tahun baru
1.363 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
batik cianjur
Motif Kain Motif Kain
Jawa Barat

Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang letak geografisnya berada di provinsi Jawa Barat. Kabupaten Cianjur selain dikenal akan budayanya seperti Ngaos, Mamaos, dan beladiri pencak silatnya, ternyata juga mengembangkan kain tradisional berupa kain batik seperti daerah lainnya yang ada di Indonesia dan tentunya mempunyai ciri khasnya tersendiri. Sejarah Batik Cianjur Menurut sejarahnya, keberadaan batik di Cianjur sudah ada dan berkembang sejak pada tahun 1920. Pada saat itu, pernah ada seorang pengrajin batik yang berada di kel. Bojongherang dan kain poleng yang terkenal di daerah sindanglangka, karangtengah. Selama tahun ke tahun, penelusuran mengenai keberadaan dan ciri-cirinya sulit di dapat secara pasti dan jelas. Sedikit gambaran dari para generasi terdahulu, dimana hanya ada gambar dan bentuk kumeli. Sementara kumeli yang dimaksu disini tidak bisa disebutkan secara pasti apakah itu menggambarkan ubijalar, kentang ataupun bentuk lainnya. Masyarakat yang memaha...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
batik sumedang
Motif Kain Motif Kain
Jawa Barat

Batik Sumedang mulai dipopulerkan pada pertengahan tahun 90an. Motif batik Sumedang diantaranya: motif Lingga, Kembang Boled, Hanjuang, Klowongan Tahu, Mahkota (Siger) Binokasih, dan Pintu Srimangganti. Semua motif tersebut terinspirasi dari  sejarah kerajaan  yang pernah ada di Sumedang, Geusan Ulun. Disamping itu, terdapat motif-motif yang dipengaruhi  budaya lokal daerah Cirebon, Yogyakarta, Solo maupun Pekalongan. Seperti Ragam Hias “Taburan Merica”, “Taburan Beras”, dan “Merak Ngibing”.  

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Asal Mula Kesenian Brai
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Barat

Seni tradisional Brai merupakan salah satu kesenian khas Cirebon. Kesenian tersebut merupakan salah satu aset kekayaan budaya daerah Cirebon yang timbul dan berkembang sejak zaman Wali Sanga di pulau Jawa. Kesenian tersebut sampai sekarang masih dipertahankan oleh para pecintanya. Namun, pencinta seni ini terbatas dan salah dan salah satunya bisa ditemui di desa Bayalangu, Kecamatan Gegesik Kab. Cirebon.   Kesenian Brai yang dahulu diciptakan para wali di pulau Jawa bertujuan memberikan pendidikan dan mengajak masyarakat agar mengenal dan mengerjakan syariat-syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad.   Kesenian tradisional Brai ini akan punah dan sirna apabila sudah tidak ada yang peduli dengan keberadaannya. Apalagi jika masih ada orang yang beranggapan bahwa Brai hanya sebuah kesenian Kejawen yang tidak mempunyai maksud dan tujuan suci dan mulia. Untungnya, ada sekelompok organisasi penerus yang mau melestarikan keberadaan seni Brai, salah satunya kelo...

avatar
Mustain
Gambar Entri
Seren Taun
Ritual Ritual
Jawa Barat

Seren Taun adalah upacara adat panen padi masyarakat Sunda yang dilakukan tiap tahun. Upacara ini berlangsung khidmat dan semarak di berbagai desa adat Sunda. Upacara adat sebagai syukuran masyarakat agraris ini diramaikan ribuan masyarakat sekitarnya, bahkan dari beberapa daerah di Jawa Barat dan mancanegara. Istilah Seren Taun berasal dari kata dalam bahasa Sunda, seren yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, dan taun yang berarti tahun. Jadi Seren Tahun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya. Dalam konteks kehidupan tradisi masyarakat peladang Sunda, seren taun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang. Lebih spesifik lagi, upacara seren taun merupakan acara penyerahan hasil bumi berupa padi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu tahun untuk disimpan ke d...

avatar
Diko oktara
Gambar Entri
NASKAH MERTASINGA
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

NASKAH MERTASINGA - SYNOPSIS   Judul Buku  : Sajarah Wali Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati (Naskah Mertasinga) Alih aksara dan bahasa  :  Amman N. Wahju, 2005 Penerbit : Penerbit PUSTAKA Jl. Penghulu Haji Hasan Mustafa No. 121, Telp 022-7210778,022-7103616, Bandung, 40125 Tebal : 524 halaman. ISBN  : ISBN 979-3511-18-4   Naskah ini adalah alih bahasa dari sebuah babad, ditulis berupa rangkaian dari pupuh-pupuh yang berjumlah sebanyak 87 pupuh (dengan 1918 saleh / bait dan 14.478 padan/baris) ditulis dalam aksara Arab Pegon dalam bahasa Jawa Kuno dengasn dialek Cirebon dan Sunda. Naskah asli dari babad ini ini merupakan pusaka yang disimpan beberapa generasi di keluarga penyusun    Naskah ini berisi babad yang menceritakan : 1.      Sejarah Wali Sunan Gunung Jati yang dimulai dari keberangkatan anak raja  &nb...

