Tentang Museum Dewantara Kirti Griya Yogyakarta: Nama Dewantara Kirti Griya berarti tempat atau rumah yang berisi karya-karya dan rekaman perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Selain itu, kronologi kehidupannya dari muda hingga wafat juga diabadikan di museum ini. Museum ini dapat menceritakan biografi sosok Ki Hadjar Dewantara melalui benda-benda dan foto-foto yang dipajang melalui tata cara tertentu di ruang-ruang pameran museum. Di museum ini terdapat perpustakaan yang memungkinkan wisatawan untuk mendalami pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Museum Dewantara Kirti Griya didirikan atas permintaan Ki Hadjar Dewantara, dan diresmikan pada tanggal 2 Mei 1970. Museum ini banyak mengoleksi benda peninggalan Ki Hadjar Dewantara. Dunia pendidikan tanah air tidak terlepas dari peran RM. Suwardi Suryaningrat, cucu Paku Alam III, yang lebih dikenal dengan nama Ki hajar Dewantara. Tanggal kelahirannya kemudian diperingati bangsa Indonesia sebagai Hari Pendidikan Na...
Banju Adat Wanita Banjarnegara baju adat Banjarnegara sering dipakai pada saat pagelaran budaya dan acara acara kebesaran daerah Banjarnegara, dan sekarang juga para guru serta pejabat instansi Pemerintahan atau PNS di Banjarnegara setiap tanggal hari kamis di minggu terakhir setiap bulan untuk memakai baju adat Banjarnegara. Baju adat untuk perempuan terdiri dari 1. Riasan Gelung Kandal Menek 2. Gelung Bokor Kemureb 3. Sisir Serit 4. Tusuk Konde 5. Benang Lawe 6. Daun Suruh/sirih 7. Bunga Kantil 8. Kebaya Kutu Baru 9. Kemben Batik Banjarnegara (Sering Dipakai Corak Udan Liris) 10. Benting 11. Lontong 12. Jarik motif Banjarnegara (Sering dipakai corak Udan Liris) 13. Slop tertutup /hils 14. Tlepak Kinang 15. Giwang/ Anting jawa 16. Sapu Tangan Merah berbandul kunci 17. Tusuk Konde 18. Peniti Kebaya
TAK semua orang tahu kapan Komando Armada RI Kawasan Timur mulai ada. Dan tak semua tahu seperti apa perjalanan salah satu Komando Utama (Kotama) di bawah kendali TNI AL ini. Paling banter yang tahu sebatas anggota TNI AL. Itu pun prajurit matra laut yang berdinas di Koarmatim. Namun, nukilan sejarah berdirinya komando penjaga maritim untuk wilayah Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu, kini bisa dengan mudah diketahui. Bagi anda yang ingin mengetahui lebih jauh tentang sejarah Koarmatim, bisa langsung mendatangi Museum Armada. Di museum ini, anda dapat melihat benda-benda lawas yang menjadi saksi bisu keberadaan Koarmatim. Museum yang dinamakan Fleet House ini, berada di areal Koarmatim, diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio, Rabu 29 Oktober 2014. Menilik bentuknya, museum ini tak ubahnya kapal besar. Jendela berbentuk bulat dengan kaca, dan jeruji besi menguatkan kesan kapal. Dalam museum, anda bisa dijumpai koleksi benda-...
Museum Batara Guru , Palopo Openingstijden: Selasa – Kamis : 08.00-16.00 WITA, Jumat : 08.00-10.30 WITA, Minggu : 08.00-16.00 WITA Plaats: Palopo Provincie: Sulawesi Selatan Land: IND Type organisatie: Museum Postadres:...
Prasasti Bukit Gombak Sumber :https://id.wikipedia.org Prasasti Bukit Gombak merupakan salah satu dari beberapa prasasti yang ada pada zaman Adityawarman. Prasasti ini dinamakan sesuai dengan nama tempat ditemukannya prasasti ini, yaitu di daerah Bukit Gombak yang sekarang termasuk dalam kawasan Kabupaten Tanah Datar), Sumatera Barat. Beberapa prasasti lainnya yang ditemukan di daeraqh ini sampai sekarang belum diterjemahkan. Isi prasasti Prasasti ini terdiri dari 21 baris tulisan, fokus utama dari prasasti ini adalah menjelaskan tentang status kedudukan Adityawaraman serta menyebutkan asal usul dari Adityawarman yaitu putra dari Adwayadwaja. Pada prasasti ini terdapat penanggalan pada 1278 Çaka atau 1357 serta ditulis oleh seorang Acarya (pendeta guru). Prasasti ini juga memiliki tinggi mencapai 2 meter lebih. Sumber :https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Inscription_of_Bukit_Gombak.jpg&filetimestamp=20100318191238&...
