“Gening” mempunyai arti “Bunyi”. Alat musik ini merupakan alat musik pukul yang digunakan penduduk suku Dayak sebanyak 8 buah, bahkan di suku Dayak Kenyah mencapai 12 buah Gening. Gening yang asli dibuat dari bahan kayu tetapi di beberapa daerah tertentu, seperti suku yang tinggal dekat dengan pantai yang pastinya sudah berinteraksi ke orang yang mulai mengenali pembuatan gong dari logam dan akhirnya suku Dayak satu dengan lain saling bertukar informasi. Gening dibuat dari sepotong kayu, kayu yang diperlukan adalah kayu sejeni Meranti (Kayu Meranti). Bentuk dari kayu ini bulat dan panjang seperti pohon tersebut. Hiasan pada Gening yang diukir biasanya motif daerah masing-masing, sekarang alat musik ini sudah ada yang dibuat dengan logam kuningan. Gening kayu sulit untuk ditemukan keberadaannya. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-kalimantan-timur/
Pada zaman dahulu, di wilayah Kabupaten Blitar ada sebuah kadipaten (Kabupaten) bernama Kadipaten Aryablitar. Adipati-nya (bupatinya) bernama Adipati Nila Suwarna. Adipati ini mempunyai seorang wakil bernama Ki Ageng Sengguruh. Ki Ageng Sengguruh pada mulanya sangat patuh dan setia pada Adipati Nila Suwarna. Isteri Ki Ageng Sengguruh yang bernama Nyai Ageng Sengguruh tidak suka pada kepatuhan dan kesetiaan suaminya. Apalagi Nyai Ageng Sengguruh sudah lama ingin menjadi permaisuri seorang adipati. Nyai Ageng Sengguruh merayu Ki Ageng Sengguruh agar mau merebut kekuasaan Adipati Nila Suwarna. Ki Ageng Sengguruh termakan rayuan Nyai Ageng Sengguruh. Dia menjadi manusia bermuka dua. Di depan Adipati Nila Suwarna, Ki Ageng Sengguruh selalu menampakkan kepatuhan dan kesetiaannya. Di belakang, Ki Ageng Sengguruh selalu menjelek-jelekkan Adipati Nila Suwarna. Ki Ageng Sengguruh juga berhasil merayu beberapa punggawa kadipaten untuk diajak menc...
Di Berau terdapat Kesultanan Gunung Tabur, sebelum menjadi kesultanan masyrakat asli disana adalah Suku Dayak dengan mengamalkan budaya Dayak seperti mengayau. Kesultanan Gunun Tabur baru berdiri sekitar tahun 1800an setelah banyak masyarakatnya memeluk Islam. Kali ini folks kita akan membahas budaya mengayau dan ERAU CANCUT HITAM bagi laki-laki Dayak di daerah Gunung Tabur ini. Masyrakat Dayak yang ada di Berau adalah Suku Dayak Bulungan, Duku Dayak Kelay, Suku Dayak Sambaliung, Suku Dayak Gunung Tabur dan lain sebagainya. Hampir semua sub Suku Dayak pada masa lalu melakukan budaya pengayauan atau head hunting , dan setiap sub suku memiliki alasan-alasan tersendiri kenapa mereka perlu mendapatkan kepala manusia. Masyarakat Dayak di Gunung Tabur pada masa lalu menganggap seorang laki-laki telah dewasa jika ia berhasil membawa kepala atau setidaknya ikut dalam ekspedisi perburuan kepala manusia. Jika sang laki-laki tidak pernah sama sekali ikut didalam ekspedisi perburuan kepa...
Untuk menjadi seorang IMAM Dayak, sangatlah tidak gampang, ada proses “MANGAJI” atau belajar yang cukup lama. Penulis pernah berjumpa dan berdiskusi dengan seorang Belian Dayak Dusun di Samarinda. Beliau mempelajari ilmu Belian selama 7 tahun, 7 minggu, 7 hari, 7 jam, 7 menit dan 7 detik. Selama proses mangaji ini, banyak hal yang tidak mengenakan harus dilalui sang “apprentice” . Tidak seperti saat ini banyak bermunculan para belian “express”, hanya tahu beberapa rinait atau mantera sudah mengaku diri sebagai seorang belian. Berikut ini adalah proses menjadi seorang BOBOLIAN atau BOBOHIZAN Dayak Dusun Sabah: 1. Proses pertama adala proses MANGAJI atau proses pembelajaran yang dilakukan minimal 9 tahun, untuk mempelajari Rinait (Mantera) Mengenali tumbuhan hutan dan kegunaannya praktek ritual 2. Pengajar senior disebut “Mokiraa” , semantara sang apprentice disebut “Po...
