masyarakat adat
1.030 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Enjet sebagai Obat Gatal
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Jawa Tengah

Indonesia adalah negeri yang berlimpah kekayaan alamnya. Sudah tidak asing lagi jika Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan hasil bumi. Dan dari hasil bumi yang melimpah ini, para masyarakat dahulu secara kreatif mencari cara untuk mengoptimalkan segala manfaatnya. Mulai dari untuk memasak, kecantikan, sampai pengobatan. Zaman dahulu, banyak masyarakat sakit yang memerlukan obat, tetapi obat sangat jarang ditemukan. Maka dari itu, dibuatlah obat-obatan dari bahan alami yang mudah didapat.  Seperti kapur sirih, batu gamping yang didapat dari gunung kapur. Dalam kategori obat, kapur sirih ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat gatal. Saat tubuh terkena ulat bulu, disengat serangga, ataupun terkena dampak alergi, tubuh pun menjadi gatal-gatal. Untuk menyembuhkan kegatalan yang dirasakan, dipakailah bubuk kapur sirih yang lunak atau biasa dikenal dengan nama enjet. Cara membuat enjet ini mudah. Pertama dapatkan dulu kapur sirih, kemudian tumbuk hingga h...

avatar
Oskm18_16818183_mustika
Gambar Entri
Upacara Adat Puputan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Upacara Adat Puputan           Puputan adalah upacara tradisi yang berasal dari daerah Jawa. Hampir di seluruh daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sekitarnya melakukan upacara ini. Upacara Puputan adalah upacara yang dilakukan pada saat bayi lepas tali pusarnya. Waktu Pelaksanaan Upacara Puputan ini biasanya berbeda-beda dan tidak bergantung pada umur bayi tetapi pada waktu terlepasnya tali pusar. Jadi tidak ada waktu yang pas dan waktunya berlainan setiap bayi.   Setelah terlepas, tali pusar disimpan dalam gulungan kapas dan dimasukkan ke dalam toples kecil. Ada sebagian yang menguburkan toples berisi tali pusar ke dalam tanah di sekitar rumah. Biasanya, tali pusar rata-rata terlpas dengan sendirinya selama 7 hari.   Acara ini bisa dirayakan dengan keluarga kecil atau inti saja (Bapak, Ibu, Anak)   atau bersama keluarga besar dan tetangga terdekat. Dalam acara disiapkan makan-makanan khas seperti Nasi Gud...

avatar
Oskm18_19718046_nadya amarani
Gambar Entri
Pamali di Masyarakat Jawa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Indonesia penuh dengan kebudayaan. Masing-masing daerah punya kebudayaan tersendiri, kebudayaan yang unik yang membedakannya dengan daerah lain. Terdapat banyak jenis kebudayaan. Sebut saja musik, tarian, pakaian, ritual adat, senjata, dll. Di artikel ini saya akan mengulas kebudayaan unik di daerah Jawa, yaitu pamali di masyarakat Jawa. Terdapat banyak pamali-pamali yang dipercayai oleh masyarakat Jawa. Contohnya, kita tidak boleh menyapu di malam hari, karena dipercaya helai dari sapu yang copot nantinya berubah menjadi genderuwo. Contoh yang lain, tidak diperkenankan untuk memakai baju hijau ke Pantai Parangtritis, karena akan diculik oleh sang Nyi Roro Kidul. Masih banyak lagi pamali-pamali yang dipercayai oleh masyarakat Jawa pada umumnya. Cerita diatas hanyalah segelintir dari banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia. Tentunya kita sebagai warga negara Indonesia harus aktif berpatisipasi dalam melestarikan semua budaya tersebut. #OSKMITB2018

