Bebalung terbuat dari tulang iga sapi atau kerbau yang dicampur dengan racikan bumbu yang terdiri dari cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas dan kunyit plus jahe. Bebalung bisanya disajikan ke dalam mangkok dengan taburan bawang merah goreng. Di Lombok, sajian bebalung yang paling terkenal dijual di depot Kelebet yang berada di jalan HOS Cokroaminoto. Depot yang terletak di belakang kantor gubernur NTB ini selalu disesaki pengunjung yang antre untuk menyantap makanan ini. Keistimewaan Bebalung di depot ini adalah karena dagingnya amat lunak sehingga tanpa gigitan yang kuat dagingnya mudah lepas dari tulangnya. Tempat yang Menyediakan: Depot Kelebet (Bebalung) Address: Jl. Hos Cokroaminoto No.10, Monjok Tim., Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83122 Phone: 0819-1596-8399
Beberuk terong adalah makanan sejenis lalapan yang menjadi teman santapan ayam taliwang. Makanan ini sangat mudah diolah. Hanya berbekal terong ungu yang dipotong dadu dan tomat. Bumbu halusnya terdiri dari cabe merah keriting, cabe rawit, bawang putih, bawang merah, kencur, terasi bakar, gula pasir, garam dan minyak goreng. Siram bumbu diatas terong plus perasan jeruk limau diatasnya. Rasanya manis, pedas, asam dan segar.
Tebe o nana o tebe onana E hau tebe o nana E hau tebe o nana tebe o nana nanensa E hau na nanensa Reff E do re re do O e do re re do E hau tebe o nana E hau tebe o nana tebe o nana nanensa E hau na nanensa
Orang Lombok mengenal beberapa jenis bangunan tradisional untuk tempat tinggal, seperti bale jajar, bale-bale, bale kodong, dan bale gunung rata. Dari sekian jenis bangunan tempat tersebut bale jajar-lah yang paling banyak dipergunakan, baik di kota maupun pedesaan. Bale jajar biasanya bertiang delapan atau dua belas dengan bubungan sepanjang dua meter pada bagian atas yang disebut semeko (Bantek), bungsu (Kuranji). Sedangkan dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang di Desa bantek disebut dinding. Sedangkan orang Sumbawa dan Bima kebanyakan bangunan tempat tinggalnya berbentuk rumah panggung yang disebut uma panggu. Sebuah rumah panggung dapat bertiang enam, sembilan maupun dua belas dengan tinggi kolong 1,5 meter dari tanah. Rumah orang Bima dan Sumbawa terdiri atas beberapa bilik, yaitu bagian depan yang digunakan tempat menerima tamu. Jendela terdapat di bagian kiri dan kanan. Tempat masak dibuat dari tanah liat. Tanah tempat tungku disebut sarah.
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
Produk arsitekur anjungan Kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam di Taman Shultanah Shafiatuddin, Banda Aceh, yang menggambarkan ciri khas bentuk arsitekural rumah tradisional di Kota Banda Aceh.
Konon, pada zaman dahulu di negeri Semeulue, tersebutlah seorang raja yang kaya-raya. Raja itu sangat disenangi oleh rakyatnya, karena kedermawanannya. Namun, ia tidak memiliki anak setelah sepuluh tahun menikah dengan permaisurinya. Oleh karena sudah tidak tahan lagi ingin punya keturunan, Raja itu pun pergi bersama permaisurinya ke hulu sungai yang airnya sangat dingin untuk berlimau dan bernazar, agar dikaruniai seorang anak yang kelak akan mewarisi tahta kerajaan. Tempat yang akan dituju itu berada sangat jauh dari keramaian. Untuk menuju ke sana, mereka harus menyusuri hutan belantara, menyeberangi sungai-sungai, serta mendaki dan menuruni gunung. Mereka pun berangkat dengan membawa bekal secukupnya. Setiba kedua suami-istri di sana, mereka mulai melaksanakan maksud dari kedatangan mereka. Setelah sehari-semalam berlimau dan bernazar, mereka pun kembali ke istana. Setelah menunggu berhari-hari dan berminggu-minggu, akhirnya doa mereka terkabul. Per...
Pada jaman dahulu di daerah Padamara dekat Sungai Sawing hiduplah sebuah keluarga miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami bernama Amaq Lembain. Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap hari mereka berjalan kedesa desa menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi. Kalau Inaq Lembain menumbuk padi maka kedua anaknya menyertai pula. Pada suatu hari, ia sedang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya ditaruhnya diatas sebuah batu ceper didekat tempat ia bekerja. Anehnya, ketika Inaq mulai menumbuk, batu tempat mereka duduk makin lama makin menaik. Merasa seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya: "Ibu batu ini makin tinggi." Namun sayangnya Inaq Lembain sedang sibuk bekerja. Dijawabnya, "Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk." Begitulah yang terjadi secara berulang-ulang. Batu ceper itu makin lama makin meninggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi-jadinya. Namun, Inaq Lemba...
Terbuat dari emas berhiaskan berlian, dari abad ke-18 dan secara istimewa dilapisi sepuhan khas Bima berwarna kemerah-merahan oleh Bumi Ndede Masa Kerajaan.