Tani
326 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Seren Taun
Ritual Ritual
Jawa Barat

Seren Taun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya. Dalam konteks kehidupan tradisi masyarakat Sunda, seren tahun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang.

avatar
Wufauzan
Gambar Entri
Cingcowong
Ritual Ritual
Jawa Barat

Cingcowong pada zaman dulu merupakan salah satu upacara ritual untuk meminta hujan. Upacara ini dilakukan pada saat musim kemarau panjang + 3 bulan. Tradisi awal Cingcowong atau upacara ritual ini dipercayai oleh masyarakat khususnya Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan, setiap datang kemarau upacara ritual Cingcowong selalu dilaksanakan agar lahan pertanian mereka terhindar dari kemarau dan segera turun hujan.

avatar
Wufauzan
Gambar Entri
Asal Mula Kota Cianjur
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Pada jaman dahulu di daerah jawa barat ada seorang lelaki yang sangat kaya. Seluruh sawah dan lading di desanya menjadi miliknya. Penduduk desa hanya menjadi buruh tani penggarap sawah dan lading lelaki kaya itu. Orang kaya itu oleh penduduk desa dijuluki Pak Kikir karena memang dia adalah orang yang sangat kikir. Kekikirnya Pak kikr tidak pandang bulu, sampai-sampai terhadap anak lelaki satu-satunya pun dia juga sangat pelit.  Untunglah sifat kikir itu tidak menular pada anak lelakinya itu. Anak Pak Kikir itu berwatak baik. Tanpa sepengetahuan ayahnya, sering dia membantu tetangganya yang kesusahan. Menurut anggapan dan kepercayaan masyarakat desa itu, jika menginginkan hasil panen yang baik dan melimpah maka harus diadakan pesta syukuran denga baik pula. Takut jika panen berikutnya gagal, maka Pak Kikir terpaksa mengadakan pesta syukuran dan selamatan semua warga desa diundang oleh Pak Kikir. Penduduk desa mengira akan mendapatkan makanan yang enak dan lezat dalam se...

avatar
Faisalratthoriq
Gambar Entri
Kawin Cai
Ritual Ritual
Jawa Barat

Satu lagi tradisi di Kabupaten Kuningan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya adalah Tradisi Kawin Cai yang dilaksanakan di Obyek Wisata Balongdalem Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan (02/10/2014). Acara yang digelar dari pagi sampai sore tersebut dijejali ratusan warga yang antusias menyaksikan rangkaian prosesi upacara adat kawin cai. Hadir dalam acara tersebut Bupati Kuningan, Hj. Utje Hamid Suganda, Wakil Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, Direktur Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Kuningan, Muhamad Benhardi SE, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kuningan, Camat Jalaksana serta Muspika Kec. Jalaksana.   Upacara adat kawin cai tersebut adalah menyatukan air dari mata air Cikembulan sekitar kolam renang Cibulan Desa Maniskidul Kecataman Jalaksana dengan sumber air Tirtayartra Balongdalem dimana sebelum dan sesudah acara kawin cai tersebut dilaksanakan berbagai macam prosesi lainnya. Upacara kawin cai...

avatar
Dwikazella
Gambar Entri
Benta Benti
Ritual Ritual
Jawa Barat

Benta-benti adalah jenis kesenian tradisional ritual minta hujan yang pernah tumbuh dan berkembang di Desa Ciwaru, Kabupaten Kuningan, yang keberadaannya kini hamper mengalami kepunahan. Pada proses ritual tersebut alat musik yang digunakan adalah berupa ruas bamboo atau lodong sebagai pengiring lagu Benta Benti. Lagu Benta Benti dibawakan oleh punduh layaknya seperti orang berdo’a dan rumpaka lagunya berbentuk jangjawokan. Kemarau nan berkepanjangan menjadikan sawah dan ladang mengalami kekeringan. Masyarakat gelisah. Mereka butuh air untuk mempertahankan kehidupan. Maka atas inisiatif tua kampung diadakan ritual “Benta-Benti” dengan harapan agar Sang Maha Pencipta dapat segera menurunkan hujan untul keperluan hajat orang banyak. Hujan turun, maka dengan spontanitas masyarakatpun bersuka cita menyambut harapan baru dengan penuh kegembiraan untuk dapat segera bercocok tanam kembali baik disawah maupun diladang.

