Asal Usul Di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat terdapat sebuah permainan tradisional yang disebut sebagai barempuk. Sesuai dengan namanya, dalam permainan ini para pesertanya akan saling rempuk atau memukul satu sama lain menggunakan tangkai bulir padi yang telah dipotong. Mengenai kapan dan dari mana permainan ini berasal sudah tidak diketahui lagi karena telah ada dan dimainkan oleh penduduk Sumbawa secara turun-temurun hingga saat ini. Pemain Barempuk adalah permainan yang hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Para pemainnya dipilih di antara petani yang sedang memanen dan atau penonton yang dianggap memiliki kekuatan fisik seimbang untuk dipertarungkan. Selain pemain, barempuk juga menggunakan wasit sebagai pengatur jalannya permainan dan menentukan pemenangnya. Tempat dan Peralatan Permainan Permainan barempuk atau disebut juga baranak bawi umumnya dilakukan di areal persawahan yang tengah mata rame (panen). Arenanya sendiri d...
Pada jaman dahulu di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, hidup sepasang suami istri beserta kedua anaknya. Sang suami bernama Amaq Lembain sedang Sang istri bernama Inaq Lembain. Keluarga tersebut hidup dalam kemiskinan. Mata pencaharian mereka sehari-hari adalah sebagai buruh tani. Setiap hari mereka berjalan ke desa desa menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi milik orang lain. Jika Inaq Lembain pergi bekerja menumbuk padi, maka kedua anaknya akan menyertainya. Di suatu hari, Inaq Lembain seperti biasanya tengah bekerja menumbuk padi. Kedua anaknya Ia taruh diatas sebuah batu ceper atau batu golog didekat tempatnya bekerja. Suatu keanehan terjadi. Ketika Inaq Lembain mulai menumbuk padi, batu golog tempat kedua anaknya duduk makin lama makin meninggi. “Ibu tolong... batu ini makin tinggi.” merasa seperti diangkat, anak sulungnya berteriak memanggil ibunya. “Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk.” jawab...
Salah satu produk unggulan sebagai kreasi budaya masyarakat Pulau Lombok adalah kerajinan tenun. Motif kerajinan tenun ini beragam dan khas sehingga sangat diminati oleh berbagai kalangan. Di Desa Sukarara, kerajinan tenun dilakukan untuk menghasilkan songket dan kain tenun ikat. 1.Songket Songket memiliki ciri khas yakni memiliki sisi depan dan sisi belakang. Bagian depan yang ditampilkan sebagai sisi luar ketika digunakan dengan motif yang ingin ditampilkan. Bahan baku yang digunakan adalah benang katun, sutera, sutera emas dan benang sutera perak. Tenun Songket dikerjakan oleh para wanita yang telah diwajibkan belajar menenun sejak usia kanak-kanak. Pada mulanya mereka diajarkan menenun dengan motif sederhana dan berlanjut ke motif yang rumit. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu Songket tergantung pada tingkat kerumitan, umumnya satu bulan dan bisa saja lebih lama. Menurut kepercayaan lokal, wanita yang sudah bisa menghasilkan satu Songket dengan kem...
Suling dewa merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tarian ini hanya digelar ketika musim kemarau melanda. Tujuannya tentu saja untuk memohon turunnya hujan. Daerah Bayan dikenal sebagai salah satu pusat peradaban tertua di Lombok. Banyak budaya dan seni tradisi yang masih dilakoni hingga saat ini oleh masyarakat di ujung timur Kabupaten Lombok Utara, salah satunya adalah kesenian tradisional Suling Dewa. Tiupan seruling dewa ini diyakini masyarakat adat Bayan mampu menurunkan air langit untuk memberikan babak kehidupan yang baru di atas bumi. Kesenian ini lahir ketika wilayah Bayan dilanda musim kemarau yang berkepanjangan. Karena tak ada satu pun tanaman yang bisa tumbuh dan berkembang, otomatis mempengaruhi siklus kehidupan di Gumi Bayan. Bahaya kelaparan pun mengancam dimana-mana. Sebelum tarian berlangsung, masyarakat Bayan menentukan hari, waktu, dan tempat yang dinilai baik untuk melaksanakan ritual terse...