Prasasti Kabantenan di Bekasi : Pendidikan, Kenegarawanan dan Leadership Janganlah kita lupakan demi tujuan kita, bahwa para pemimpin berasal dari rakyat dan bukan berada di atas rakyat. [Bung Karno dalam Penyambung Lidah Rakyat, hlm. 69] Melanjutkan tulisan ‘Gemah Ripah loh Jinawi’ : Kemakmuran Negara diukur dari jumlah penduduknya yang banyak. Merupakan tantangan berat Tata Kelola perkotaan yang harus sudah sangat mumpuni, agar kota tersebut tidak berujung menjadi Kota ‘Tryanopolis’, yaitu kota yang banyak gejolak dan serba kekurangan sandang dan pangan. Atau bahkan ‘Nekropolis’, kota yang menuju kehancuran karena terjadi peperangan. Ternyata orang-orang tua Sunda seribuan tahun silam telah mengantisipasi itu dengan mengeluarkan perundang-undangan dan hukum ketat yang mengatur manusia dengan lingkungannya. Diantaranya saja begitu ketatnya aturan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah), dengan tujuan melestarikan su...
Prasasti Raja Sankhara adalah prasasti yang berasal dari abad ke-8 masehi yang ditemukan di Sragen, Jawa Tengah. Prasasti ini kini hilang tidak diketahui di mana keberadaannya.[1] Prasasti ini pernah disimpan oleh museum pribadi, Museum Adam Malik, namun diduga ketika museum ini ditutup dan bangkrut pada tahun 2005 atau 2006, koleksi-koleksi museum ini dijual begitu saja tanpa sepengetahuan pemerintah dan Direktorat Permuseuman, termasuk prasasti ini. Foto prasasti ini ditampilkan di buku Sejarah Nasional jilid 2. ISI PRASASTI Dalam prasasti itu disebutkan seorang tokoh bernama Raja Sankhara berpindah agama karena agama Siwa yang dianut adalah agama yang ditakuti banyak orang. Raja Sankhara pindah agama ke Buddha karena di situ disebutkan sebagai agama yang welas asih. Sebelumnya disebutkan ayah Raja Sankhara, wafat karena sakit selama 8 hari. Karena itulah Sankhara karena takut akan ‘Sang Guru’ yang tidak benar, kemudian meninggalkan agama Siwa, menjadi pemelu...
Tradisi Palu Nomoni sudah lama lenyap sejak kedatangan Guru Tua Habib Idrus bin Salim Al Jufri, kini hidup kembali. Sebelum bencana alam gempa dan tsunami melanda Kota Palu, Jumat (28/09/2018), banyak warga yang menghadiri kegiatan festival kebudayaan Palu Nomoni di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah. Para warga hadir di pantai tersebut untuk menyaksikan kegiatan Balia yang memang sudah lama hilang. Kegiatan Balia merupakan kegiatan yang sudah lama hilang dan ingin dihidupkan kembali. Balia sendiri dahulu digunakan untuk mengobati orang sakit menggunakan mantra dan dilakukan oleh orang yang ahli. Menurut Andi Ahmad, budaya ini baru dihidupkan kembali sejak 2016, biasanya menggunakan sesajen, seperti menghanyutkan makanan ke laut, dan hewan ternak seperti kambing. “Biasanya untuk mengobati orang sakit menurut cerita dahulu, identiknya sih dengan sesajen,” kata Andi Ahmad, saat dimintai keter...
ACEH TENGGARA merupakan daerah yang berada di pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Wilayah tersebut kaya akan potensi alam. Dengan kondisi daerah yang berhawa sejuk, pertanian tumbuh subur di sana. Kelebihan itu mendukung warga setempat meramu kuliner yang lezat. Salah satu makanan Alas yang tak tertinggal di meja hidangan masyarakat Aceh Tenggara adalah ayam labar. Kuliner di lembah alas ini disebut menu sehat. Sebab, pembuatannya tanpa menggunakan minyak. Biasanya, setiap ada pesta perkawinan atau sunatan rasul, makanan ini tetap terhidang sebagai menu utama. Sebagian besar masyarakat alas menyakini, Ayam Labar mampu mengobati penyakit mimbar akibat gangguan jin, sehingga menjadi bagian budaya mereka. Pada Serambi Kuliner edisi Sabtu ini, Darnawati, penduduk Kompleks Guru, Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, berbagi resep ayam labar kepada pembaca. DUA perempuan muda cekatan memotong ayam kampung muda. Masing-masing mengambil per ek...