Gammi Bawis merupakan kuliner khas Kota Bontang yang cukup populer. Gammi Bawis adalah ikan bawis yang dimasak dengan sambal gammi serta dihidangkan di cobek, biasanya lebih nikmat didampingi nasi hangat. Ikan bawis sendiri adalah ikan yang hidup hanya di perairan kota Bontang, Kalimantan Timur. Gammi Bawis tidak hanya digemari oleh penduduk lokal Kota Bontang saja, tetapi juga menjadi favorit setiap wisatawan yang mencicipinya jika mengunjungi Kota Bontang. Adapun resep memasak Gammi Bawis seperti berikut: Bahan : 1. Ikan Bawis 500 gr 2. Tomat 1 buah 3. Bawang merah 5 siung 4. Cabai keriting 2 buah 5. Cabai rawit 5 buah (sesuai selera) 6. Jeruk nipis 1 buah 7. Garam dan gula secukupnya 8. Minyak goreng secukupnya Cara mengolah : 1. Bersihkan dan cuci ikan bawis. Beri perasan air jeruk nipis dan taburi garam secukupnya. Diamkan selama 15 menit. 2. Goreng ikan bawis sampai setengah matang, lalu tiriskan. 3. Uleg halus...
Gammi Bawis merupakan kuliner khas Kota Bontang yang cukup populer. Gammi Bawis adalah ikan bawis yang dimasak dengan sambal gammi serta dihidangkan di cobek, biasanya lebih nikmat didampingi nasi hangat. Ikan bawis sendiri adalah ikan yang hidup hanya di perairan kota Bontang, Kalimantan Timur. Gammi Bawis tidak hanya digemari oleh penduduk lokal Kota Bontang saja, tetapi juga menjadi favorit setiap wisatawan yang mencicipinya jika mengunjungi Kota Bontang. Adapun resep memasak Gammi Bawis seperti berikut: Bahan : 1. Ikan Bawis 500 gr 2. Tomat 1 buah 3. Bawang merah 5 siung 4. Cabai keriting 2 buah 5. Cabai rawit 5 buah (sesuai selera) 6. Jeruk nipis 1 buah 7. Garam dan gula secukupnya 8. Minyak goreng secukupnya Cara mengolah : 1. Bersihkan dan cuci ikan bawis. Beri perasan air jeruk nipis dan taburi garam secukupnya. Diamkan selama 15 menit. 2. Goreng ikan bawis sampai setengah matang, lalu tiriskan. 3. Uleg halus...
Kalian pasti pernah mendengar tentang makanan ini, yup Amplang. Amplang merupakan makanan khas di daerah samarinda, dan merupakan cemilan yang paling disukai di samarinda. Amplang ini bentuknya seperti ketupan tapi agak lonjong, seperti tahu, hanya saja bentuknya agak kecil dibanding tahu. Amplang ini dibuat dengan tepung( biasanya dengan tepung tapioka atau bisa pakai tepung terigu ), ikan, telur, dan bumbu bumbu. Rasanya guring dan asin, dan biasanya bisa dipakai sambil makan nasi. Harganya juga lumayan, kalau beli di sana biasanya Rp.24000 untuk 1 kg Amplang, kalau mau beli online biasanya Rp 14000 untuk 1 kg. untuk pembuatannya juga lumayan tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah juga, sedang sedang saja, karena biasanya untuk membuatnya jadi lonjong agak rumit. Jadi jika kalian tertarik kalian bisa beli dan coba deh, rasanya mantap #OSKMITB2018
Tari Dalling adalah tarian tradisional yang berasal dari Suku Bajau, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tarian ini termasuk salah satu tarian tradisional yang hampir punah. Tarian ini diiringi dengan gamelan dan biasanya disajikan saat menyambut tamu kehormatan. Keunikan dari busana Tari Dalling adalah aksesoris yang dipakai di setiap jari penari. Aksesoris ini berbentuk panjang sehingga gerakan lengan dan jari lebih terlihat. Gerakan penari gemulai namun jelas. #OSKMITB2018
Batik Kuntul Perak Batik Kuntul Perak merupakan batik khas dari Kota Bontang, Kalimantan Timur. Batik ini lahir pada November 2007 sebagai hasil karya dari Sayid Abdul Kadir Assegaf. Beliau mendapat inspirasi dari kunjungan pameran batik di Kuala Lumpur, Malaysia, yang mana setiap batik yang dipamerkan mengangkat keunikan daerahnya masing-masing. Saat ini, Motif Batik Kuntul Perak telah mencapai ratusan motif batik. Namun, Motif Batik Kuntul Perak yang pertama kali lahir berjumlah sembilan jenis motif, yaitu: 1. Motif Kuntul Perak, 2. Motif Pohon Mangrove, 3. Motif Mangrove dan Kuntul Perak, 4. Motif Mangrove dan Daun Anggrek, 5. Motif Daun Anggrek dan Kuntul Perak, 6. Motif Kuntul Perak dan Taburan Batu, 7. Motif Mangrove dan Taburan Batu, 8. Motif Kuntul Perak dan Tanahan Serat Kayu, 9. Motif Kuntul Perak dan Mangrove Tanah Remukan. Motif batik ini menggunakan burung kuntul perak yang menjadi maskot Kota Bontang sebagai objek utama...