Temuan prasasti berhuruf Cina berbahan batu Andesit di Panjer semakin menguak misteri sejarah betapa pentingnya Kebumen di masa lalu yang dikenal dengan nama Panjer dengan ibukota yang dibumihanguskan Belanda pada tahun 1832 dan disulap menjadi NV. Oliefabrieken Insulinde Keboemen tahun 1851. Pabrik ini diswastakan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1915 dan diubah nama Mexolie. Pada masa Nasionalisasi perusahaan Belanda di Indonesia tahun 1958 Mexolie diubah menjadi Nabatiyasa dan masuk dalam pengelolaan Bappit Pusat. Semenjak dilimpahkan kepada Provinsi Jawa Tengah pada awal 1980 an Pabrik Minyak kelapa terbesar di Indonesia ini pun berubah menjadi Sari Nabati hingga kebangkrutannya di tahun 1986. Meski telah bangkrut, kondisi pabrik ini masih cukup baik dan lengkap hingga sekitar tahun 2005. Adanya pelelangan mesin – mesin raksasa, atap dan rangka baja bahkan rel beserta lori serta semua yang memiliki nilai jual di pabrik yang dahulu...
Desa Karanggayam terletak kurang lebih 5 km sebelah utara Karanganyar. Desa ini dipakai juga sebagai nama Kecamatan Karanggayam, karena kantor Camatnya berada di sini. Pada masa itu di Karanganyar masih ada kantor Kawedanan yang dulunya pernah menjadi kantor kabupaten Karanganyar. Peristiwa pertempuran Karanggayam terjadi pada hari Jumat Pon, tanggal 19 Agustus 1947, satu Batalyon Belanda yang berkedudukan di Gombong menyerang kedudukan Batalyon 62 TNI di Kajoran Karanggayam. Belanda bergerak melambung ke Utara melalui desa Sidayu, Penimbun, Kenteng dan menyusup menuju Karanggayam yang waktu itu merupakan Front terdepan di pedalaman Jawa Tengah yang langsung berhadapan dengan musuh yang berkedudukan di Gombong. Melalui pengintaian udara, Belanda mengetahui di kuburan Pamekas ada kubu pertahanan dengan kekuatan senjata otomatis berat Watermantel (nama senjata berpendingin air). Di tegalan medan terbuka berkibar bendera Merah Putih dengan tiangnya dua batang bambu...
Meski dilaksanakan dengan sangat sederhana, Peringatan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November 2013 di Makodim 0709/Kebumen berlangsung khidmat, penuh nilai kejuangan serta kepahlawanan dengan diresmikannya “Monumen Perjuangan di Keboen Radja Panjer” . Monumen ini dibangun sebagai penghormatan kepada rakyat dan para pemuda Kebumen yang tergabung dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Pelajar yang melakukan aksi pengambilalihan kekuasaan terhadap pemerintah Jepang di Kebumen. Peristiwa ini dilatarbelakangi sikap Jepang yang masih merasa menguasai pemerintahan hingga waktu penyerahan secara resmi kepada Sekutu sehingga memicu rakyat dan pemuda Kebumen yang tergabung dalam BKR melucuti tentara bersenjata Jepang yang berada dalam kesatrian PETA, Pabrik, Instansi Pamong Praja dan kelembagaan lain yang ada di Kebumen. https://kebumen2013.com/peresmian-monumen-perjuangan-di-keboen-radja-panjer-kebumen-10-november-2013/
Desa Sugihwaras termasuk dalam wilayah kecamatan Adimulyo. Pada masa perang kemerdekaan desa ini menjadi salah satu bagian pertahanan tentara RI. Untuk menghindari banyaknya korban penyerangan Belanda terhadap pos pertahanan TNI di Sidobunder pada Selasa akhir Agustus 1947, tentara RI mundur ke desa Sugihwaras (sebagai batas pertahanan terluar) hingga ke Podohurip (markasnya kini menjadi SDN Podohurip). Salah satu pejuang yang bermarkas di Sugihwaras adalah Supardjo Rustam (mantan Gubernur Jawa Tengah). Selanjutnya pada peristiwa Canonade Candi 19 Oktober 1947 Belanda juga mengawali serangan pendahuluannya ke desa ini. Beberapa hari setelah peristiwa Canonade Candi dan Sugihwaras, tepatnya pada tanggal 23 Oktober 1947 Belanda berhasil mendapat informasi mengenai banyaknya markas tentara RI serta catatan struktur penggerak perjuangan masyarakat dari Podohurip hingga ke Sugihwaras yang ternyata didominasi oleh para pemuda desa Sugihwaras....
