Home » Cerita Rakyat Sumatera Utara » Cerita Balige Raja Saturday, 19 August 2017 Cerita Rakyat Sumatera Utara Cerita Balige Raja Alkisah Rakyat ~ Menurut cerita orang tua-tua kisah Balige Raja Purba adalah kira-kira sebagai berikut : Pantombohobol mempunyai tiga orang anak, yaitu Tuan Didolok, Raja Pargodung dan Balige Raja. Waktu lahirnya Balige Raja kembar dengan Si Boru Tinandangan, sehingga rupa keduanya mirip dan sama cantiknya. Itulah sebabnya maka anak yang dua ini selalu sama-sama mulai dari kecil hinga besar. Menanjak ke masa muda-mudi, keduanya berniat untuk membentuk rumah tangga. Melihat keadaan itu, maka berkumpullah keluarga marga Simamora dan memutuskan agar kedua orang ini dipisahkan,dan tidak dibenarkan bertemu muka lagi. Sehingga bagaimanapun usaha keduanya untuk bertemu, tak dapat lagi terlaksana. Oleh karena itu pergilah Balige Raja merantau ketempat lain. L...
Home / SUMATERA / Sumatera Utara / Cerita Rakyat Sumatera Utara - Si Boru Sangkar Sodalahi, Sebuah Legenda Srikandi Batak Cerita Rakyat Sumatera Utara - Si Boru Sangkar Sodalahi, Sebuah Legenda Srikandi Batak jhoe wain 3 months ago SUMATERA , Sumatera Utara Cerita Rakyat Sumatera Utara - Si Boru Sangkar Sodalahi, Sebuah Legenda Srikandi Batak Kisah tentang keturunan Si Marsaitan adalah kisah paling tragis sekaligus heroik dari Tanah Batak. Yaitu kisah tentang seorang anak yang tidak diinginkan oleh ibunya, yang lahir dari cinta palsu, karena sang ibu, perempuan yang hebat itu, berpura-pura cinta dan menjadi istri musuhnya karena ingin membalas dendam atas kematian suami yang sungguh dia cintai. Di Negeri Urat, Pulau Samosir, berbahagialah Tuan Sipallat dengan istri junjungan jiwanya, Si Boru Sangkar Sodalahi, asal klan Manu...
ALKISAH, di hulu sungai Sikurkuren di kawasan Parmonangan ada sebuah air terjun yang cukup tinggi dan seram karena berada di tengah hutan belantara yang sunyi sepi. Suatu ketika sampailah seorang pemburu yang sehari-harian mencari binatang buruan tidak bersua barang seekor juga pun. Tiba-tiba terdengarlah suatu yang bertalu-talu, yang makin lama makin mengasyikkan dan mengesankan. “Eh, suara apakah ini gerangan?” demikian pemburu bicara kepada dirinya. Teringatlah dia akan petuah orang-orang tua, bahwa di tengah hutan yang sunyi sepi tidak jarang orang bersua dengan kumpulan atau perkampungan jin. Tetapi orang-orang halus itu sangat takut akan anjing. Menurut yang empunya cerita wajah jin tersebut mirip dengan wajah manusia tetapi kakinya kecil-kecil dan betisnya menghadapa ke muka, sehingga jejak kakinya berlawanan dengan jejak kaki manusia. Dengan hati-hati pemburu pun mengamankan anjingnya seraya diikat dengan rotan dan diisyaratkan kepada anjingnya agar...
Parmonangan adalah sebuah desa di Pakkat Tapanuli Utara sekarang ini. Desa inilah satu-satunya desa di Kecamatan Pakkat yang memakai bahasa Pakpak Dairi. Walaupun desa ini kecil dan terpencil dari keramaian lalu lintas, namun kaya dengan mitos dan legenda yang pada masa sekarang ini disebut dengan istilah sejarah. Jika hari telah sore (diawal malam) sering orang tua-tua dengan sukarela menyampaikan hal-hal yang aneh dan ajaib dalam bentuk cerita agar cerita yang berharga itu tidak hilang ditelan oleh jaman. Kami coba menuliskannya, mudah-mudahan dapat jadi bahan bacaan yang bernilai bagi remaja yang sedang berkembang. Arkian, di hulu sungai sikurkuren di kawasan parmonangan ada sebuah air terjun yang cukup tinggi dan seram karena berada di tengah hutan belantara yang sunyi senyap. Suatu ketika sampailah seorang pemburu yang sehari-hari mencari binatang buruan namun tidak bersua barang seekor jua pun. Tiba tiba terdengarlah suara yang bertalu-talu, yang makin lama makin men...
