Kata ”Tanimbar” biasanya digunakan untuk menunjuk orang atau suku atau komunitas manusia yang berdiam di Kepulauan Tanimbar, wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), dengan ibu kotanya Saumlaki, Propinsi Maluku. Kata yang sama biasanya digunakan untuk menunjuk pulau-pulau di wilayah Tanimbar baik itu pulau yang besar maupun pulau yang kecil yang tidak dihuni oleh manusia. Pulau-pulau yang ada di Tanimbar, seperti: Fordata, Larat, Labobar, Molu, Maru, Nus Wotar, Selu, Wuliaru, Sera, Selaru, dan Pulau Yamdena adalah gugus pulau Tanimbar. Gugus Kepulauan Tanimbar berada di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) Propinsi Maluku. Penduduk yang menghuninya adalah suku Tanimbar. Peta Kepulauan Tanimbar. Kata ”Tanimbar” berasal dari bahasa daerah di Tanimbar, antara lain: Tenempar , dalam bahasa Yamdena Timur ( Nustimur...
Kaharingan adalah kepercayaan tradisional suku Dayak di Kalimantan Pemerintah Indonesia mewajibkan penduduk dan warganegara untuk menganut salah satu agama yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia. Oleh sebab itu, kepercayaan Kaharingan dan religi suku yang lainnya seperti Tollotang (Hindu Tollotang) pada suku Bugis, dimasukkan dalam kategori agama Hindu sejak 20 April 1980. Kaharingan ini pertama kali diperkenalkan oleh Tjilik Riwut tahun 1944, saat ia menjabat Residen Sampit yang berkedudukan di Banjarmasin. Tahun 1945, pendudukan Jepang mengajukan Kaharingan sebagai penyebutan agama Dayak. Sementara pada masa Orde Baru, para penganutnya berintegrasi dengan Hindu, menjadi Hindu Kaharingan. Pemilihan integrasi ke Hindu ini bukan karena kesamaan ritualnya. Tapi dikarenakan Hindu adalah agama tertua di Kalimantan. Sumber: https://infokamu12345.blogspot.com/2013/11/agama-agama-asli-indonesia.html
arian ini merupakan jenis tarian adat yang ditarikan ketika upacara kematian. Tarian ini ditarikan dengan diiringi syair lagu kadong bodong yang isinya menceritakan hikayat kehidupan mulai dari lahir hingga meninggal. Sumber: https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-bugis
Pada mulanya, istana kerajaan bantaeng di sebelah barat langgar (mesjid) kampung letta’. Istana awal yang bernama ballak ri kasoreang menghadap ke laut. Setelah karaeng butung mangkat, dalam buku Andi M Akmar ( lih. Mappatan, 1995: 17) anaknya yang bernama karaeng panawang yang menggantikannya memindahkan istana dari kasoreang ke kalimbaung pada tahun 1913. Istana Balla kalimbaung tidak lagi menghadap ke laut, tetpi berubah menghadap ke utara serta membenahi sebagaimana layaknya istana kerajaan tua Sulawesi selatan. Bentuk dasar istana kerajaan bantaeng yang di pindahkan dari kalimbaung ke letta (ballak lompoa) tahun 1913 merupakan bentuk kontruksi dasar rumah bugis Makassar, rumah panggung. Seperti yang terlihat pada istana kerjaaan bantaeng ballak lompoa, kontruksi terdiri dari beberapa bangunan induk dan bangunan tambahan pada kedua sisinya yaitu ballak Kananga (sisi kanan) dan sonrong (sisi kiri). Ban...
Sulawesi selatan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang mempuyai 24 kabupaten dan kota, terbagi atas berapa suku dan bahasa, meskipun demikian banyak yang menjadi dasar patokan kebudayaan yang ada di Sulawesi selatan. Adapun suku-suku tersebut adalah suku bugis, Makassar dan toraja yang paling terkenal dan mempunyai bahasa, bugis, Makassar, toraja dan kojo. Dari berbagai cara inilah yang menjadikan Sulawesi selatan mempunyai banyak keanegaragaman. Selain bahasa, suku, dan yang mencakup kebudayaan adapula rumah adat yang mempunyai makna yang sangat mendalam bagi masyarakat. Rumah adat merupakan bangunan asli di daerah tersebut khususnya Sulawesi selatan. Rumah adat balla lompoa salah satunya adalah rumah adat suku bugis dan Makassar yang membedakan keduanya adalah pemaknaan dan filosofi dari rumah adat di setiap daerah. Di bantaeng ada rumah adat yang paling terkenal yakni balla lompoa tetapi adapula yang...
Paraga merupakan permainan dan olah raga, sekaligus kesenian tradisional asal Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan. Berbeda dengan permainan dan olahraga tradisional sepak takraw, paraga dimainkan tidak untuk dipertandingkan, melainkan sebagai atraksi unjuk kebolehan. Paraga juga dimainkan secara beregu dengan jumlah anggota minimal 6 (enam) orang. Dalam paraga, bola rotan dipantul-pantulkan tidak hanya menggunakan kaki, tapi juga kepala dan tangan. Keberadaan passapu, topi segitiga yang diberi lapisan kanji agar mampu menegak, sangat membantu para pemain paraga saat melakukan olah bola dengan kepala. Para pemain paraga juga kerap memanfaatkan sarung yang menjadi bagian dari kostum mereka untuk mengolah bola paraga. Posisi pemain dalam mengolah bola paraga pun beragam. Mulai dari berdiri, duduk, jongkok, hingga berbaring! Paraga pun dimainkan dalam berbagai formasi. Salah satunya, formasi menara yang terbentuk dari tumpukan para pemain yang berdiri di atas bahu pemain lainnya hi...
Bahan-bahan 200 gram gula merah (sisir) 300 ml air 1/4 sdt garam 2 lembar daun pandan (simpul) ðŸ'†direbus sampai cair Bahan adonan: 250 gram tepung beras 3-5 sdm gula pasir 1 sdt ragi instant 100 ml minyak goreng 1/2 sdt soda kue 1/2 sdt baking powder Tambahan: Kelapa parut (kukus+sejumput garam)...
Sumber: Mahakarya Kuliner - 5000 Resep Makanan & Minuman di Indonesia Suryatini N. Ganie 13 Mei 2013 Gramedia Pustaka Utama
Bahan-bahan 7 buah pisang kepok mentah 3 siung bawang merah 1 siung bawang putih 1 buah tomat 1 bks terasi Secukupnya cabe rawit dan cabe keriting Secukupnya gula, garam & penyedap rasa Minyak untuk menggoreng Langkah 1. Pertama-tama kupas dulu pisang kepok mentahnya, tips agar tangan tidak belepotan getah, kupas pisang di dalam air 2. Lalu goreng pisang kepok, sampai setengah matang 3. Angkat dan peppe (pukul) dengan uleg hingga agak pipih, jangan terlalu pipih. 4. Lakukan hingga pisang habis, lalu goreng pisang yang sudah dipeppe (dipukul) hingga kuning keemasan, lalu angkat 5. Siapkan wajan kecil dengan sedikit minyak 6. Goreng cabe, bawang, dan tomat sampai matang 7. Sambil mengg...