Namanya cukup unik. Alat musik ini sebenarnya sejenis alat musik tiup. Namun dibuat berbentuk seperti busur panah. Juga terdapat tali pengikatnya seperti tali busur. Cara memainkannya yaitu dengan cara meniup salah satu ujung busur sambil menggetarkan tali busurnya. Orang-orang di Provinsi Nusa Tenggara Timur biasanya menggunakan Knobe Khabetas ketika bercocok tanam atau ketika menggembala ternak.
Gong waning adalah satu alat musik yang biasa dimainkan oleh masyarakat Sikka (krowe), alat music ini dimainkan dengan cara ditabuh (dipukul). Biasanya gong waning dimainkan dalam upacara adat, resepsi/ pesta dan acara kematian untuk mengiringi tarian. Penabuh gong waning secara lengkap terdiri dari 9 orang sesuai dengan jumlah perangkat yang ada dalam musik gong waning namun kadang bisa juga dirangkap jika kekurang penabuh gong waning. Adapun perangkat musik gong waning yaitu : Waning yaitu gendang besar, terbuat dari batang kelapa dengan kulit sapi/ kambing yang sudah kering (menghasilkan bunyi bas) Dodor yaitu gendang kecil, yang terbuat dari batang kelapa dengan kulit sapi/ kambing yang sudah kering (menghasilkan bunyi tenor) Gong dengan ukuran paling besar sampai paling kecil dengan nada paling rendah sampai yang paling tinggi yaitu Gong Ina wa'a, Gong Ina depo, Gong lepe, Gong Higo-hagong, Gong Udong.(gong higo-hagong adalah 2 gong yan...
Sejarah Tari Kataga Konon pada jaman dahulu di Sumba pernah terjadi perang antar kampung atau suku yang disebut dengan perang tanding. Dalam perang tanding tersebut, siapa yang menang harus membawa pulang kepala musuh yang kalah sebagai simbol kemenangan mereka. Kepala tersebut kemudian digantung di Adung pelataran/ Talora. Apabila ada pihak ketiga melakukan perjanjian damai pada kedua pihak, maka tengkorak kepala tersebut bisa dibawa pulang kembali oleh pihak musuh sebagai tanda perdamaian. Setelah perjanjian perdamaian tersebut selesai, biasanya para prajurit yang ikut dalam perang tanding akan memperagakan cara mereka berperang, bagaimana mereka menyerang, menangkis, menghindar, hingga memotong kepala lawan. Namun setelah tradisi perang tanding sudah dihilangkan, maka mereka menjadikan gerakan tersebut menjadi sebuah gerak tari yang saat ini disebut dengan Tari Kataga. Kataga sendiri berasal dari kata katagahu yang berarti kegiatan memoto...
Tari Kandingang adalah salah satu tarian tradisional dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya dimainkan oleh para penari perempuan dengan menggunakan rumbai-rumbaian yang terbuat dari ekor kuda sebagai atribut menarinya. Tari Kandingang ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Pulau Sumba, khususnya daerah Sumba Timur. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat, perkawinnan, penyambutan dan acara budaya lainnya. Asal Mula Tari Kandingang Tari Kandingang merupakan salah satu tarian yang tumbuh dan berkembang di daerah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini dulunya sering ditampilkan untuk upacara adat besar masyarakat Sumba Timur seperti pernikahan dan penyambutan tamu penting atau bangsawan. Kini Tari Kandingang sudah mulai jarang ditemukan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern. Pertunjukan Tari Kandingang Dala...
