Pendidikan Seorang Puteri di Puri Mangkunegaran menurut sejarah sebenarnya sudah ada sejak Kadipaten Mangkunegaran berdiri pada tahun 1757 Pendidikan seperti ini ada juga di Keraton baik Surakarta maupun Yogyakarta hanya yang begitu marak di Pura Mangkunegaran. Terlebih-terlebih sewaktu hidupnya Permaisuri Mangkunegara III yang di kenal sebagai Gusti Putri. Beliau lahir pada tahun 1923 meninggal tahun 1978. Pendidikan bagi Putri di Pura Mangkunegaran merupakan ajaran hidup sebelum para Putri Bangsawan berumah tangga. Bagaimana melayani suami yang baik, untuk memperoleh pendidikan mereka harus tinggal di Keputren di mulai sesudah Menstruasi yang pertama.Pelajaran yang di berikan seperti bagaimana cara berpakaian , cara berbicara, cara makan dan sex education. Bagaimana sikap seseorang isteri yang baik , malam jadi pelacur untuk Suami, pagi jadi Bojo, sore hari ketika suami lelah sepulang kerja bisa jadi Mbkyu dan Ibu. Hidup di Keputren sewaktu ngenger seperti dalam pingitan tidak ada p...
Ritual ahacu alo adalah upacara pasca kematian pada keseratus hari pasca kematian di kabupaten Buton. Secara keseluruhan ritual ahacu alo bertujuan menormalisasi kondisi kehidupan keluarga atau kerabat yang labil akibat kematian.
Dahulu kala di Sulawesi Tenggara, hidup dua orang gadis bersahabat, kedua gadis tersebut masing-masing bernama Bangun Hijau dan Bangun Merah. Baik Bangun Hijau maupun Bangun Merah, keduannya tidak lengkap orang tuanya. Bangun Hijau tinggal bersama ayahnya; sedangkan bangun Merah tinggal bersama ibunya. Bangun Hijau amat prihatin kepada ayahnya. Oleh karena itu, ia bermaksud mencarikan pasangan istri baru untuk ayahnya. Ternyata yang dimaksud itu adalah ibu orang tua bangun merah. Bangun hijau dan bangun merah berunding sepakat untuk menjodohkan orang tua mereka. Kehidupan pun diawali. Akan tetapi, justru terjadi keganjilan dalam kehidupan mereka, diantaranya kurang kompak dalam mengurus rumah; Bangun Merah menjadi pemalas dan kuat makan; sedangkan Bangun Hijau mendapatkan pekerjaan yang banyak; ayah dan ibu tiri Bangun Hijau mengkhianati Bangun Hijau. Akibatnya adalah Bangun Hijau pergi dari rumah. akan tetapi ia hidup bahagia di istana ikan peliharaannya. Akhirnya, orang tua, ibu tir...
Tari Basalonde adalah tarian tradisi dari daerah Kolaka Sulawesi Tenggara. Menurut tradisi lisan, tari ini diciptakan oleh seorang raja Mekongga bernama Bokeo Teporambe sekitar abad ke-16. Basalonde ditarikan oleh seorang wanita seluruhnya antara 6-10 orang secara berpasang-pasangan. Adapun cara masuk kearena satu persatu. Gerak-gerakannya tari ini menunjukan bagaimana cara orang memuja yang kuasa. Para penari merentangkan tangan kekiri dan kekanan, sedang pada ujung jari telunjuk kedua tangannya dililitkan ujung-ujung selendang yang mereka pakai (melingkar dipinggang dan diikat) dibelakang, sehingga mereka nampak seperti burung-burung yang mengipas sayapnya. Gerak-gerak kakinya seperti pada tari Lulo, yaitu kaki ke kiri dan kanan bergantian diinjak-injak ke tanah, mereka menari dalam bentuk lingkaran. Pada salah satu variasi gerak tarian ini, mereka bergerak maju kearah sampaing kanan dengan langkah yang amat pendek, sambil membuka dan merapatkan telapak tangan mereka seperti gerak m...
Mondotambe adalah tarian penjemputan yang dilakukan pada saat penerimaan para tamu atau acara-acara yang dilaksanakan masyarakat Mekongga di Kolaka. Tarian tersebut di bawakan oleh gadis-gadis remaja sebagai tanda penerimaan yang tulus, ikhlas dan merasa gembira kepada para tamu. Jumlah penari terdiri dari 6, 8, bahkan jumlahnya bisa mencapai 12 orang , yang terpenting jumlah penari genap. Variasi tarian terdiri dari 13 gerakan yang diakhiri dengan tabur bunga atau beras dalah bahas Tolaki disebut (mekaliako owoha).
