Potu Nyilem merupakan makanan khas Madura yang dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat di daerah Madura. Makan ini khususnya disajikan pada saat berpuasa atau bulan Ramadhan yaitu sebagai makanan berbuka puasa atau sehabis sholat tarwih sebagai jaburanMasyarakat Madura sangat kental dengan agama Islam, pada saat berbuka puasa disunahkan berbuka dengan makanan yang manis-manis. Untuk membuat makanan yang manis salah satunya adalah Potu Nyilem, disebut demikian karena pada proses pembuatannya yaitu adonan ketan dibuat bulat-bulat seperti bola dan dimasukan kedalam air mendidih maka adonan yang berbentuk bola tersebut mengalami proses tenggelam dan tidak waktu lama akan timbul atau mengapung jika adonan tersebut matang. Tenggelam dalam bahasa Madura disebut nyilem, sehingga kue ini disebut kue Potu Nyilem. Proses pembuatan potu nyilem pertama-tama menyiapkan bhan baik bahan utama maupun bahan tambahan. Daun pandan dicuci lalu ditumbuk, diberi sedikit air kemudian diperes. Perasan daun p...
Babad Desa Jombok Soewiryo, sosok yang punya pamor dan disegani orang-orang disekitarnya, berinisiatif mendirikan tatanan baru di pemukiman yang dulunya kawasan hutan. Perubahan dari kawasan hutan menjadi pemukiman, dan mulai bertambahnya orang-orang yang menetap, menjadi dasar Soewiryo membentuk pemerintahan administratif setingkat desa. Ia akhirnya mengumpulkan sesepuh dari 'Buyut' atau Dukuh atau Dusun Kedawung, Ngembul dan Jombok. Dari musyawarah keempat orang inilah, muncul kesepakatan suatu tatanan pemerintahan baru bernama desa. Soewiryo memberanikan diri menghadap Onderdistricten Ngantang untuk mendapat pengakuan administratif dan pengesahan dari Pemerintah Hindia Belanda. Tak lama kemudian, Onderdistricten Ngantang menyampaikan pengesahan Pemerintah Hindia Belanda dari Pemerintahan Karesidenan. Tepat di tahun 1816, munculah 'Warua' (Sansekerta) atau 'Thani' (Sansekerta) atau Desa baru di wilayah 'Onderdistricten Ngantang'. Desa baru itu bernama 'Desa Jombok', dan Kepa...