Tari Kabokang adalah salah satu tarian tradisional dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) . Tarian ini biasanya dimainkan oleh para penari wanita yang menari dengan gerakan anggun dan sangat khas. Tari Kabokang merupakan tarian tradisional yang cukup terkenal di Sumba Timur, dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat, penyambutan tamu dan pertunjukan seni. Asal Usul Tari Kabokang Tari Kabokang merupakan salah satu tarian tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah Sumba Timur, NTT. Awalnya tarian ini merupakan tarian sakral yang sering digunakan masyarakat untuk menyambut kedatangan raja atau bangsawan. Tari Kabokang ini menggambarkan rasa suka cita dan penghormatan masyarkaat terhadap raja atau bangsawan yang datang ke sana. Pertunjukan Tari Kabokang Dalam pertunjukannya, Tari Kabokang biasanya ditampilkan oleh 4-6 orang penari wanita. Dengan berpakaian busana khas dan d...
Tari Woleka adalah tarian tradisional sejenis tarian selamat datang atau penyambutan khas Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) . Tarian ini biasanya ditarikan oleh beberapa penari pria dan wanita dengan gerakan sangat khas. Tari Woleka merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, festival budaya dan pertunjukan seni. Asal mula Tari Woleka Tari Woleka ini merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Asal mula Tari Woleka ini masih belum diketahui secara pasti, namun beberapa sumber mengatakan bahwa tarian ini awalnya ditampilkan untuk menyambut dan mengiringi para tamu penting atau bangsawan yang datang ke sana. Pertunjukan Tari Woleka Tari Woleka ini biasanya dimainkan oleh para penari pria dan wanita. Ju...
Tradisi Pasola adalah permainan perang-perangan tradisional yang disebut Pasola. Pasola adalah permainan perang dua kelompok 'pasukan' berkuda yang saling melempar lembing (tombak kayu) di sebuah padang savana. Secara etimologis, Pasola berasal dari kata 'sola' atau 'hola' yang bermakna tombak kayu atau lembing. Setelah mendapat imbuhan 'pa' menjadi 'pasola' atau 'pahola', maka artinya menjadi permainan ketangkasan menggunakan lembing. Menurut cerita setempat, tradisi unik ini lahir dari kisah percintaan janda cantik jelita bernama Rabu Kaba. Sebelum menerima status janda, Rabu Kaba adalah istri sah dari Umbu Dula, satu di antara tiga bersaudara pemimpin warga Waiwuang. Dua saudara lainnya bernama Ngongo Tau Masusu dan Yagi Waikareri. Seperti diceritakan dalam situs http://sumbaisland.com, ketiga bersaudara ini kemudian berpamitan kepada warga Waiwuang untuk pergi melaut. Namun, ternyata mereka pergi ke daerah selatan Pantai Sumba Timur untuk mengambil padi. Setelah sekian lama, te...
Tradisi Pasola adalah permainan perang-perangan tradisional yang disebut Pasola. Pasola adalah permainan perang dua kelompok 'pasukan' berkuda yang saling melempar lembing (tombak kayu) di sebuah padang savana. Secara etimologis, Pasola berasal dari kata 'sola' atau 'hola' yang bermakna tombak kayu atau lembing. Setelah mendapat imbuhan 'pa' menjadi 'pasola' atau 'pahola', maka artinya menjadi permainan ketangkasan menggunakan lembing. Menurut cerita setempat, tradisi unik ini lahir dari kisah percintaan janda cantik jelita bernama Rabu Kaba. Sebelum menerima status janda, Rabu Kaba adalah istri sah dari Umbu Dula, satu di antara tiga bersaudara pemimpin warga Waiwuang. Dua saudara lainnya bernama Ngongo Tau Masusu dan Yagi Waikareri. Seperti diceritakan dalam situs http://sumbaisland.com, ketiga bersaudara ini kemudian berpamitan kepada warga Waiwuang untuk pergi melaut. Namun, ternyata mereka pergi ke daerah selatan Pantai Sumba Timur untuk mengambil padi. Setelah sekian lama, te...
foi doa adalah sesjenis alat musik suling yang sedikit berbeda dengan suling biasanya karena terdiri dari dua sulingyang diapit dan masing - masing suling memiliki tiga lubang. pada masa lampau alat musik ini dimainkan para duda yang ditinggal mati oleh istrinya sehingga iramanya kebanyakan berirama sedih. musik galau kalau istilah dewasa ini.