Jembatan Renville adalah jembatan kereta api yang terletak di daerah Panjer – Kebumen yang melintas di atas sungai Luk Ula. Jembatan ini disebut jembatan Renville oleh para pejuang kemerdekaan untuk mengabadikan peristiwa perundingan Renville. Peristiwa pelanggaran Belanda pada tanggal 21 Juli 1947 yang secara terang – terangan terhadap persetujuan Linggarjati dengan melancarkan ekspansinya hingga ke Gombong mengakibatkan TNI mengadakan perlawanan dengan tetap mematuhi perintah Gencatan Senjata. Pihak Belanda yang pada awalnya mengambil batas wilayah di timur Kali Kemit (tepatnya di lokasi yang kini menjadi Monumen Kemit) akhirnya bersedia memundurkan garis setelah diadakannya perundingan dengan Pihak RI yang di tengahi oleh KTN dan diambillah kesepakatan bahwa Kali Kemit sebagai garis demarkasi/status Quo. https://kebumen2013.com/jembatan-renville-panjer-kebumen-dan-pelurusan-prasastinya/
Desa Sidobunder terletak 10 Km sebelah selatan kota Gombong. Desa ini kini masuk dalam wilayah Kecamatan Puring. Sejak Agresi Militer Belanda I, di bagian Barat desa terdapat pos-pos Pertahanan Garis Lini Sektor Selatan. Desa Sidobunder dilalui oleh sungai Kemit dari kanal Tirtomoyo yang membelah menjadi Sidobunder bagian Barat dan Sidobunder bagian Timur. Sungai ini di desa Kemit sendiri airnya bening dan mengendakan pasir, kerikil dan krokos/kerakal. Namun di desa Sidobunder, airnya keruh dan berlumpur, apalagi kalau banjir, menggenangi sawah dan pekarangan sehingga halaman rumah penuh air. https://kebumen2013.com/pertempuran-sidobunder-2-september-1947-kec-puring-kebumen/
esa Candi terletak di sebelah Timur kota Karanganyar. Setelah Belanda melaksanakan Agresi Militer I dimana mereka melakukan penyerbuan hingga ke kota Gombong maka pasar Karanganyar yang semula berada di jalan raya Gombong – Kebumen ditutup dan dipindahkan ke desa Candi karena pertimbangan keamanan umum terutama untuk menghindari keganasan Belanda. Hal itu mengingat keberadaan Markas COP Karanganyar terletak di jalan Perlawanan sebelah Timur Alun-alun. Selain keberadaan pasar sementara, di desa Candi juga terdapat kantor dan gudang Logistik COP Karanganyar yang pada saat itu dipimpin oleh Letnan I Moeryoeni (terakhir menjabat sebagai Wakil Komandan Pusat Altileri di Cimahi) dan dapur – dapur umum yang didirikan secara sukarela oleh warga untuk para pejuang. Kantor Logistik COP sendiri ketika itu telah 3 kali terkena tembakan canon/meriam musuh. https://kebumen2013.com/mengenang-peristiwa-canonade-candi-karanganyar-kebumen-1947/
Marga Ewuh adalah sebutan akrab seorang Senopati Mataram di jaman Sultan Agung Hanyakrakusuma yang karena piawainya mengatur dan memimpin pasukan berkuda baik di medan luas maupun sempit dan sulit, kemudian dipercaya sebagai Senopati berkuda/Kafaleri dengan Gelar Senopati Marga Ewuh. Ia merupakan salah satu tokoh asli Panjer yang meniti karir kemiliteran di Mataram sejak pemerintahan Panembahan Senopati. Nama asli Senopati Marga Ewuh tidak diketahui karena Beliau terkenal dengan nama gelar kebesarannya. Sosok Marga Ewuh juga diabadikan dalam gerakan pakem Ebleg Singa Mataram Panjer (Sendratari Yudha Cakrakusuman) yakni dalam sebuah formasi “Bedhayan Marga Ewuh” dimana dua baris pasukan menjadi satu baris (mengisahkan perjalanan melalui medan yang sempit dan sulit dipimpin oleh Senopati Marga Ewuh). Gerakan formasi Bedhayan Marga Ewuh juga menjadi sebuah gerakan yang tersulit bagi para pemain Ebleg Singa Mataram. https://kebumen2013.com/situ...
Pertabatan Danang Sutawijaya (Panembahan Senapati/Raja I Mataram Islam) berada di Desa Kaligending Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen , lebih kurang 15 Km arah utara dari kota Kebumen . Di tempat ini Danang Sutawijaya/Panembahan Senapati didampingi oleh Ki Juru Mertani melakukan “tapabrata” sebelum menjadi Raja I Mataram Islam. Danang Sutawijaya/Panembahan Senapati berguru Ilmu kanuragan kepada beberapa guru di Kadipaten Panjer, mulai dari Mirit, Ambal, Bocor, hingga ke Kaligending. Di Kaligending, Danang Sutawijaya/Panembahan Senapati berguru pada Ki Ageng Gending . Ilmu dari guru –gurunya di Kadipaten Panjer teruji ketika masa awal pemboikotan upeti Mataram kepada Pajang dimana Danang Sutawijaya diserang secara tiba – tiba oleh Demang Bocor menggunakan “Keris Pusaka Kyai Kebo Dengen” . Meskipun tidak dapat terlukai, Danang Sutawijaya tidak merasa marah dan dendam kepada ...