INT: Desa Sade merupakan salah satu perkampungan yang masih menjaga adat Sasak. Konteks: Desa Sade memiliki penduduk yang sangat banyak. Penghuninya bukan pendatang (tidak merantau) keluarga baru pun biasanya tetap warga Desa Sade asli yang menikah dengan sesasama warga. Hal ini dipengaruhi kepercayaan lokal dan kemampuan ekonomi, karena biaya pernikahan untuk warga di luar Desa Sade dinilai cukup mahal. Rumah-rumah dibangun dengan tatanan yang terlihat kasar dan berdekatan. Mengikuti kontur lahan. (wuwungan) Rumah lalala (?) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat suku Sasak di Desa Adat Sade dalam membentuk suatu permukiman adalah mencari bukit-bukit yang tidak bisa ditanami. Bagi orang Sasak, permukiman tidak perlu di tanah yang subur, karena tanah yang subur sangat mereka dambakan untuk usaha pertanian. Mereka membangun rumah-rumah baru sendiri di dalam wilayah Desa Sade. (skema perbukitan) Rumah-rumah di Desa Sade ini memiliki beberapa jenis: 1.Rumah be...
Dengkleng adalah permainan tradisional di Lingkungan Sebok, Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat Permainan ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, karena permainan in sudah pernah kita mainkan khususnya anak perempuan, hanya saja penyebutannya yang berbeda-beda di setiap daerah yang mempunyai permainan seperti ini. Permainan dengkleng adalah permainan yang memerlukan keseimbangan yaitu melompat dengan satu kaki melewati kotak-kotak dengan langkah-langkah dan aturan tertentu, Kotak-kotak itu berisi nomor-nomor yang harus dilewati. Contoh pada gambar dari permainan diatas. Langkah-langkah dalam permainan dengkleng yaitu setiap kotak harus dilewati satu persatu dengan cara melemparkan batu atau pecahan keramik sebagai tanda dengan syarat tidak boleh menginjak kotak yang ada batunya, begitu seterusnya hingga ke puncak yaitu angka 9. Apabila permainan telah selesai ke angka 9, pemain boleh memilih kotak yang boleh dising...
Dikisahkan, pada jaman dahulu kala, di puncak gunung Kelimutu yang disebut Bhua Ria (hutan lebat yang selalu berawan), bermukim Konde Ratu bersama rakyatnya. Di kalangan rakyat kala itu, terdapat dua tokoh yang sangat disegani, yaitu Ata Polo si tukang sihir jahat dan kejam yang suka memangsa manusia, dan Ata Bupu yang dihormati karena sifatnya yang berbelas kasih serta memiliki penangkal sihir Ata Polo. Walaupun memiliki kekuatan gaib yang tinggi dan disegani masyarakat, keduanya berteman baik serta tunduk dan hormat kepada Konde Ratu. Ata Bupu dikenal sebagai petani yang memiliki ladang kecil di pinggir Bhua Ria, sedangkan Ata Polo lebih suka berburu mangsa berupa manusia di seluruh jagat raya. Pada masa itu, kehidupan di Bhua Ria berlangsung tenang dan tenteram, sampai kedatangan sepasang Ana Kalo (anak yatim piatu) yang meminta perlindungan Ata Bupu karena ditinggal kedua orang tuanya ke alam baka. Karena sifatnya yang berbelas kasih, permintaan kedua anak yatim piatu te...
Anak Kambing Saya Provinsi Nusa Tenggara mana dimana anak kambing saya anak kambing tuan ada di pohon waru mana dimana jantung hati saya jantung hati tuan ada di kampung baru caca marica he hei caca marica he hei caca marica ada di kampung baru caca marica he hey caca marica he hey caca marica ada di kampung baru Sumber:https://liberdaryandi.wordpress.com/category/lirik-lagu-tradisional-indonesia/
Lirik Lagu ANAK KAMBING SAYA Lagu Daerah Nusantara Provinsi Nusa Tenggara mana dimana anak kambing saya anak kambing tuan ada di pohon waru mana dimana jantung hati saya jantung hati tuan ada di kampung baru caca marica he hei caca marica he hei caca marica ada di kampung baru caca marica he hey caca marica he hey caca marica ada di kampung baru. Sumber: http://lagu-lagudaerah.blogspot.co.id/2016/01/lagu-lagu-daerah.html