Dogdog Lojor merupakan untaian dua kata, yaitu dogdog dan lojor. Dogdog merupakan alat musik tabuh yang terbuat dari batang kayu yang berongga dengan bulatan berdiameter 15 cm dan ujungnya mengecil berdiameter antara 12-13 cm, sedangkan panjangnya lebih kurang 90 cm hingga 100 cm. Pada ujung bulatan yang berdiameter 15 m itu ditutup dengan kulit kambing yang telah dikeringkan, kemudian diikat dengan tali bambu dan dipaseuk / baji untuk mengencangkan kulit tersebut, sehingga kalau dipukul Akan mengeluarkan suara dog.. dog.. dog. Akhirnya disebutlah alat musik itu dogdog. Sedangkan lojor (bahasa Sunda dialek Banten) berarti `panjang'. Biasanya dogdog yang ;mum panjangnya berukuran antara 30 -- 40 cm. Dogdog lojor mempunyai panjang 90 -- 100 cm. Jadi, dogdog lojor adalah dogdog yang panjang. Fungsi Upacara Seren Taun, Upacara Sedekah, Upacara Ruwatan, syukuran 40 hari bayi lahir, dan Upacara Ngabaladah `pembukaan' ladang baru dan upacara perkawinan, adalah upacara yang selalu diiringi...
Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Parawisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Cilegon menyelenggarakan kegiatan tahunan berupa Festival Budaya Dolanan Anak Tradisional Tingkat Kota Cilegon yang diselenggarakan di Alun-alun Kota Cilegon, Selasa (28/08). Plh Sekertaris Daerah Kota Cilegon, Ratu Ati Marliati dalam sambutannya mengatakan Kota Cilegon memiliki berbagai macam budaya dan tradisi lainnya, agar tetap eksis dari generasi ke generasi maka memerlukan langkah terbaik untuk menjaganya. " Banyak dari masyarakat kita sudah mengenal dengan baik berbagai budaya dan tradisi yang ada di Kota Cilegon, agar tetap eksis dari generasi ke generasi maka untuk menjaga eksistensi budaya yaitu melalui tradisi lisan dan non lisan," terangnya. Lebih lanjut, Ati juga menjelaskan cara menjaga eksistensi budaya melalui tradisi lisan yaitu dengan cara mensosialisasikan semua keunggulan daerah mulai dari nyanyian daerah dan permainan daerah. "Cara menjaga eksistensi budaya melalui Trad...
Masyarakat adat di Kasepuhan Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki prinsip 'Kudu Bisa Ngigeulan Jaman'. "Kalau misalkan kita tidak akan pernah bisa menampik modernisasi dengan media sosial dan media komunikasi. Kalau kita tidak bisa mengikuti perkembangan zaman, maka kita punah. Semua harus dilakukan sesuai keseimbangan adat," ucap Abah Usep, Ketua Adat Desa Kasepuhan Cisungsang, Lebak, Banten, Minggu (28/8/2016). Ramuan itulah yang bisa membuat warga Kasepuhan Cisungsang bisa terus bertahan selama 700 tahun lebih tanpa menghilangkan adat dan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman leluhur. Salah satunya Prosesi Adat Seren Taun yang masih ada hingga saat ini. Di mana, Seren Taun adalah menyimpan padi hasil tani ke dalam lumbung yang bisa digunakan oleh seluruh warga di saat terjadi kesulitan bahan pangan. Dengan demikian, masyarakat terhindar dari kelaparan. Prosesi ini berjalan selama tujuh hari tujuh malam. Di mana, pada mal...
Mesjid Agung Banten terletak di Jl. Raya Banten, Kasemen, Kota Serang, merupakan salah satu mesjid tertua di Indonesia. yang menarik dari masjid ini adalah adanya menara tinggi yang pada umumnya menjadi ciri khas masjid. Menara ini dibangun pada masa kekuasaan Sultan Haji yaitu tahun 1620 oleh arsitek Belanda, Hendrick Lucasz Cardeel, dari batu bata dengan ketinggian sekitar 24 meter dan diameter bagian bawah menara ini sekitar 10 meter. Untuk sampai di atas menara ini, harus menaiki 83 buah anak tangga dan melewati lorong yang hanya dapat dilewati oleh satu orang. Dari atas menara dapat terlihat pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai karangantu, karena jarak antara menara dengan laut hanya sekitar 1,5 km. Dahulu, menara ini digunakan sebagai tempat mengumandangkan adzan dan mengawasi perairan laut. Selain itu, menara ini juga digunakan sebagai tempat menyimpan senjata. Sekarang menara ini menjadi simbol kota Banten Lama.
