Kisah cinta di tanah jauh, tanah kerinduan di Rijuan Tujuh Tujuan akhir pemuda rantau, dari jangkang di atas sanggau Gadis kanayan memikat hati, memberikan cinta sepenuh hati Bumi dipijak langit dijunjung, sampaikan cinta pada penghujung Beda bahasa beda budaya, lain adat lain silsilah Pagar batas menahan langkah, warna-warni masalah berujung kisah Apakah cinta seputih kapas, mengubah pelangi di langit lepas Di bait terakhir puisi tersebut, tergambar kerisauan hati seorang pria yang cintanya terhalang oleh adat. Kisah cinta yang terhalang oleh adat merupakan kisah klasik yang banyak terjadi di masyarakat Suku Dayak, Kalimantan. Sejak dulu, berkembang peraturan adat yang mengatur pantangan menikah dengan seseorang yang berlainan suku. Hal ini lazim terjadi mengingat Suku Dayak memiliki subetnis yang banyak dengan kebudayaan yang berbeda-beda. Puisi bertemakan kisah kasih tak sampai tersebut kemudian menjadi prolog lahirnya sebuah tari kreasi yang berna...
Sama halnya dengan musik tradisional berbagai suku di Asia Tenggara lainnya, musik Suku Dayak juga didominasi oleh bunyi-bunyi yang dihasilkan dari alat musik perkusi. Musik perkusif merupakan musik yang lahir dari kebudayaan yang lekat hubungannya dengan alam. Dengan kata lain, musik ini bersumber dari pola hidup masyarakat yang agraris, mengingat alat musik perkusif lahir dan terinspirasi dari tumbuhan. Dayak memiliki berbagai alat musik perkusif, seperti togunggak, peruncong, sengkurung, gendang Dayak, dan lainnya. Yang menarik, salah satu ciri dari alat musik perkusi Dayak adalah nadanya yang saling mengisi, atau dalam istilah Suku Dayak disebut dengan ngait atau ngipa atau ningka. Menurut Willian Malm, seorang etnomusikolog berkebangsaan Amerika, tangga nada dalam alat musik Dayak tidak sama dengan alat musik tradisional Jawa. Alat musik Dayak hanya mempunyai lima tangga nada dan tidak memilki jarak nada setengah yang disebut dengan anhemi...
Kain kebat namanya. Kain tenun ini biasa dipakai oleh masyarakat Suku Dayak Iban di Kalimantan Barat. Kain ini menjadi salah satu pakaian mewah yang biasa digunakan pada upacara-upacara kebesaran . Para penenun dari Suku Dayak Iban sering menggunakan pola asimetris pada kain kebat . Selain itu, mereka juga sering menggunakan motif-motif alam, seperti tanaman dan hewan. Harga kain kebat sangat bervariasi. Mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Kualitas kain serta kerumitan motif sangat menentukan harga sehelai kain kebat . Sumber: http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/keindahan-aneka-kain-tenun-tradisional-suku-dayak-iban
Sekitar 300 tahun yang lalu, nenek moyang di Kesultanan Sambas telah membuat kain tenun sambas. Konon, tenun sambas ini sudah dibuat perempuan-perempuan di Kesultanan Sambas sejak Sultan Sulaiman mendirikan kesultanan ini pada tahun 1675. Dahulu, tenun Sambas digunakan sebagai pelengkap untuk pelaksanaan ritual adat, salah satunya dalam ritual pernikahan. Hingga kini tradisi tenun di Sambas masih dilanjutkan oleh kaum laki-laki dan perempuan. Pembuatan kain tenun yang dikenal masyarakat di sana biasa menyebutnya dengan menenun ini biasa dilakukan melalui proses persilangan 2 set benang dengan cara memasukan benang pakan secara melintang pada benang-benang lungsin. Namun sebelum proses menenun dimulai, terlebih dahulu dilakukan proses penghanian. Proses penghanian adalah proses memasang benang-benang lungsing secara sejajar satu sama lainnya pada alat tenun sesuai dengan lebar kain tenun yang akan dibuat. Alat tenun ini berfungsi untuk memegang setiap helai bena...