avatar
Duriah Solihah
Gambar Entri
Angklung
Alat Musik Alat Musik
Jawa Barat

Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog. Dalam rumpun kesenian yang menggunakan alat musik dari bambu dikenal jenis kesenian yang disebut angklung. Adapun jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah awi wulung (bambu berwarna hitam) dan awi temen (bambu berwarna putih). Purwa rupa alat musik angklung; tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk wilahan (batangan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar. Angklung merupakan alat musik yang berasal dari Jawa Barat. Angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun...

avatar
Erwannurarief
Gambar Entri
Kampung Naga
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Sejarah/asal usul Kampung Naga menurut salah satu versi nya bermula pada masa kewalian Syeh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati dengan koordinat Latitude -7.363722 dan Longitude 107.994425 , seorang abdinya yang bernama Singaparana ditugasi untuk menyebarkan agama Islam ke sebelah Barat. Kemudian ia sampai ke daerah Neglasari yang sekarang menjadi Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Di tempat tersebut, Singaparana oleh masyarakat Kampung Naga disebut Sembah Dalem Singaparana. Suatu hari ia mendapat ilapat atau petunjuk harus bersemedi. Dalam persemediannya Singaparana mendapat petunjuk, bahwa ia harus mendiami satu tempat yang sekarang disebut Kampung Naga.   Nenek moyang Kampung Naga yang paling berpengaruh dan berperan bagi masyarakat Kampung Naga "Sa Naga" yaitu Eyang Singaparana atau Sembah Dalem Singaparana yang disebut lagi dengan Eyang Galunggung, dimakamkan di sebelah Barat Kampung Naga. Makam ini dianggap oleh masyarakat Kampung Naga...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Situs Kabuyutan Nagaratengah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Nama Nagaratengah sudah ada sejak jaman Kerajaan Galuh Hindu, ketika kerajaan berbentuk federasi. Mahaprabu Galuh membagi kerajaan yang salah satu diantaranya adalah Kerajaan Galuh Nagaratengah yang diperintah oleh Prabu Agung Danumaya dengan jumlah rakyat mencapai ± 1000 orang. Kemudian dilanjutkan oleh Prabu Wangsa Dedaha, lalu oleh Prabu Agung Ranggakusumah.  Ketika Cipta Sanghyang Permana naik tahta sebagai Mahaprabu Galuh, ibukota kerajaan (dayeuh) pindah ke Nagaratengah. Letak ibukota antara sungai Cihapitan dan Cibodas (Sayung Desa Karanglayung) Kemudian penggantinya adalah Mahaprabu Cipta Permana (sebelumnya berdiam di Cimaragas) yang sudah memeluk agama Islam dan membagi kerajaan menjadi 6 Kerajaan kecil (Kadaleman). Selanjutnya,  Kadaleman Nagaratengah dibangun pada 1583 oleh Pangeran Aria Panji Subrata. jarak lk. 25 km  dari pusat kota Tasikmalaya, luas 3 Ha,  berbagai situs yang ada :      1. Desa Nagaratengah a.  Du...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Gagalan panji
Tarian Tarian
Jawa Barat

Gagal (Bhs. Cirebon), artinya mulai. Gagalan Panji artinya tanda dimulainya tari topeng Panji. Dalam pertunjukan topeng Cirebon, gagalan Panji adalah semacam pintu pembuka, sebagai ciri bagi dalang topeng untuk mulai menari dan bagi pertunjukannya itu sendiri. Lagunya bernama kratagan yang artinya mengejutkan. Dalam tari Topeng Panji, Gagalan Panji adalah suatu keharusan, durasinya (lama-sebentar) bukanlah pokok. Tanpa pembuka gagalan, tari tersebut tidaklah sempurna, ia adalah bagian yang cukup penting bahkan sebagai salah satu cirinya. Lagu dalam gagalan (kratagan) sebenarnya merupakan kependekan dari tetalu yang juga lagunya kratagan. Jika kratagan dalam tetaluan durasinya bisa sangat panjang, gagalan sebaliknya. Sebagai cirinya, lagu itu dimulai dengan sebuah tabuh serempak pada nada sepulu atau galimer (nada gamelan bilah keempat atau kelima dari kanan). Ditalu keras secara bersamaan. Mula-mula pengeprak itu menengok ke arah belakang, ke kiri dan kanan seraya memperhatikan...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17