avatar
OSKM_16918367_Muhammad Ihsan
Gambar Entri
Makna Filosofi dalam Upacara Tedhak Siti
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tedhak Siti atau yang biasa dikenal Tedhak Siten atau juga Mudun Lemah terdiri atas kata Thedak dan Siti. Tedhak artinya turun dan Siti artinya tanah. Tedhak Siti berarti turun tanah. Ritual ini merupakan ritual budaya Jawa dimana bayi berusia 7-8 bulan sebelum bisa berjalan bayi tersebut diperkenalkan dengan tanah dan masyarakat Jawa membuat acara tersebut dengan acara syukuran. Dalam syukuran ini sang bayi didampingi oleh orang tuanya. Menurut budayawan Jawa, Ki Suryo, syukuran ini berisi semua harapan dan arahan dalam hidup. Upacara syukuran diawali dengan sang bayi dipanjatkan tangga yang terbuat dari tebu. Tebu ini dalam kepercayaan adat Jawa memiliki akronim anteping kalbu atau ketetapan hati dalam menjalani kehidupan. Setelah dipanjatkan, bayi melalui proses napaki jadah atau berjalan di atas jenang yang terbuat dari ketan. Jadah ini terdiri dari berbagai warna. Ada tujuh warna jadah yang dipakai, yaitu warna hitam, ungu, biru, hijau, merah, kuning, dan putih. Jadah yang...

avatar
OSKM18_19718243_Sharfina Adaningtyas
Gambar Entri
Lebaran Ketupat Khas Pekalongan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tepat seminggu setelah memasuki bulan Syawal, umat muslim di beberapa daerah di Indonesia, seperti Madura, Lombok, dan Kudus, melaksanakan suatu tradisi yang dinamakan ‘Lebaran Ketupat’. Tak lain halnya dengan salah satu desa di Kota Pekalongan. Jika Kudus merayakan lebaran ketupat ini dengan prosesi kirab gunungan seribu ketupat dan Lombok melaksanakan tradisi nyangkar , Desa Krapyak yang terletak di sebelah utara Pekalongan ini meramaikan tradisi lebaran ketupat dengan kue lopis. Setelah umat muslim melaksanakan puasa sunah enam hari di awal bulan Syawal, di hari kedelapan mereka berbondong-bondong mengarak kue lopis raksasa yang nantinya akan dipotong-potong dan dibagikan kepada masyarakat. Tak hanya kue lopis raksasa, nampaknya masing-masing rumah pun membuat kue lopis yang tentunya jauh lebih kecil untuk diri mereka sendiri. Jika berjalan menyusuri desa Krapyak saat mendekati atau beberapa hari setelah tanggal 8 Syawal, kita akan menemukan puluhan warga yang ju...

avatar
OSKM18_16118059_Alifa Salsabila
Gambar Entri
Bedug Pendowo Purworejo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Beduk termasuk alat komunikasi tradisional yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Di Indonesia, beduk biasa digunakan sebagai alat pemberitahuan waktu shalat atau sembahyang. Beduk Pendowo Purworejo merupakan suatu bukti peninggalan sejarah perkembangan islam di Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Beduk ini terletak di suatu daerah kecil di provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Purworejo. Beduk ini dikenal dengan beduk islam terbesar di dunia yang masih berdiri kokoh di dalam Masjid Darul Muttaqien yang berada di dekat alun-alun Purworejo. Tokoh yang berpengaruh dalam masuknya islam ke wilayah purworejo dan sekitar yaitu Sunan Geseng yang merupakan mubalig besar yang terkenal hingga Magelang dan Yogyakarta. Beduk Pendowo dan Masjid Darul Muttaqien merupakan sejarah islam peninggalan Cokronagoro I. Beliau merupakan bupati pertama Purworejo yang lebih dikenal dengan nama Adipati Cokronagoro I yang pada masa mudanya mengabdi pada kepatihan surakarta. Bedug ini dipersembahk...

