Wedang Ronde adalah salah satu minuman khas di daerah Jawa Timur, khususnya Mojokerto. Makanan ini terdiri dari ketan putih, roti tawar yang dipotong dadu, kacang tanah, dengan kuah santan yang telah dicampur dengan jahe. Sebelum dimasak, ketan putih direndam kurang lebih selama 1 jam lalu dikukus selama 30 menit. Kacang tanah yang digunakan adalah kacang tanah kupas yang telah direndam dengan air panas selama kurang lebih 15 menit lalu ditiriskan dan digoreng. Selain itu, proses pembuatan kuah santan tidaklah sulit, parutan jahe dan kelapa dicampur menjadi satu lalu diperas dan direbus dengan ditambahkan pandan. Untuk urutan penyajiannya, ketan putih dan roti tawar dimasukkan terlebih dahulu lalu disiram kuah santan dan diberi kacang. Wedang ronde sangat mudah ditemukan di pinggir jalan. Wedang ronde sangat cocok dinikmati saat musim hujan ataupun saat dingin.
Jangan osek atau sayur osek merupakan makanan khas kabupaten Mojokerto khususnya di desa Talunblandong, kecamatan Dawarblandong. Bahan dasar jangan osek adalah daging atau juga bisa menggunakan ayam, boceng atau juga bisa menggunakan pepaya muda, kluwek, bawang merah, bawang putih, jahe, laos, kunyit, kencur, daun jeruk, cabai, santan, ketumbar, jinten, merica, garam, gula, daun bawang dan bawang goreng. Jangan osek terlihat seperti rawon, namun pada dasarnya bahan yang digunakan ada yang berbeda. Rawon tidak menggunakan santan dan cabai tetapi menggunakan serai. Cara memasak jangan osek cukup mudah, namun jika memasak dalam porsi besar maka membutuhkan waktu yang lama. Pertama-tama rebus daging terlebih dahulu lalu masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, serta potongan sayur bonceng/ pepaya seukuran jari telunjuk. Tunggu hingga mendidih dan jangan osek siap dihidangkan. Jangan osek tidak ditemui di warung-warung atau rumah makan, karena makanan ini hanya disajikan saat acara syukuran,...
Kenduri adalah salah satu tradisi khas suku Jawa yang diselenggarakan untuk mengucapkan rasa syukur atas rezeki yang sudah diberikan dari Allah swt. dilakukan juga terkadang untuk meminta berkah memperingati peristiwa,dll. Biasanya ahli bait ( yang menyelenggarakan ) memasak makanan dalam porsi yang cukup besar kemudian mengundang para tetangga , saudara , dan tokoh masyarakat untuk makan bersama di rumah ahli bait. Tidak lupa juga nantinya akan diadakan doa bersama untuk kelancaran rezeki ahli bait yang sudah menyelenggarakan kenduri ini.
Tahu Lonthong adalah makanan khas TULUNGAGUNG khususnya berada di daerah “ Pasar Sore ”. Di sekitar daerah tulungagung pun banyak penjual tahu lonthong bukan hanya di " Pasar Sore " tetapi penjual yang berada di pasar sore ini cukup dikenal masyarakat. Makanan ini memiliki cita rasa yang unik dengan percampuran rasa manis, pedas dan gurih yang menjadi satu. Saya sendiri sering berkunjung ke Tulungagung dan sering menyempatkan diri untuk menikmati makanan khas Tulungagung satu ini karena saya rasa makanan ini memiliki cita rasa yang khas yang sebenarnya rasa khas tersebut berada di salah satu bahan yaitu kecap cap Kuda yang merupakan kecap produksi asli Tulungagung. Setiap kali saya datang untuk membeli makanan ini, tempat penjualan makanan ini cenderung sering ramai pengunjung terutama pada hari libur seperti hari minggu. Berikut bahan dan cara pembuatan Tahu Lonthong : Bahan...
GUNUNG PEGAT Wisata Bukit Pertapaan Gunung Pegat Kini Pertapaan Dewi Kilisuci/ Candi Pertapan telah dibuka menjadi destinasi wisata bertajuk Bukit Pertapaan. Daya tarik utama dari obyek wisata ini adalah Candi Pertapan yang terletak di Puncak Gunung Pegat. Bukit Pertapaan secara administratif terletak di Desa Bagelenan, Kec. Srengat, Kab. Blitar. Untuk menuju destinasi ini dari Blitar silahkan arahkan perjalanan kalian menuju Srengat. SMAN 1 Srengat lurus hingga perempatan Bagelenan. Dari sini belok lah ke kanan. Pertigaan Candi Mleri lurus saja hingga menjumpai pertigaan lagi kemudian belok kiri. Dari sini telah terdapat sejumlah papan petunjuk menuju lokasi wisata. Tiket masuk Bukit Pertapaan hanyalah tiket parkir seharga Rp. 2.000,- (tiket bisa berubah sesuai keputusan pengelola). Dengan tiket yang sangat murah ini kalian sudah akan dimanjakan dengan infrastruktur yang memukau. Dulu untuk menjangkau puncak Bukit Pertapaan, harus berjibaku dengan j...