La Sirimbone adalah seorang anak laki-laki yang baik hati. Ia tinggal bersama ibunya, wa Roe. Ayahnya meninggal saat ia masih kecil. Suatu hari, seorang pedagang kain dari Desa La Patamba datang menemui mereka. Saat melihat Wa Roe, La Patamba langsung jatuh hati. Seusai berdagang, La Patamba pergi menemui sesepuh desa untuk meminta izin menikahi Wa Roe. Dengan restu para sesepuh desa, akhirnya Wa Roe bersedia menikah dengan La Patamba. Apalagi La Patamba berjanji akan menyayangi La Sirimbone seperti anak kandungnya sendiri. Namun, setelah menikah, rupanya La Patamba mengingkari janjinya. Ia meminta Wa Roe untuk membuang anaknya itu ke hutan. Betapa hancur hati Wa Roe, tapi ia tak berani membantah permintaan suaminya. Apalagi la patamba mengancam akan membunuh La Sirimbone jika ia menolak permintaanya. Dengan berat hati terpaksa Wa Roe membuang anak satu-satunya. Sambil berurai air mata, Wa Roe berpesan, “Jaga dirimu baik-baik anaku. Ibu yakin Tuhan selalu akan melindungimu. Ib...
Alkisah, di daerah Kendari, Sulawesi Tenggara, hidup seorang pemuda tampan bernama Oheo. Ia tinggal sendirian di sebuah gubuk di tengah hutan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia menanam pohon tebu di kebunnya. Oheo seorang petani yang rajin dan tekun. Setiap hari ia merawat tanaman tebunya dengan baik. Pada suatu waktu, ketika tanaman tebunya sudah siap dipanen, Oheo berjalan-jalan mengelilingi kebunnya. Alangkah terkejutnya ia ketika menyaksikan banyak ampas tebu yang berhamburan di pinggir kebunnya dekat sungai. Melihat keadaan itu, Oheo menjadi kesal dan marah. Ia pun berniat untuk menangkap pelakunya. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Oheo berangkat ke kebunnya. Sesampainya di kebun, ia segera menuju ke tepi sungai. Saat akan sampai di tepi sungai, tiba-tiba langkahnya terhenti. Tidak jauh dari tempat ia berdiri, ada tujuh bidadari cantik sedang terbang berputar-putar di atas sungai. Melihat hal itu, ia segera bersembunyi di balik sebuah pohon besar. Dari balik pohon itu i...
Suku Tolaki merupakan salah satu suku yang ada di nusantara. Suku yang mendiami wilayah Kendari dan Konawe, Sulawesi Tenggara, ini dikenal mempunyai kebudayaan nomaden dan hidup secara bergotong-royong. Dalam budaya suku Tolaki terdapat sebuah cerita rakyat yang berkisah tentang Kerajaan Padangguni atau yang saat ini bernama Konawe. Cerita tersebut mengisahkan tentang Mokoli Ramandalangi, yaitu Raja Konawe yang jatuh cinta kepada Wekoila. Masyarakat Konawe percaya bahwa Wekoila merupakan titisan ratu adil yang turun dari langit. Singkat cerita, meraka pun saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah. Sebelum jatuh cinta kepada Wekoila, Raja Mokoli Ramandalangi sempat memberi harapan cinta kepada seorang perempuan lain yang bernama Anamia Ndopo. Merasa sakit hati, saat acara pernikahan berlangsung, Anamia Ndopo menyamar sebagai penari lariangi dan membunuh Raja Mokoli Ramandalangi. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Raja Mokoli Ramandalangi memberikan sesuatu sebagai tanda k...
Alkisah, di sebuah daerah di Sulawesi Tenggara, Indonesia, hidup seorang janda cantik bernama Wa Roe bersama seorang anak laki-laki yang masih kecil bernama La Sirimbone. Mereka tinggal di sebuah gubuk di pinggir kampung. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, Wa Roe bekerja mencari kayu bakar dan menjualnya ke pasar. Pada suatu hari, datang seorang pedagang kain dari negeri seberang yang bernama La Patamba. Ia menawarkan barang dagangannya dari satu rumah penduduk ke rumah penduduk lainnya. Ia memulainya dari sebuah gubuk yang terletak di paling ujung kampung itu, yang tidak lain adalah tempat tinggal Wa Roe. Alangkah terkejutnya La Patamba saat melihat penghuni gubug itu adalah seorang perempuan cantik jelita. "Aduhai, cantik sekali perempuan ini," ucapnya dalam hati dengan takjub. Dengan perasaan gugup, La Patamba menawarkan kain dagangannya kepada Wa Roe. Namun, Wa Roe tidak membeli karena tidak mempunyai uang. Setelah itu, La Patamba mohon diri untuk menawarkan dag...