avatar
Mustain
Gambar Entri
Sejarah Cirebon Naskah Klayan ( Terjemahan )
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Pupuh pertama Dangdanggula, 13 Bait. Pupuh ini diawali oleh kalimat Bismillahi ya rakhman nirakhim. Pupuh ini menceritakan lolosnya Walangsungsang—putra Prabu Siliwangi—yang berkeinginan mencari agama Nabi Muhammad. Walangsungsang –yang juga putra mahkota Kerajaan Pajajaran—berkeinginan untuk berguru agama Nabi Muhammad. Lalu, ia mengutarakan maksudnya kepada ayahandanya, Prabu Siliwngi. Namun, Prabu Siliwangi melarang bahkan mengusir Walangsungsang dari istana. Pada suatu malam, Walangsungsang melarikan diri meninggalkan istana Pakuan Pajajaran. Ia menuruti panggilan mimpi untuk berguru agama nabi (islam)kepada Syekh Nurjati, seorang pertapa asal Mekah di bukit Amparan Jati cirebon. Dalam perjalanan mencari Syekh Nurjati, Walangsungsang bertemu dengan seorang pendeta Budha bernama Sang Danuwarsi. Pupuh Kedua Kinanti, 24 bait. Pupuh ini menceritakan perjalanan Rarasantang –adik Walangsungsang yang juga berkeinginan untuk mempelajari agam...

avatar
Sedayuu
Gambar Entri
"ngertakeun Bumi Lamba" -mapag Sasih Kapitu Suryakala-
Ritual Ritual
Jawa Barat

UPACARA ADAT BUDAYA SUNDA (NUSANTARA - SABUANA) "NGERTAKEUN BUMI LAMBA" -mapag sasih kapitu suryakala- Ngertakeun bumi lamba, artinya Mensejahterakan Kehidupan Bumi Alam, seperti yang diamanatkan Sang Prabu Siliwangi 1482-1521M, dalam Sanghyang Siksa Kanda’ng Karesian. Upacara ini sebagai salah satu bentuk dari kearifan lokal masyarakat adat dalam berhubungan dengan alam yang mendesak manusia untuk mengubah sikapnya terhadap lingkungan, yaitu dengan berusaha kembali untuk lebih arif dalam memperlakukannya seperti yang telah dilakukan oleh leluhur sejak dulu. Upacara Ngertakeun Bumi Lamba adalah upacara untuk menjalankan pesan kasepuhan (orangtua adat) dari Kanekes, yang menitipkan 3 (tiga) Gunung, sebagai Pakualam (harus diperlakukan sebagai tempat suci yang penting bagi warga adat yang mengakui dirinya Urang Bandung), yaitu Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Wayang dan Gunung Gede sebagai tempat 'Kabuyutan' (sumber air, makanan atau juga leluhur). Inti upacar...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
sangkuriang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Sangkuriang adalah legenda yang berasal dari Tatar Sunda. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang, dan Gunung Bukit Tunggul. Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut yang didukung dengan fakta geologi, diperkirakan bahwa orang Sunda telah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum Masehi. Cerita rakyat lain yang berasal dari Jawa Barat adalah : Leungli, Lutung Kasarung, Mundinglaya Dikusumah.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Motif Banji
Motif Kain Motif Kain
Jawa Barat

Motif Kain Batik Banji   Nama  “Banji”  berasal dari kata-kata tionghoa  “Ban”  berarti  sepuluh , dan  “Dzi”  yang artinya  ribu , perlambang murah rejeki atau kebahagiaan yang berlipat ganda. melihat atau mendengar nama ini, maka dapat diperkirakan bahwa pola ini masuk ke dalam seni batik sebagai pengaruh budaya Tionghoa. Bahwa pada tahun 1400 masehi, di pantai utara Pulau Jawa telah banyak orang-orang Tionghoa yang menetap. Hal ini nampak pada banyaknya peninggalan pecah belah Tionghoa yang sampai kini masih tersebar di pantai utara dan di banyak bagian lain kepulauan Indonesia, sehingga tidak mustahil bahwa penduduk asli yang sudah lama berkenalan dengan para pendatang Tionghoa mengalami serta meniru pola-pola hiasan. Mereka yang menyangkal pengaruh kebudayaan Tionghoa menunjuk kepada nama Jawa asli yang dipakai untuk pola ini yaitu :  Balok Bosok , artinya  kayu busuk , karena pola...

avatar
Sedayuu