Meriam kecil ini berfungsi sebagai dimulainya musim tanam di Desa Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur, Kabupaten Singkawang, Kalimantan Barat. Meriam kecil ini bernama rantako yang konon peninggalan Inggris dan dijadikan sebagai alat pusaka suku Dayak Salako Binua Garantuk’ng. Musim tanam atau di masyarakat Dayak Salako menyebutnya dengan Ngabayont ini diadakan setiap tanggal 1 Juni setiap tahunnya. Ritual Ngabayont juga menjadi penanda bahwa masa panen telah usai dan dimulainya kembali penanaman. Biasanya perayaan ini diadakan di rumah Parauman Adat, Desa Bagak Sahwa. Suku dayak selama ini memang dikenal memiliki kecintaan terhadap alam. Mencintai alam bisa dilakukan dengan berbagai bentuk seperti , menjaga kelestarian alam, karena menurut para tetua suku Dayak kelestarian alam ibarat amanah dari Jubata Nek Panitah (Sang Pencipta). Suku Dayak Salako Binua Garantuk’ng misalnya, memiliki ritual yang sakral setelah masa panen, sekaligus tanda dimulainya m...
tar adalah alat musik melayu yg berfungsi sebagai alat musik untuk digunakan saat acara pernikahan acara adat dan acara kelahiran dll
Emping Padi Pulut yang biasa disebut beras ketan adalah sebuah makanan yang dibuat dari padi ketan setengah tua yang kemudian padi tersebut disangrai hingga pecah mirip popcorn , setelah itu padi yang telah matang tersebut kemudian ditumbuk menggunakan alu dan lesung (alat tumbuk padi tradisonal) hingga memmbentuk lempengan. Emping ini merupakan makanan wajib pesta panen padi setahun sekali Suku Adat Dayak Ketunggau Sekadau. Makanan ini tergolong langka bahkan hanya bisa didapatkan pada musim-musim panen saja. Tidak semua petani mengerti cara membuat panganan khas Suku Dayak yang satu ini. Proses Penyajian Emping Ketan (Beras Pulut) Emping yang telah diolah tadi belum langsung bisa dimakan, ada proses selanjutnya untuk menikmati makanan manis ini, berikut langkah-langkahnya : 1. Siapkan emping mentah dan gula merah 2. Siapkan juga secukupnya kelapa tua yang telah diparut rujak...
Menurut cerita, di suatu daerah terpencil di Kalimantan Barat, hidup seorang ibu tua bersama anak gadisnya yang cantik bernama Darmi. Semenjak suaminya meninggal, sang ibu terpaksa bekerja menjadi buruh sawah dengan upah harian kecil. Darmi, anak ibu tersebut adalah anak cantik tapi sangat manja. Meskipun kehidupan mereka susah, namun Darmi tetap saja senang bersolek. Ia senang memamerkan kecantikannya ke seantero kampung. Setiap hari Darmi kerjanya hanya menghabiskan uang ibunya dengan membeli perhiasan dan alat-alat kecantikan. Sering ibunya menasehati Darmi agar mau hidup sederhana sesuai kemampuan, namun Darmi tak menggubrisnya. Darmi justru malah membentak ibunya agar bekerja lebih keras lagi. Darmi tak pernah mau membantu ibunya bekerja di sawah. Selalu saja ada alasan agar tidak ikut ke sawah. Pada saat ibunya bekerja, Darmi akan mulai bersolek kemudian berjalan-jalan di desa untuk memamerkan kecantikannya. Banyak pemuda desa mengagumi kecantikan Darm...
Bentuknya Bulat Lonjong Rasanya Sedikit Kenyal Namun Gurih Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Kalimantan yang wajib dikunjungi khususnya untuk Anda yang senang berburu kuliner khas daerah yang tradisional. Mengunjungi kota Putussibau , ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi Kerupuk Basah , kuliner khas daerah tersebut. Kuliner ini memang cukup asing ditelinga orang Indonesia namun di Kalimantan Barat sendiri merupakan cemilan yang menjadi primadona karena rasanya yang gurih dan nikmat. Kerupuk tapi basah, yang mungkin Anda tau selama ini kerupuk adalah makanan khas yang digoreng garing, crispy dan harus ‘kriuk-kriuk’ jika dimakan. Berbeda dengan kerupuk pada umumnya, kerupuk yang satu ini tidak melalui proses dijemur dan digoreng sepertinya lazimnya pembuatan kerupuk lainnya. Kerupuk Basah atau ‘ Temet ’ dalam bahasa Kapuas Hulu&...