Manganan adalah salah satu tradisi yang ada di Tuban, Jawa Timur setiap tahunnya. Jika dilihat sekilas, tradisi ini terlihat seperti sarapan bersama di area pemakaman atau kuburan. Namun sebenarnya dalam tradisi ini terdapat unsur kekeluargaan, spiritual, dan kepercayaan masyarakat dalam proses acaranya. Manganan dilakukan setiap tahun yang dimulai pada Hari Kamis Kliwon di bulan besar yaitu Bulan Haji. Selang satu minggu, di Hari Kamis berikutnya, diadakan acara serupa namun berbeda area pemakamannya. Contohnya Desa Semanding, pada Hari Kamis pertama acaranya berada di pemakaman Bejagung Kidul kemudiaan pada Hari Kamis kedua berada di pemakaman Bejagung Lor dan terus berlanjut pada Hari Kamis berikutnya hingga seluruh area pemakaman dikunjungi. Masyarakat sangat antusias akan acara ini. Sehari sebelum manganan mereka sibuk mempersiapkan makanan yang akan dibawa dan tempat untuk acara. Pada malam harinya, mereka akan memasang lampu disekitar pemakaman untuk menandakan bahwa acar...
Sumpil adalah makanan khas Tulungagung yang menyajikan citarasa yang khas. Berbeda dengan lontong sayur, sumpil tidak menggunakan kari ayam sebagai pelengkapnya, melainkan menggunakan sayur lodeh. Sayur lodeh adalah sayur dengan kuah santan yang berisi tewel (nangka muda), kacang panjang, kacang lotho, dan tahu yang digoreng terlebih dahulu sebelum dicampurkan bersama sayur lodeh. Untuk memperlengkap citarasa, sumpil tulungagung ini di dibubuhi bubuk dele (kedelai) diatasnya. Sebagai pengganti kerupuk, sumpil dilengkapi dengan ikan asin tipis krispi (biasanya menggunakan ikan asin balur) atau peyek teri. Terkadang sumpil juga disajikan dengan urapan, yang berisi sayuran, tauge, bumbu kelapa, tetapi urapan ini dibubuhkan sesuai selera pembuatnya. Perlu diketahui, pada sajian sumpil ini tidak ada sambal yang biasanya menambah rasa pedas pada makanan, melainkan cukup mengurangi banyaknya kuah sayur lodeh. Kalau suka pedas, biasanya kuah sayur lodeh diberi lebih banyak. Untuk sajian yan...
Perkawinan, dalam rangkaian upacara di sekitar hidup individu, merupakan peristiwa yang menandai peralihan dari masa remaja kepada golongan orang tua, dan merupakan peristiwa yang terpenting dalam lingkaran hidup individu. Menjelang upacara perkawinan di Pacitan, beberapa orang utusan dari keluarga pengantin pria datang ke pihak pengantin wanita untuk mengantarkan hadiah perkawinan yang disebut 'srah - srahan' yang biasanya terdiri dari uang, bahan makanan, dan lain sebagainya. Setelah itu diadakan pesta malam. Pada malam hari menjelang pesta perkawinan diadakan upacara 'midodareni,' dan itu saat orang-orang tua dan saudara-saudara yang punya hajad mengadakan tirakatan hingga larut malam. Bahkan ada kalanya sampai pagi hari. Menurut kepercayaan, pada malam itu, adalah malam yang memberikan doa restu kepada mempelai. Perlengkapan upacara, yaitu kembar mayang dan sadak, telah dipersiapkan juga. Keesokan harinya, dilangsungkan upacara Ijab yang dapat dilakukan di Kantor Urusan Agama...
Andum Berkah Bolu Rahayu merupakan salah satu acara di Magetan untuk merayakan tahun baru islam. Acara ini merupakan puncak dari acara Ledhug Suro yang diadakan setahun sekali. Sebelum acara ini dimulai, Bolu Rahayu yang sudah di hias sedemikian rupa diarak dari Pendopo Surya Graha mengelilingi kota Magetan, diikuti oleh pasukan berkuda yang mewakili dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Magetan yang kemudian disusul oleh kereta hias dengan diiringi musik tradisonal yaitu Gamelan. Dalam acara ini bukan hanya Bolu Rahayu yang disediakan tetapi ada makanan lain seperti ampyang, enting-enting dandan emping yang juga merupakan makanan khas dari Magetan. Acara Andum Berkah Bolu Rahayu ini memiliki sejumlah kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat Magetan. Sebagian masyarakat Magetan memiliki kepercayaan bahwa siapa saja yang mendapatkan bolu rahayu ini akan mendapatkan berkah sepanjang tahun, maka tak heran jika sebagian masyarakat Magetan rela berdesak-desakan untuk mendapatkan bolu ra...