Surantang-surinting merupakan permainan tradisional yang familiar dan menjadi favorit anak-anak tahun 90-an di Banten. Permainan tradisional sudah tidak penting lagi bagi sebagian masyarakat modern saat ini. Orang tua memiliki peran besar untuk mengajarkan dan melatih anak-anak agar dapat mengenal permainan tradisional. Menariknya, permainan ini tidak dilakukan secara individu melainkan dilakukan oleh beberapa orang sehingga ramai dan seru. Surantang-surinting selain memiliki nilai kebersamaan di dalamnya, juga memiliki nilai pendidikan yakni memberikan pengetahuan baru bagi para pemainnya. Cara memainkan Surantang-surinting yaitu semua pemain duduk melingkar sambil meletakan telapak tangan masing-masing di depan, dan dipimpin oleh 1 orang sebagai pemandu permainan. Selanjutnya, permainan diawali dengan pemandu yang menguncupkan tangannya dan diletakan di atas tangan para pemain lain secara bergantian, dengan diiringi lagu permainan. Jika lagu berakhir maka dengan sendirinya...
Surantang-surinting merupakan permainan tradisional yang familiar dan menjadi favorit anak-anak tahun 90-an di Banten. Permainan tradisional sudah tidak penting lagi bagi sebagian masyarakat modern saat ini. Orang tua memiliki peran besar untuk mengajarkan dan melatih anak-anak agar dapat mengenal permainan tradisional. Menariknya, permainan ini tidak dilakukan secara individu melainkan dilakukan oleh beberapa orang sehingga ramai dan seru. Surantang-surinting selain memiliki nilai kebersamaan di dalamnya, juga memiliki nilai pendidikan yakni memberikan pengetahuan baru bagi para pemainnya. Cara memainkan Surantang-surinting yaitu semua pemain duduk melingkar sambil meletakan telapak tangan masing-masing di depan, dan dipimpin oleh 1 orang sebagai pemandu permainan. Selanjutnya, permainan diawali dengan pemandu yang menguncupkan tangannya dan diletakan di atas tangan para pemain lain secara bergantian, dengan diiringi lagu permainan. Jika lagu berakhir maka dengan sendirinya...
Tangerang Selatan merupakan salah satu kota yang baru berdiri di provinsi Banten. Daerah ini merupakan hasil pemekaran dari kota Tangerang. Letak Tangerang Selatan pun sangatlah strategis mengingat aksesnya berdekatan dengan Provinsi Jakarta. Hal ini bukan berarti kota Tangerang Selatan tidak memiliki budaya tersendiri. Salah satu budaya yang saat ini masih dilestarikan oleh warga Tangerang Selatan salah satunya yaitu tradisi Palang Pintu. Tradisi Palang Pintu atau biasa disebut dengan Buka Palang Pintu adalah salah satu prosesi yang dilakukan seseorang ketika melakukan pernikahan. Sekilas tradisi Palang Pintu memang terkesan mirip dengan budaya Betawi. Mengapa hal ini terjadi? Karena sesungguhnya budaya ini berasal dari budaya betawi. Tradisi ini dimulai dengan iring-iringan calon pengantin pria menuju kediaman calon pengantin wanita dengan diiringi olehrebana dan "Yalil" atau lantunan berbahasa arab. Makna dari Yalil secara keseluruhan saling menyambut antara pengan...
Ciri Khas Batik Banten : Motif diambil dari artefak (motif purbakala) oleh arkeolog. Warna cenderung abu-abu soft yang menandakan karakter orang banten, hal ini disebabka karena air yang mengandung zat besi tinggi yang artinya cita-cita, ide dan kemauan yang tinggi namun tetap memiliki perangai yang kalem. Memiliki filosofi. Setiap motif memiliki makna dan membingkai sejarah budaya banten. Batik banten merupakan batik tertua dari demua batik yang ada di Indonesia, bahkan ada yang berusia 8-10 abad. Sumber : https://www.google.com/amp/s/infobatik.id/amp/ciri-khas-batik-banten/
Masjid ini menjadi salah satu bangunan bersejarah perkembangan Islam di Provinsi Banten. Di bangun pada masa Sultan Maulana Hasanuddin, masjid ini masuk dalam kategori bangunan cagar budaya yang dilindungi. Inilah Masjid Agung Banten atau biasa disebut dengan Masjid Banten oleh masyarakat sekitar Masjid yang terletak di Kecamatan Kasemen, daerah Banten Lama atau tepatnya 10 km arah utara dari Kota Serang ini dibangun antara tahun 1552-1570 saat Sultan Maulana Hasanuddin memerintah. Bangunan masjid ini memadukan unsur Jawa Kuno dan Tiongkok. Terlihat dari serambi yang lapang dan atap yang bertingkat. Uniknya atap di masjid ini memiliki 5 tingkatan dengan bentuk yang menyerupai tumpeng. Konon terdapat dua versi yang menceritakan siapa arsitektur pembangunan masjid ini. Versi pertama menyebutkan, Masjid Agung Banten dibangun oleh arsitek keturunan Tiongkok yang bernama Tjek ban Tjut. Sedangkan versi lainnya menyebutkan, masjid ini diarsiteki oleh Raden Sepat yang berasal dari Demak...