Ayam Geprek Leleh Keju adalah pengembangan kekinian ayam geprek khas Yogyakarta, dipadu lelehan keju gaya raclette steak . Kata geprek (bahasa Jawa) berarti ‘dipukul dengan alat tertentu’. Jika tidak memiliki blow torch , panggang ayam bertabur mozzarella dalam oven (api atas) hingga keju meleleh. Tip: Agar ayam matang merata, gunakan api sedang saat menggoreng. Pastikan ayam terendam dalam minyak panas dan jangan terlalu sering dibalik. Tingkat kesulitan: Sedang Persiapan: 20 Menit Lama membuat: 30 Menit Untuk: 4 porsi Kalori per porsi: 862 Kkal Bahan: 500 g paha ayam, kerat-kerat 50 g tepung maizena 1 butir telur ayam, kocok lepas Minyak sayur, untuk menggoreng 125 g keju mozzarella, parut Campuran tepung: 75 g tepung terigu protein rendah 75 g tepung beras 1 sdt ketumbar bubuk 1 sdt bawang putih bubuk 1 sdt baking powder 1...
Bahan-bahan 1/2 kg Ketela 4 Siung Bawah Putih 6 Siung Bawang Merah 15 Biji Cabe Merah 2 Buah Tomat 1/2 Keping Gula Jawa Secukupnya Garam Secukupnya Masako 2 Biji Kemiri 1 iris Lengkuas Secukupnya Daun Salam Secukupnya Daun Jeruk Secukupnya Ikan Teri Langkah ...
Bahan-bahan Bahan tiwul: 300 gr tepung gaplek -70ml air(utk mercikin tepung gaplek) 2 lingkar gula merah(sisisr halus) secukupnya Garam Bahan ketan: 500 gr beras ketan putih 1 sachet santan kara kecil 1/2 sdt garam Bahan taburan: secukupnya Kelapa parut Langkah Cara membuat tiwul: taru tepung gaplek di nampan agak besar y...(saya ga punya tampah)lalu beri garam dan aduk...
Setup Kolang Kaling Bahan : Kolang Kaling 1/2 kg Santan Kelapa 1/2 butir Gula 200 gram Garam 1/2 sendok teh Kayu Manis 10 cm Daun Pandan 1 lembar Cara membuat : kolang kaling dipotong menjadi 3 bagian dicuci hingga bersih direbus dengan air mendidih, setelah itu buang air rebusan tiriskan masak kembali 3 gelas air bersih. jika telah menididih masukan kolang kaling tambahkan santan kelapa lalu diaduk tambahkan bahan lain seperti gula, garam, kayu manis, dan daun pandan diaduk terus hingga mendidih setup siap dihidangkan note : saat dimasak harus terus diaduk Sumber Resep : IBU Sumber Foto : https://cookpad.com/id/cari/kolang%20kaling%20sereh
Roti Kolombeng Namanya Kolmbeng, konon asal nama roti khas asal Sidorejo, Lendah, Kulonprogo, ini “kolo emben” yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesa artinya “zaman dulu kala”. Bahan: 4 btr telur 200 gr gula pasir(bisa dikurangi jk gk suka manis)) 200 gr tepung terigu secukupnya Vanili Cara membuat: Olesi cetakan dengan mentega tipis atau minyak goreng Kocok gula dan telur hingga mengembang Masukkan terigu dan vanili aduk dengan spatula atau mix dengan kecepatan rendah sampai adonan tercampur rata matikan mix Tuang adonan ke dalam cetakan dan siap dipanggang Dipanggang dengan mandeng gerabah (open) RM/ Toko yang menyediakan: Roti Kolmbeng / Roti Jadoel Beluran Toko Roti Jalan Sidomoyo Beluran Sidomoyo, Sleman, Beluran, Sidomoyo, Kec. Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55264 Sumber: https://cookpad.com/id/resep/1538741-bolu-jadoelkolombeng-bakar https://radarjogja.jawapos.com/2016/10/19/kolmbeng-roti-jadul-y...
Tongseng "Jamu" Deskripsi Adalah tongseng yang berbahan dasar daging anjing Terkenal dan banyak di jual di daerah Jawa Tengah, D.I.Y, dan Jawa Timur Tongseng ini terkenal karena rasa dagingnya yang khas dan bumbu mericanya yang menghangatkan badan. Tongseng ini juga dipercaya oleh sebagian orang dapat menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu. Namun mungkin tidak semua orang menganggap makanan ini sebagai makanan yang halal, jadi hati-hati ya sebelum mencicipi masakan ini Bahan Daging anjing Bawang merah Bawang putih Lada Cabe rawit Gula merah Garam Penyedap rasa Jahe Lengkuas Daun salam Kecap manis Cara memasak Haluskan bawang merah, bawang putih dan lada Iris halus cabe rawit Tumis bumbu yang sudah dihaluskan dengan minyak secukupnya. Kalau sudah harum masukkan daging anjing, irisan cabai, jahe, lengkuas, dan daun salam. Aduk sebentar, tambahkan air secukupnya, garam dan gula merah Tutup wajan hingga air mulai menyusut dan daging sudah empuk Tanbahkan air...
Etheng Di abad ke-20 yang lalu, berkisar antara tahun 70-an hingga mungkin 90-an, etheng dikenal sebagai permainan anak-anak yang cukup populer di wilayah DIY dan Jawa. Meskipun lebih dikenal sebagai permainan anak-anak, sebenarnya etheng adalah sejenis sport yang bisa dimainkan hingga usia dewasa. Etheng bisa dilangsungkan sebagai pertandingan perorangan atau pun beregu. Cara memenangkan pertandingan ini adalah dengan beradu ketangkasan untuk saling mendahului memegang/ menepuk bagian atas-depan kepala lawan atau pada bagian kaki dari batas lutut ke bawah. Biasanya, anak yang berhasil menyentuh bagian kepala atau kaki lawannya akan berteriak “mati”, yang berarti dia berhasil mengalahkan lawannya. Dalam etheng beregu, maka anak yang dikalahkan harus segera mengundurkan diri dari arena, supaya tidak mengganggu seandainya masih ada sisa rekan dan lawannya yang masih bertanding. Permainan ketangkasan ini bebas dilakukan dengan berbagai gaya dan teknik, dengan catatan kesepakatan...
" Ragam hias pada kompleks makam Sunan Drajat Abbas, Novida (1981) Ragam hias pada kompleks makam Sunan Drajat. Berkala Arkeologi II No 1, Maret 1981, 2 (1). pp. 24-31. ISSN 02161419 [img] Text 5.Ragam Hias Pada Kompleks Makam Sunan Drajat.pdf Download (4MB) Official URL: https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Proses kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa, telah banyak dibicarakan oleh para ahli. Bukti pertama mengenai eksistensi Islam di Jawa adalah nisan kubur Fatimah binti Maimun bin Hibatullah di Leran (Gresik) yang berangka tahun 475 H atau 1082 M. Selanjutnya Islam dikembangkan melalui proses perdagangan dan perkawinan. ITEM TYPE: Article SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi DIVISIONS: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta DEPOSITING USER: Balai Arkeologi DIY DATE D...
Upacara adat Merti Bumi Nyadran Sumber Air Air Tuk Suracala“ ini biasanya dilaksanakan pada Rabu Kliwon mangsa kapat (Kalender Jawa) setiap tahunnya di Surocolo, Seloharjo, Pundong Bantul. Tujuannya adalah ungkapan terimakasih atas rejeki dan keselamatan yang diterima selama ini. Dimeriahkan dengan kirab dan pentas seni.