat Napan dan masyarakat Yaur, Papua terbuat dari sagu. Sagu dalam bahasa orang Napan adalah Fi sedangkan untuk orang Yaur adalah Moore. Sagu adalah makanan pokok dan termasuk salah satu hal utama dalam setiap upacara adat masyarakat Napan dan masyarakat Yaur. Sagu diolah menjadi beraneka ragam makanan dan mempunyai sebutan yang berbeda sesuai dengan bahan yang campur atau digunakan. Sagu yang dikelola sering dikombinasikan dengan buah-buahan, Biji-bijian, kacang-kacangan dan daging babi, ikan, udang, daging penyu dan siput laut. Masyarakat Napan dan masyarakat Yaur tidak mengenal bakar batu sebagai cara pengolahan makanan. Mereka mengolah makanan dengan cara dipanggang diatas bara atau diasar dan direbus. Manafi biasanya disajikan pada ritual Airara atau ritual penjemputan tamu atau masyarakat yang telah lama meninggalkan kampung datang kembali...
Makanan tradisional masyarakat Napan dan masyarakat Yaur, Papua adalah sagu. Sagu dalam bahasa orang Napan adalah Fi sedangkan untuk orang Yaur adalah Moore. Sagu adalah makanan pokok dan termasuk salah satu hal utama dalam setiap upacara adat masyarakat Napan dan masyarakat Yaur. Sagu diolah menjadi beraneka ragam makanan dan mempunyai sebutan yang berbeda sesuai dengan bahan yang campur atau digunakan. Sagu yang dikelola sering dikombinasikan dengan buah-buahan, Biji-bijian, kacang-kacangan dan daging babi, ikan, udang, daging penyu dan siput laut. Masyarakat Napan dan masyarakat Yaur tidak mengenal bakar batu sebagai cara pengolahan makanan. Mereka mengolah makanan dengan cara dipanggang diatas bara atau diasar dan direbus. Sagu dapat diolah menjadi sebuah makanan bernama Papeda Cair, dimana makanan ini biasanya disajikan kepada kaum perempuan yang baru melahirkan gunanya untuk menambah air susu ibu (asi) dan membersihkan kotoran yang masih ada dalam kandungan perempuan yang baru...
Worasyu berasal dari kata oras, yang artinya induk dari papeda bungkus, sedang yu berarti menyanyi. Jadi worasyu dalam artinya yang pertama, melambangkan rejeki yang berlimpah-limpah, sedang pengertian yang lain adalah pengangkatan status sosial dan derajat wanita yang berhasil memelihara ternak babi yang jumlahnya mencapai 30 sampai 80 ekor. Pemeliharaan babi disebut wotiaken. Besar-kecilnya penyelenggaraan upacara worasyu itu sangat tergantung dari hasil yang diperoleh. Bila hasilnya sedikit, biasanya diadakan upacara sederhana yang disebut worasnasi, yaitu mengadakan penguburan papeda bungkus atau Finukhu dan tepung sagu sebagai sesajen kepada fowor. Fowor atau roh adalah salah satu ciptaan dari Dewa Chaimbo kepercayaan masyarakat Arso yang berada di Kabupaten Jayapura yang sekarang telah dimekarkan menjadi Kabupaten Keerom. Masyarakat yang mendiami wilayah Jayapura tidak asing lagi dengan papeda bungkus karena merupakan warisan budaya turun temurun. Finukhu (papeda bungkus)...
Sosbar adalah jenis makanan tradisional masyarakat dari kampung waryei kabupaten Supiori Provinsi Papua. Bahan: Kelapa parut Gula Sagu kering Minyak goreng Cara Pembuatan: Sagu sosbar adalah olahan sagu kering maupun sagu yang masi basah dicampur dengan kelapa parut dengan gula, setelah itu baru di masak dalam kuali yang sudah dipanaskan tanpa dicampur dengan minyak goreng. Tradisi memasak seperti ini sudah digunakan sebelum masyarakat mengenal peralatan memasak modern, dan sampai kini terus diperkenalkan kepada anak-anak (generasi sekarang). Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=5208
Paku merah, atau dalam Bahasa Muyu biasa disebut sebagai karak. Ada dua jenis karak yang berbeda dalam bentuk dan sekaligus dalam hal kegunaannya. Karak yang pertama tumbuh dengan sulur (orang Muyu biasa menyebut sebagai tali) seperti daun patatas (ubi jalar). Jenis karak ini dipercaya mempunyai kemampuan untuk menambah darah. Sedang karak yang ke-dua jenis yang langsung tumbuh tanpa sulur. Jenis yang kedua ini diyakini bisa untuk menyembuhkan sakit gigi. Biasanya orang Muyu mengolah sayuran karak ini dengan mencampurnya menjadi satu, antara asio, gomopo, maupun karak. Selain sebagai makanan berbentuk sayuran, karak jenis kedua biasa dipergunakan sebagai obat sakit gigi dengan cara dikunyah secara langsung. Cara lainnya adalah dengan membungkusnya dengan daun koning, kemudian membakarnya di atas amkótép. Baru kemudian bungkusan daun tersebut ditempelkan ke pipi tempat gigi yang terasa sakit. Sumber : Anyiman - Studi Etnografi Makanan Suku Muyu