Kain tenun ikat flores merupakan salah satu budaya kain tenun ikat yang berasal dari flores, Nusa Tenggara Timur. Flores terdiri dari berbagai macam suku dengan adat kebudayaan yang berbeda-beda, demikian pun dengan motif-motif kain tenunnya. Pada jaman dulu kain tenun ini merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk barang seserahan apabila ada acara-acara penting seperti acara pernikahan sampai acara kematian. Untuk satu kain tenun ini, lama pengerjaan bisa 1 – 2 bulan. Proses pembuatan kain tenun ini dilakukan secara manual, dari proses ikat untuk pembentukan motif, proses pencelupan warna yang dilakukan berulang-ulang karna satu warna saja butuh waktu selama 2-3 hari untuk pengeringan. Kemudian benang2 yang sudah diikat ini akan ditenun untuk menjadi sebuah kain sarung. Dengan perkembangan jaman sekarang ini, kain tenun ikat makin banyak digemari karna sudah adanya perkembangan motif dan warna. Kain tenun ikat flores banyak digemari karna bisa dipakai sebag...
Upacara Ritual Penti merupakan upacara tahun baru yang juga merupakan tanda dimulainya kegiatan bercocok tanam atau berladang. Kegiatan ini adalah kewajiban turun-temurun yang harus dijalankan sebagai wahana rasa syukur, berkumpulnya keluarga besar masyarakat Wae Rebo, serta pemberkatan terhadap kelestarian alam sekitar. Upacara Penti dilaksanakan setiap bulan November, yang biasanya jatuh pada pertengahan bulan dan diisi dengan upacara adat, pemberkatan, serta atraksi budaya yang sangat unik.Upacara Penti dimulai dengan pemberkatan terhadap sumber mata air, keselamatan kampung dan roh jahat. Semua masyarakat berkumpul di rumah Gendang untuk menuju ke tempat pemberkatan dengan diiringi oleh nyanyian-nyanyian budaya. Upacara pemberkatan ini ditandai dengan pemotongan ayam sebagai tanda persembahan untuk para leluhur. Bagi masyarakat Wae Rebo, apabila isi ayam yang disembelih (hati dan lai-lain) bagus, maka hasil persembahan mereka diterima oleh leluhur. ...
Kepada Yang Terhormat, selamat malam Admin, ini adalah KArya Tulis saya yang akan saya promosikan jika saya terpilih sebagai salah satu peserta dalam Elemen Budaya ini. semoga bermanfaat atas tulisanku ini. salam hormatku, Jhon_Lebu Analisis Prospek Potensi Ekowisata Di Kota Kupang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan pariwisata di dunia semakin pesat. Begitu pula yang terjadi di Indonesia. Hal ini diikuti dengan perkembangan pariwisata secara lokal. Namun apabila berbicara mengenai dunia kepariwisataan yang terbesit dalam benak adalah banyaknya perputaran uang yang mengalir ke dalam setiap individu yang mengupayakan pariwisata. Untuk mencapai hasil yang maksimal maka negara Indonesia sebagai negara produsen paket-paket wisata, haruslah mampu mensejajarkan kualitas produk wisatanya dengan standarisasi kepariwisataan dunia. Dengan ditetapkannya Undang-Undang Otonomi Daerah, yang ban...
Ti'i Langga adalah topi yang di atasnya terdapat antene,yang di ayaman dari daun lontar. Biasanya topi ini di gunakan oleh kaum adam dalam acara-acara kebudayaan.Bagi orang Rote topi ti'i langga melambang jiwa kepemimpinan, kewibawaan dan percaya diri.
Alat musik ini terbuat dari kayu. Alat musik sejenis harpa mulut ini pada bagian tengahnya berlidah sebagai penggetar pada saat dimainkan. Bagian ujung lidah biasanya dipasang tali yang bila ditarik maka bagian lidahnya akan bergetar. Nada-nada musiknya akan muncul sesuai dengan bentuk mulut. Alat musik ini biasanya dimainkan sebagai penghibur saat duduk menunggu ladang atau sedang menggembala ternak peliharaan di padang rumput.
Alat musik ini terbuat dari kayu. Juk atau leku boko adalah alat musik petik sejenis gitar dengan empat utas senar dari plastik. Pada awalnya, senar dibuat dari usus kuskus atau kucing hutan. Leku boko dimainkan bersama dengan heo (biola bersenar empat). Leku boko berperan sebagai pemberi harmoni, sedangkan heo berperan sebagai pembawa melodi. Pertunjukkan alat musik ini seringkali dihadirkan untuk memeriahkan pesta adat, sebagai musik pengiring tarian, lagu-lagu daerah dan pantun.
Alat musik ini terbuat dari bambu dan daun lontar. Pulau Rote terkenal dengan alat musik sasando. Resonatanya dibuat dari daun lontar (Borassus sundaicus). Berdasarkan struktur nada, sasando terdiri dari dua jenis, yaitu (1) Sasando gong dengan sistem nada pentatonik dengan 12 dawi dan hanya dapat memainkan lagu-lagu tradisional Rote, (2) Sasando biola dengan sistem nada diatonik dengan jumlah dawai mencapai 48 dan dapat memainkan lagu-lagu yang lebih bervariasi. Sasando biola mulai berkembang pada akhir abad ke 18 M dan berkembang di Kabupaten Kupang. Sasando dimainkan untuk mengiringi nyanyian atau tarian tradisional. Di samping sasando akustik, sejak tahun 1960-an sasando sudah dimodifikasi menjadi sasando elektrik atas prakaras Edu Pah, seorang pakar pemain sasando di Nusa Tenggara Timur.
Alat musik ini terbuat dari kayu. Feku Ona atau suling sapi merupakan alat musik jenis ocarina. Seruling berbentuk silindris ini agak cembung pada bagian yang berlubang dan dilengkapi dengan tali. Para peternak sapi biasanya memainkan feku ona untuk menghalau sapi dan kerbau ke padang rumput atau hutan pada saat menggembala.
Alat musik ini terbuat dari bambu dan rotan. Woi (Foy mere) merupakan alat musik tiup jenis suling ganda (double flute). Suling ini terdiri dari dua bagian yang masing-masing berukuran besar dan kecil. Bagian yang besar diberi lubang sebanyak 6 buah. Jika bermain meniup lubang atas suling yang berukuran kecil, maka suling besar akan menghasilkan bunyi. Suling ini dimainkan saat upacara adat dan untuk menghibur diri di kala senggang.