Nama alat musik yang terbuat dari kulit bambu dengan ukuran panjang lebih kurang 12,5 cm. ditengah-tengahnya sebagian dikerat menjadi belahan bambu yang memanjang (semacam lidah) sedemikian halusnya, sehingga dapat berfungsi sebagai vibrator (penggetar). Apabila pangkal ujungnya ditarik dengan untaian tali yang terkait erat pada pangkal ujung tersebut maka timbul bunyi melalui proses rongga mulut yang berfungsi sebagai resonator.
Alat bunyi-bunyian ini terbuat dari seruas bambu kecil sekecil pensil yang panjangnya kira-kira 15 cm. Buku ruas bagian bawah dibiarkan tertutup, tetapi bagian atasnya dipotong untuk tempat meniup. Buku ruas bagian bawah dibelah untuk menyaluirkan udara tiupan mulut dari tabung bambu bagian atas, sekaligus bagian belahan bambu itu untuk melilit daun pandan sehingga menyerupai orong terompet yang berfungsi memperbesar suaranya.
Perkembangan Musik Foy Doa, Awal mulanya musik Foy Doa dimainkan seara sendiri, dan baru sekitar 1958 musisi di daerah setempat mulai memadukan dengan alat-alat musik lainya seperti : Sowito, Thobo, Foy Pai, Laba Dera, dan Laba Toka. Fungsi dari alat-alat musik tersebut di atas adalah sebagai pengiring musik Foy Doa. Alat musik petik ini terbuat dari labu hutan (wadah resonansi), kayu (bagian untuk merentangkn dawai), dan usus kuskus sebagai dawainya. Jumlah dawai sama dengan Heo yaitu 4, serta nama dawainya pun seperti yang ada pada Heo. Fungsi Leko dalam masyarakat Dawan untuk hiburan pribadi dan juga untuk pesta adat. Alat musik ini selalu berpasangan dengan heo dalam suatu pertunjukan, sehingga dimana ada heo, disitu ada Leko. Dalam penggabungan ini Lelo berperan sebagai pembei harmoni, sedangkan Heo berperan sebagi pembawa melodi atau kadang-kadang sebagai pengisi (Filter) Nyanyian-nyayian pada masyarakat Dawan umumnya berupa improvisasi dengan menuturkan tentang...
Merupakan seruas bambu yang dicungkil kulitnya berukuran 2 cm yang kemudian diganjal dengan batangan kayu kecil. Cungkilan kulit bambu ini berfungsi sebagai dawai. Cara memainkan dipukul dengan sebatang kayu sebesar jari tangan yang panjangnya kurang dari 30 cm. Sertiap ruas bambu menghasilkn satu nada. Untuk keperluan penggiringan, alat musik ini dibuat beberapa buah sesuai kebutuhan.
Alat musik petik/pukul dari bambu ini berasal dari Manggarai. Seruas bambu betung yang 1,5 tahun yang panjangnya kira-kira 40 m. Kedua ujung bambu dibiarkan, namun salah satunya dilubangi Cara pembuatannya, di tengah bambu dilubangi persegi empat dengan ukuran 5 x 4 m. Disamping kiri kanan lubang masing-masing dicungkil satu kulit bambu yang kemudian diganjal dengan batangan kayu hingga berfungsi sebagai dawai. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan dipetik atau dipukul-pukul dengan kayu kecil. Adapun Cara Memainkan Alat Musik Petik Tradisional MENDUT Ini Adalah Dengan Cara Dipetik Atau Dapat Juga Dengan Dipukul-Pukul Menggunakan Sepotong Kayu Yang Berukuran Kecil..
1. Asal Usul Musik Ketadu Mara Menurut pengakuan masyarakat pemilik alat musik yang bernama Ketadu Mara bahwa, dahulu kala instrument ini cukup populer dikalangan generasi muda ketika itu, kususnya di Seba dan Mesara. Namun dalam perjalan waktu alat musik ini sudah jarang terlihat. Menurut ceritera yang diwarisi secara turun temurun pada masyarakat Sabu, menyebutkan bahwa musik Ketadu Mara merupakan suatu alat musik yang dibawa oleh orang pertama yang mendatangi pulau tersebut, yakni orang India yang pada waktu itu mereka datang menggunakan perahu. Ceritera kedatangan orang India untuk membuat hubungan persaudaraan, dan kisah selanjutnya terjadilah hubungan jalinan cinta kasih dengan wanita setempat. Untuk membuat bukti bahwa mereka telah sampai pada tempatyang namanya Sabu, maka dibuatlah alat musik dengan menyerupai perahu sebagai mana alat transportasi yang mereka gunakan. Sehubungan dengan alat musik Ketadu...
Sabu -Raijua merupakan salah satu pulau yang berada paling selatan di kepulauan Nusa Tenggara Timur. Kabupaten sabu-Raijua didiami oleh suku Sabu . Kabupaten ini terdiri dari 3 pulau yaitu Sabu, Raijua dan pulau Dana. Menurut tulisan Nico L Kana, suku Sabu beraslah dari daerah India yang berlayar dengan perahu hingga menemui pulau ini dan kemudian tinggal menetap dipulau ini. Rumah pertama yang didirikan adalah perahu yang dibalik dan ini menjadi dasar bentuk serta filosofi arsitektur suku Sabu. Pada perkembangannya bentuk rumah suku sabu berbentuk lonjong dengan atap yang menyerupai perahu yang dibalik . Selain itu bagian-bagian dalam rumah juga dinamai sesuai dengan bagian-bagian dalam perahu. Pada bagian dalam rumahnya rumah-rumah Suku Sabu selalu membagi rumahnya menjadi 3 bagian yaitu 1) bagian yang dianggap sakral yang biasanya digunakan oleh kaum wanita ;2) bagian netral yang digunakan untuk menerima tamu atau menjadi kamar serta 3) bagian paling luar yang ber...
Tarian Perang Tradisional TEOTONA ini, penarinya terdiri dari pria dan wanita yang menarikan dari tarian ini adalah mereka melakukan gerakannya secara bersamaan. Tarian ini menceritakan tentang peperangan, ketika perang telah usai dan tiba saatnya bagi para pahlawan perang dari suku Rote Oenale ini untuk pulang kembali ke wilayah mereka, maka yang pertama kali menyambut kedatangan kembali para pahlawan perang ini adalah Tarian TEOTONA . Kegembiraan begitu ekspresif terpancar dari mimik dan gerak para penarinya.
Rumah unik dari pulau lontar atau Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu pulau yang daratannya di hiasi Pohon Lontar, masyarakat sekitar biasa menyebutnya Pohon Tuak, dan juga di kelilingi oleh lautan luas yang indah dan beragam, bahkan ada salah satu pantai yang terkenal dengan keindahan laut dan ombaknya bahkan terkenal sampai ke manca negara dan pernah di jadikan Tournament Surfing International pada tahun 2010, pantai tersebut bernama Pantai Nembrala yang terletak di Desa Delha Namun kali tidak akan dibahas tentang keindahan laut tapi keunikan Rumah Tradisonal yang terletak dekat laut. Rumah tradisional rote memilki bentuk, struktur, konstruksi, dan material yang unik yang di sesuaikan dengan kondisi lingkungan pulau rote. Pada atap memiliki kemiringan yang curam menggunakan penutup daun alang-alang atau daun kelapa ataupun daun pohon lontar. Pondasi rumah menggunakan konstruksi tiang kayu yang ditanam dalam tanah. Dinding rum...