AMA RAJA IRUMANA mempunyai anak Perempuan SI TAGAN-TAGAN BULU Br,LUMBAN GAOL ( Muli tu Datu Pargongo ) Sitagan tagan Bulu dihadang Raja op.Pangisi Naiborngin dohot ibotona Si Tagan-Tagan Bulu alai gabe didok Halak doi Boruna,Jolma nahassit ai sopot somarina do Raja Op.Pangisi Naiborngin dohot ibotona sitagan tagan Bulu,ai sorang pe oppui Op.Raja Pangisi Naiborngin tu portibion ai so diberengbe inong pangittubuna. sitagan tangan bulu,goarni sieheton(Leaon) goar naso uli jouon molo dihalak batak omma nidokna goar sopala jouon jala di panggoarhonmai tu nasodi anggap jolma Alana sorangpe namborui so dianggap jolma godangdo mandao tondongna alani rupana sogon tagan,alani dibaenma goarna sieheton sitagan tagan Bulu. dung magodang ibotana Raja Op.Pangisi Naiborngin diboando ibotona siehetoni tudiape ibana mangalakka ai ido ibotona sisada halungunann...
Umum Setelah mempelajari dan membaca beberapa buku-buku sejarah dunia dapatlah diketahui bahwa di daerah Nusantara atau lebih dikenal orang zaman sekarang dengan sebutan Asia Tenggara, telah berdiri tiga kerajaan abad ke-5 Masehi yaitu : Kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat. Kerajaan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur. Kerajaan Nagur di Sumatera Timur. Yang akan diterangkan dalam tulisan ini ialah mengenai keberadaan satu kerajaan di pedalaman Sumatera Timur abad ke-5 Masehi yaitu Kerajaan Nagur (selanjutnya lihat peta). Memang dalam buku-buku sejarah nasional Indonesia bahwa keberadaan Kerajaan Nagur itu tidak ada tercantum, tetapi dari hasil penyelidikan para ahli-ahli sejarah di kemudian hari sepeti H. Maratua Siregar guru sejarah di Vervolg School di zaman Belanda di Pamatang Siantar bahwa ada satu kerajaan di pedalaman Sumatera Timur di tepi sungai Bah Bolon lebih kurang 3 kilometer dari kota Pardagangan sekara...
Alkisah Rakyat ~ Gua ini terletak di Kecamatan Gunung Sitoli kira-kira 7.200 meter arah Idanogawo, terdiri dari batu-batu yang menyeramkan. Letaknya sebelah kanan arah ke bukit. Disana kita dapat lihat batu-batu itu seperti surga duniawi karena indahnya. Dari atas gua itu nampaklah lautan luas dan pulau-pulau serta beberapa semenanjung seperti: Lambaru, Sabngo dan Turemba. Orang sering datang melihat gua ini, baik orang dalam maupun orang luar negeri. Menurut cerita orang tua-tua, kisah Gua Lawomaru ini adalah sebagai berikut : Dahulu kala adalah seorang kuat dan kebal sejak dari kandungan ibunya, tergolong jajaran leluhur orang Nias sekarang ini yakni Sirao. Menururt cerita Sirao ini mempunyai 9 orang anak laki-laki. Salah satu di antaranya adalah ayah dari Laowomary, yang bernama Lahari. Dia ini sangat berbeda dengan saudara-saudaranya karena waktu lahir, pusatnya jadi batu. Setelah Lahari dewasa, iapun kawin dengan seorang gadi...
Marultop ~ Bambu Temba k Bahan yang terbuat dari Bambu dan pelurunya terbuat dari biji atau buah pohon atau dari gulungan kertas. Untuk membuat senapan bambu, mereka juga tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Sebab bahan-bahannya dari ranting bambu didapat di pekarangan atau kebun bambu secara gratis pula. Pletokan dibuat dari bambu, panjangnya sekitar 30 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua, satu untuk penyodok, dan satunya lagi diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Peluru dibuat dari kertas yang dibasahkan, atau juga dari bunga jambu air yang masih muda. Caranya, kertas di basahi air, lalu di dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok. Suara letusan dari laras senapan ini juga tak kalah dengan senjata mainan yang banyak dijual di toko-toko mainan anak. Bahkan, suaranya tidak membuat bising dan tidak mengejutkan siapa saja yang mendenga...
Situs Batu Megalit Maliwa'a Situs peninggalan sejarah ini terletak di Desa Maliwa'a Kec. Idanögawo ± 42 km dari Kota Gunungsitoli (± 25 km dari Bandara Udara Binaka). Strukturnya cukup bervariasi, ada yang berbentuk "ni'ogadi" dan ada juga yang berbentuk "behu". K.M. Fondrakö Untuk mendukung pengembangan destinasi tujuan wisata di Kabupaten Nias, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI telah menghibahkan 1 (satu) unit kapal motor pariwisata yaitu K.M. Fondrakö. Kapal motor ini memiliki 2 mesin 170 PK dengan kecepatan 25 knot per jam atau 26-30 mil laut per jam dengan fasilitas AC, kabin eksekutif, pelampung, toilet, radio panggil dan kapasitas penumpang 12 orang. Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1