avatar
OSKM18_16918289_Zuan Kautsaro Driansyah
Gambar Entri
Aruh-Aruh; Sederhana Namun Terlupakan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Aruh-aruh , bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia adalah menyapa atau memberi sapaan. Aruh-aruh merupakan kebiasaan peninggalan nenek moyang orang jawa yang sangat sederhana tetapi dapat membuktikan keramahan orang jawa dengan sesamanya. Aruh-aruh dilakukan ketika kita bertemu teman, tetangga, dan masyarakat sekitar dengan cara memberi salam, sekedar "hai", atau hanya basa basi semata. Pada era modern ini, aruh-aruh jarang sekali dilakukan di perkotaan tetapi apabila kita berkunjung ke pedesaan di Jawa Tengah maupun Timur, aruh-aruh merupakan suatu keharusan sebagai tanda sopan santun kepada sesama. Aruh-aruh tidak perlu membicarakan hal-hal berat ataupun yang bersifat pribadi, kita hanya perlu menunjukan kepedulian kita terhadap sesama dengan sedikit sapaan. Secara budaya dan kebiasaan, aruh-aruh adalah tanda sopan santun. Namun, apabila kita tinjau dari pandangan yang lebih modern, aruh-aruh memberikan manfaat bagi setiap individu. Aruh-aruh yang dilakukan dapat membua...

avatar
OSKM18_16318212_Dinda Farradila Jasmine
Gambar Entri
Sedekah Bumi Desa Lajer : Penyembelihan Delapan ekor Kerbau sampai Pertunjukan Wayang Kulit
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Sedekah Bumi Desa Lajer : Penyembelihan Delapan ekor Kerbau sampai Pertunjukan Wayang Kulit Semalaman Pada Bulan Suro, tepatnya hari Jumat Kliwon, di Desa saya sendiri, Desa Lajer, Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, selalu diadakan sebuah tradisi yaitu Sedekah Bumi. Sebuah tradisi yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun dan masih lestari sampai saat ini menyesuaikan perkembangan zaman. Tradisi ini berupa rangkaian prosesi yang dimulai dengan penyembelihan seekor kerbau di setiap dusun, di desa saya terdapat delapan dusun, jadi total kami menyembelih delapan ekor kerbau. Kemudian diikuti tradisi Kenduren (Kenduri) di setiap rumah pokok di dusun, setelah itu diadakan pertunjukan hiburan berupa wayang kulit pada malam minggunya. Sejatinya, hiburan wayang kulit awalnya dilaksanakan malam setelah penyembelihan kerbau, namun diganti malam minggu agar semua orang  yang bekerja dan anak sekolah dapat menonton karena esoknya hari libur. Mulanya sedekah bumi adalah sarana untuk...

avatar
OSKM_16418128_Akmal Yahya HIdayat
Gambar Entri
Dawet Kelang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Dawet Kelang adalah minukman tradisional asli Solo. Kabarnya dawet ini adalah dawet pertama di Solo sebelum bermunculan dawet-dawet lainnya. Dawet ini merupakan minuman khas tradisional dimana berbeda dengan dawet-dawet zaman sekarang. Dawet Kelang memiliki keunikan tersendiri karena gulanya yang berasal dari pohon aren. Dawet ini biasanya ada dijual di pasar/ dipinggir jalan. Pada zaman dahulu, cara penjualan dawet ini dengan dipikul oleh bapak-bapak atau digendong oleh mbok/ ibu-ibu. Selain memiliki keunikan dengan gula yang berasal langsung dari pohon aren, dawet ini pun berisi adonan kecil-kecil dawet yang berasal dari tepung beras dan berwarna oranye tua ataupun muda. Agar lebih nikmat, kadang penyajian dawet ini di Solo dengan diberikan tape ketan sebagai bahan pelengkap. Dawet ini biasanya dinikmati masyarakat Solo kala itu dengan sebuah mangkuk kecil.   Zaman yang masih begitu tradisional membuat dawet ini pun masih belum mengunakan es batu dalam penyajiannya. N...

avatar
Oskm18_16518114_kevin