|
|
|
|
Ayam Labar Tanggal 03 Jan 2019 oleh Roro . |
ACEH TENGGARA merupakan daerah yang berada di pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Wilayah tersebut kaya akan potensi alam. Dengan kondisi daerah yang berhawa sejuk, pertanian tumbuh subur di sana. Kelebihan itu mendukung warga setempat meramu kuliner yang lezat. Salah satu makanan Alas yang tak tertinggal di meja hidangan masyarakat Aceh Tenggara adalah ayam labar. Kuliner di lembah alas ini disebut menu sehat. Sebab, pembuatannya tanpa menggunakan minyak. Biasanya, setiap ada pesta perkawinan atau sunatan rasul, makanan ini tetap terhidang sebagai menu utama. Sebagian besar masyarakat alas menyakini, Ayam Labar mampu mengobati penyakit mimbar akibat gangguan jin, sehingga menjadi bagian budaya mereka. Pada Serambi Kuliner edisi Sabtu ini, Darnawati, penduduk Kompleks Guru, Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, berbagi resep ayam labar kepada pembaca. DUA perempuan muda cekatan memotong ayam kampung muda. Masing-masing mengambil per ekor ayam dan memotongnya menjadi 16 bagian. Usai itu, kakak-beradik itu berbagi tugas. Si Adik merebus ayam yang telah dipotong tadi dengan air. Kemudian menambah garam secukupnya hingga empuk.
Sementara si kakak mengambil peran lain. Dia mengambil satu ons kelapa yang telah diparut, kemudian digongseng. Sambil menunggu ayam yang direbus, si adik memarjut kelapa muda dan menyiapkan segelas santan yang diperas dengan air hangat. Selesai tugas menggongseng kelapa, kakak menggiling bawang putih, bawang merah, ketumbar, lada hitam, batang serai, dan lengkuas. Kemudian mengiris bawang merah dan jeruk nipis.
Usai itu, bumbu-bumbu yang telah dihaluskan diaduk dengan santan hangat. Dimasukkan irisan bawang merah, kelapa gongseng, ayam yang telah direbus, parutan kelapa muda, dan menambah garam serta jeruk nipis secukupnya.
Alhasil, ayam lebar pun tersajikan di meja hidangan. Aromanya yang wangimerangsang keinginan untuk lekas ke meja makan.
Kakak beradik tersebut adalah Hj Darnawati dan Farida Hanum. Sejak lama, mereka berdomisili daerah Pango Raya, Banda Aceh. Mereka sengaja menyibukkan diri membuat makanan ayam labar dan nasi kepel sebagai santapan di siang.
Ayam labar merupakan salah satu makanan tradisional khas Alas. Kakak-beradik tersebut sengaja membuat ayam labar dan nasi kepel karena rindu kampung halamannya. Untuk mengobati kerinduannya, mereka menyiapkan makanan tradisional yang biasa dinikmati di acara kenduri penamanan, sunatan rasul, maupun perkawinan di Aceh Tenggara.
Persiapan masak mulai dari mengukur kelapa muda dan tua, melayukan daun pisang, merebus ayam muda, mengupas bawang, dan menggiling bumbu-bumbu dikerjakan berdua. Sambil sesekali, gelak tawa mengenang masa 25 tahun silamterdengar dari dapur rumah.
Kenapa hanya berdua? Karena membuat ayam labar ini sangat simpel. Untuk mempersiapkan menu ini, tidak membutuhkan tempat yang luas. Waktu pengerjaannya pun tak terlalu lama: hanya 1 jam.
Ada yang unik dari pembuatan ayam labar ini. Proses memasaknya tanpa menggunakan minyak goreng. Karena itu, ayam labar ini diyakini sangat baik untuk kesehatan pencernaan. Untuk mengobati kerinduan akan kampung halaman, Hj Darnawati mengundang teman-teman dan sanak saudara serantauan di Banda Aceh, menikmati masakan tradisional khas suku Alas ini di kediamannya. Masyarakat suku Alas di Banda Aceh pun bisa merasakan keberadaan di kampung halamannya dari kuliner yang simpel ini.
Nah... bagi Anda yang penasaran dengan kelezatan ayam labar berbahan ayam kampung ini, silakan mencoba langsung di rumah. Sebagai pelengkap, menu ini cocok dinikmati dengan nasi putih yang dibungkus daun pisang, atau disebut nasi kepel.
Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2013/12/14/ayam-labar-obat-rindu-kampung-halaman
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |