Sabu -Raijua merupakan salah satu pulau yang berada paling selatan di kepulauan Nusa Tenggara Timur. Kabupaten sabu-Raijua didiami oleh suku Sabu . Kabupaten ini terdiri dari 3 pulau yaitu Sabu, Raijua dan pulau Dana. Menurut tulisan Nico L Kana, suku Sabu beraslah dari daerah India yang berlayar dengan perahu hingga menemui pulau ini dan kemudian tinggal menetap dipulau ini. Rumah pertama yang didirikan adalah perahu yang dibalik dan ini menjadi dasar bentuk serta filosofi arsitektur suku Sabu. Pada perkembangannya bentuk rumah suku sabu berbentuk lonjong dengan atap yang menyerupai perahu yang dibalik .
Selain itu bagian-bagian dalam rumah juga dinamai sesuai dengan bagian-bagian dalam perahu. Pada bagian dalam rumahnya rumah-rumah Suku Sabu selalu membagi rumahnya menjadi 3 bagian yaitu 1) bagian yang dianggap sakral yang biasanya digunakan oleh kaum wanita ;2) bagian netral yang digunakan untuk menerima tamu atau menjadi kamar serta 3) bagian paling luar yang bersifat publik sifatnya profan digunakan sebagai ruang laki-laki.
Rumah Suku Sabu merupakan rumah panggung memiliki kolong yang tidak terlalu tinggi . Kolong biasanya digunakan sebagai tempat wanita menenun. Naik ke atas merupakan lantai satu tempat penghuni melakukan aktivitas memasak ,tidur , menerima tamu. Dan lantai loteng sebagai tempat penyimbapan cadangan makanan serta benda-benda kerammat yang digunakan untuk upacara adat.
Material yang digunakan dalam rumah Sabu adalah bahan -bahan yang diambil dari alam sekitar antara lain memaksimalkan penggunaan material dari Nira atau pohon aren. Untuk konstruksi utama sebuah rumah, Kolom-kolom rumah yang merupakan struktur utama menggunakan material kayu hitam , sedangkan penutup lantai menggunakan batang pohon nira yang dibelah dua. Bagian dinding dibuat dari anyaman bambu dan daun nira. Sedangkan bagian atap dibuat dari daun nira yang dikeringkan selama beberapa waktu.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang