Opak krikit atau populer dengan sebutan opak cibuaya ini merupakan makanan ciri khas Karawang dan hanya ada di Desa Cibuaya Opak Cibuaya mulai berkembang sejak tahun 1985, dan mulai merambah supermarket pada tahun 1991. Penjualannya tidak saja di pasar domestik, namun hingga ke mancanegara, seperti Arab Saudi. Sebenarnya permintaan akan produk ini cukup tinggi, namun modal produksinya kurang. Setelah krisis moneter tahun 1997 lalu, usaha ini sempat merosot tajam karena modal yang melambung tinggi. Selain itu, para pekerjanya semakin langka karena pergi ke luar negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita. Seorang pembuat opak cibuaya mampu menghabiskan 30 liter beras ketan atau untuk membuat opak krikit sebanyak 80 bungkus setiap harinya. Terdapat 10 keping opak krikit pada tiap bungkusnya. Bentuk Opak Cibuaya tidak seperti kebanyakan opak di daerah lain yang berbentuk kembung. Opak ini lebih tipis, renyah dan gurih. Dalam pengerjaannya Opak Cibuaya menggunakan alat tumbuk yang...
Makanan atau pangan merupakan kebutuhan yang esensial bagi manusia. Keberadaan makanan tersebut dibutuhkan untuk menyusun tubuh, sebagai sumber energi, dan zat tertentu untuk mengatur proses metabolisme. Eksistensi makanan dalam khidupan suatu masyarakat tidak terbatas hanya untuk memenuhi kepentingan tersebut. Ada nilai sosial atau makna lainnya yang tersirat dibalik rasa, warna dan bentuk suatu makanan. Nilai-nilai tadi terkristalkan melalui proses pemaknaan masyarakat sesuai dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan transendennya. Wujud akhir dari proses tersebut adalah terciptanya jenis dan bentuk makanan berikut peruntukannya, seperti makanan untuk upacara adat atau kenduri, makanan untuk persembahan kepada entitas supernatural, dan makanan dibuat pada saat-saat tertentu. Makanan merupakan salah satu unsur kebudayaan yang dipunyai oleh manusia. Kenyataannya, pengolahan bahan-bahan mentah hingga menjadi makanan, perwujudan, penyajian, dan cara-cara...
Sampai saat ini , Enten masih dijadikan sebagai suguhan yang selalu ada pada satiap hajatan atau acara lain di masyarakat Kampung Adat Dukuh. Makanan Enten sebagai makanan warisan leluhur masih dipertahankan serta dilestarikan bahkan dikembangkan dengan memberikan isi dengan berbagai rasa sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=4509
Bugis adalah makanan khas untuk kegiatan di acara hajatan dan ritual adat/seren taun, makanan ini bagi warga di anggap sebagai makanan yang tidak boleh di tinggalkan pada acara-acara tersebut. Bahan dasarnya terbuat dari ketan putih atau ketan hitam pilihan. sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=4505
Kecamatan Cikajang tahun 1980-an ke bawah terkenal dengan buah Kesemeknya. Pohon Kesemek yang berbuah setahun sekali banyak tumbuh di kebun, di pekarangan rumah, dan di pinggir jalan. Seiring dengan berlimpahnya buah kesemek, masyarakat mengolah buah kesemek tersebut menjadi makanan Sale Kesemek. Buah kesemek yang sebelumnya direndam selama tiga hari dalam air apu, setelah dicuci dipress hingga kandungan airnya sedikit. Mulai tahun 1990an, pohon kesemek banyak ditebangi, kerimbunannya mengganggu tumbuhan sayuran. Seiring dengan itu, tradisi membuat kesemek, khususnya di Desa Cibodas, juga menghilang, sehingga di Desa Cibodas tidak ada lagi yang membuat Sale Kesemek. sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=4502
Sampai saat ini , Apem Cung-Cung masih dijajdikan sebagai suguhan yang selalu ada pada satiap hajatan atau acara lain di masyrakat Kampung Adat Dukuh. Makanan Apem Cung-Cung sebagai makanan warisan leluhur masih dipertahankan serta dilestarikan bahkan dikembangkan dengan dibuat berbagai bentuk.
Ladu Ketan khas Malangbong dibuat pertama kali sekitar tahun 1930-an oleh seorang Ibu rumah tangga yang bernama Musti'ah atau biasa dipanggil Ma'lah. Beliau adalah Istri dari Muhammad Hanafi, seorang pegawai KUA Kecamatan Malangbong pada saat itu. Tetangga dan warga masyarakat sering memanggil pasutri ini dengan julukan Bu atau Bapak Khalifah. Ma'lah alias Ibu Musti'ah adalah sosok perempuan yang angat rajin dan trampil membuat berbagai makanan olahan rumahan. Sebut saja makanan-makanan seperti noga suuk, kue satu dari tepung ketan, manisan kalua jeruk, teng-teng ketan dan makanan-makanan lainnya, bisa dengan terampil dibuatnya. Termasuk Ladu Ketan yang menjadi olahan andalannya. Ma'lah sering membuat makanana-makanan olahan tersebut, baik untuk konsumsi sendiri maupun memenuhi permintaan dari para kerabat. Apalagi pada saat menjelang hari raya Idul Fitri atau hari-hari besar Islam. Permintaan membuatkan makanan olahan terutama Ladu Ketan, selalu m...
Seperti halnya kerupuk melarat, krupuk upil selain dimakan krupuknya saja sering dimakan bersama sambal. Sambal yang biasa digunakan untuk krupuk upil selain seperti yang digunakan pada krupuk melarat (sambal kacang, sambel asem aatu keduanya), juga sambal saos. Di samping itu krupuk ini sering dijadikan pelengkap untuk makanan pecel. Resep A . Bahan: Tepung Aci Singkong Garam Terasi Vetsin Cara Membuat: Semua bahan diadon dengan air mendidih sebanyak 1 wajan besar (ukuran diameter 120 cm) pada suatu tempat (kotak) hingga rata. Caranya air dituangkan sedikit demi sedikit. Setelah rata adonan dicetak (diantaranya dengan menggunakan bumbung dari besi yang memiliki panjang kira-kira 30 cm dan diameter kira-kira 2 cm dengan bagian bawah terbuat dari papan). Bahan hasil cetakan yang berbentuk seperti lontong (panjang 30 cm) direbus. Cara pengukusan di antaranya bahan...
Cimplung merupakan makanan khas Sunda. Daerah Lewigoong mengenal makanan ini sejak sepuluh tahun yang lalu semenjak seseorang bernama Pak Usep (38) berdagang di daerah Ciamis. Ia mengetahui makanan dari seorang penduduk yang menyuguhkann makanan tersebut ketika ia menawarkan barang dagangannya. Ternyata Cimplung tersebut terbuat dari buah nangka yang sudah matang kemudian dicincang keci-kecil setelah itu diberi tepung tapioka dan menggunakan bamboo yang sederhana, tetapi rasanya itu sangat lezat dan beraroma khas membuat Ia terhipnotis dan ingin menikmati makanan khas tersebut. Suatu ketika Ia pulang kembali ke kampungnya, lelaki tersebut mencoba membuatnya dan memperkenalkan makanan tersebut kepada anak isterinya tetapi Ia tidak sempat memperkenalkannya kepada warga , hanya sebagian warga Lewigoong yang mengetahui makanan yang sangat lezat itu. Tetapi seiring dengan waktu Pak Usep mendengar informasi ternyata ada juga makanan khas dari daerah Purwakarta yang bernama Cimplung juga...