Kakaraban merupakan kue tradisional khas Banjar yang termasuk dalam salah satu macam dari wadai ampat puluh satu. Diperkirakan keberadaan kue kakaraban telah dikenal sejak masa pra-Islam di Kalimantan Selatan. Hal ini mengingat di abad ke-14 (masa pra-Islam) wadai ampat puluh satu telah difungsikan sebagai sesajian pada saat pertunjukan wayang. Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=2433 Lokasi penjual: Warung Kembar Alamat: Jl. Pangeran Abdurrahman, Cindai Alus, Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan 71213
Kue patah merupakan kue tradisional khas Banjar yang termasuk dalam salah satu macam dari wadai ampat puluh satu. Dahulu kue ini disajikan sebelum malam pergelaran kesenian, seperti wayang ataupun teater topeng. Konon, wadai ampat puluh satu dipercaya memiliki kekuatan untuk mengusir roh-roh jahat yang berkelana di malam hari di saat pertunjukan kesenian sedang digelar. Sebagai salah satu bagian dari wadai ampat puluh satu, kue patah akan disajikan bersama dengan beraneka kue tradisional lainnya. Bahan: 3 ons tepung beras 3 ½ gelas santan dari 1 butir kelapa yang dididihkan 50 ml air daun suji dari 20 lembar daun suji yang Anda parut Vanili secukupnya Garam secukupnya 1 sendok teh air kapur Cara Membuat: 1. Persiapkan alat dan bahan yang Anda gunakan untuk membuat kue petah ini kemudian lakukan langkah pertama 2. Ambil wadah dan campurkan semua bahan kue petan di dalamnya sampai menjadi adonan yang merata...
Madu kasirat adalah kue tradisional khas Banjar yang tergolong sebagai kue (wadai) untuk upacara tradisional. Selain dodol, kokolah, dan wajik, madu kasirat termasuk salah satu dari empat jenis wadai pokok/wajib yang harus disediakan saat pelaksanaan upacara. Keempat wadai pokok ini biasanya disebut wadai ampat. Kini madu kasirat tidak hanya ditemui pada saat upacara tradisionla saja, karena sudah sering disajikan pada acara pernikahan dan hari raya Lebaran Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=5775
Kue Kakicak merupakan panganan tradisional khas Banjar dengan cita rasa manis yang sangat kuat karena kandungan gula merahnya. Kue yang berbentuk bulat gepeng dengan adonan inti (enten kelapa) di bagian atasnya ini dapat ditemui dalam dua warna, yaitu kuning muda dan hijau daun. Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=6104
Sasirangan adalah kain adat banjar yang didapat dari proses pewarnaan rintang dengan menggunakan bahan perintang seperti tali, benang atau sejenisnya menurut corak-corak tertentu. Desain/corak didapat dari teknik-teknik jahitan dan ikatan yang ditentukan oleh beberapa faktor, selain dari komposisi warna dan efek yang timbul antara lain : jenis benang/jenis bahan pengikat. Upaya untuk melindungi budaya Banjar ini, telah diakui oleh pemerintah melalui Dirjen HAKI Departemen Hukum dan HAM RI
Panting adalah alat musik tradisional sejenis gambus yang berasal dari Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Sekilas Alat musik Pating ini mirip dengan alat musik gitar, sebab bunyi yang dihasilkan berasal dari petikan senar. Panting ini biasanya hanya dimainkan oleh masyarakat suku Banjar. Pada awalnya, alat musik Panting ini dimainkan perorangan. Namun dengan seiring perkembangan zaman, alat musik ini lebih menarik jika dimainkan secara bersama dengan alat musik lainnya, seperti alat musik babun, gong, dan biola. Meskipun telah dipadukan dengan alat musik lain, namun bunyi dari alat musik panting tetap mendominasi pada saat dimainkan. Itulah sebabnya, paduan dari alat musik ini disebut dengan musik panting. Nah, yang memberi nama alat musik ini adalah Pak A. Sarbani. Beliau lah yang memperkenalkan musik panting ini sebagai seni musik tradisional khas dari Kalimantan Selatan.Sebagai kesenian tradisional, musik panting ini sering digunakan didalam acara perkawinan atau acara-acara per...
Tari Baksa Kembang merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Tarian ini adalah tarian untuk menyambut tamu. Tari baksa kembang biasanya akan ditarikan oleh seorang wanita. Tarian ini dapat ditarikan secara tunggal dan dapat juga ditarikan oleh beberapa para penari wanita. Awal mulanya sekitar abad 15 sebelum masehi, seorang pangeran yang bernama Suria Wangsa Gangga di kerajaan Dipa dan juga Daha di pulau Kalimantan mempunyai seorang kekasih yang bernama putri Kuripan. Satu peristiwa di waktu yang lain adalah pada saat putri Kuripan memberikan setangkai bunga teratai merah kepada si pangeran. Peristiwa itu merupakan cikal bakal dari lahirnya tarian Baksa Kembang di Banjar provinsi Kalimantan Selatan. Advertisement Menurut Yurliani Johansyah, yaitu pakar tari klasik Banjar. Tari Baksa Kembang telah ada sejak sebelum pemerintahan Sultan Suriansyahm yaitu raja pertama Kerajaan Banjar....
Hampir terdapat di belantara budaya Nusantara istilah 'tapih' sudah dikenal secara luas karena semua masyarakat mengenakan tapih dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang digunakan sebagai selempang di bahu, ada yang dikenakan dalam ikatan di pinggang, serta selimut ketika tidur. Masyarakat di Banjarmasin mengenal tapih sebagai pakaian sehari-hari yang melekat di tubuh, digunakan untuk tutup kepala buat wanita, dijadikan selimut tubuh ketika duduk di warung pada subuh hari yang dingin, dijadikan kewajiban yang sakral untuk beribadah shalat maupun mengaji, malah dijadikan ayunan bayi tidur bapukung dan semboyan adat duduk bagi pengantin waktu akad nikah dan aqiqah anak. Sesuatu yang menarik adalah ketika para gadis mandi turun ke sungai, maka tapih akan diselimutkan pada tubuh dengan mengikat kedua ujung di bahu kanan. Sementara kaum ibu menutup tubuh dengan tapih di batas dada seraya melingkarkan handuk di bahunya. Tapih pun menjadi alat permainan re...
Pada zaman dahulu Kerajaan Banjar kain Sasirangan dianggap sebagai kain adat. Kain Sasirangan merupakan kain adat suku Banjar yang etnoreligius yang menimpati sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan. Karena kaum pria mengenakan kain Sasirangan sebagai penutup kepala yang disebut laung. Selain digunakan sebagai laung, kaum pria menggunakannya sebagai ikat pinggang. Sementara kaum wanita menggunakan kain ini sebagai kemben yang menutupi tubuh dan juga sebagai selendang khas daerah Kalimantan selatan. Kain ini merupakan bagian dari budaya Kalimantan Selatan. Pada jaman sekarang kain Sasirangan sudah tidak lagi digunakan untuk ikat pinggang dan kemben, tapi sekarang sudah diproduksi sebagai pakaian dengan desain yang lebih kreatif dengan menciptakan banyak ragam corak dan motif. Kain Sasirangan sudah dianggap batik Banjar yang keberadaanya disamakan dengan bati-batik luar daerah terutama batik Jawa yang sudah terkenal lebih awal, dan terbukti saat ini semakin meningkat per...