Balengan adalah tarian pergaulan yang biasanya dibawakan oleh pemuda-pemudi atau anak-anak remaja di kampung secara berpasangan. Balengan ditarikan mengikuti irama musik yang dimainkan dengan tempo sedang hingga cepat tergantung dari lagu yang dilantunkan. Alat musik yang biasanya digunakan terdiri atas gitar bolong, gitar kecil yang disebut juglele, gitar bass besar, dan alat musik tabuh (tifa).
Tumbu tanah atau tarian ular biasanya dilakukan oleh penduduk dari suku bangsa Sough. Tumbu tanah ini dilakukan untuk perayaan-perayaan tertentu. Bagian kepala ular dipimpin oleh satu orang sambil memegang sebuah parang.
Papua merupakan daerah di ujung timur Indonesia yang memiliki beragam suku dan bahasa. Keragaman tersebut bahkan bisa terlihat di dalam satu wilayah kabupaten. Nah, salah satu yang akan dibahas pada artikel kali ini adalah suku Biak, yang ternyata memiliki prosesi adat pernikahan yang sangat unik. Aturan adat ini berasal dari tetua adat atau leluhur yang masih dijalankan sampai saat ini. Melamar Sama seperti aturan adat di wilayah lainnya, suku Biak pun menjalankan prosesi lamaran sebelum melakukan pernikahan. Bedanya, ada dua jenis lamaran yang disebut sanepen dan fakfuken . Beberapa masyarakat suku Biak gemar menjodohkan anak-anaknya ketika masih kecil. Proses pinangan yang dilakukan antar pihak orang tua ini disebut sanepen. Sedangkan fakfuken merupakan prosesi lamaran yang ditujukan pada pihak keluarga perempuan setelah kedua calon mempelai berumur minimal 15 tahun. Saat fakfuken , pihak laki-laki membawa tanda perkenalan...
Buah merah adalah tanaman yang berasal dari Papua yang mempunyai khas spesifik endemik yang tumbuh di dataran tinggi Papua. Tanaman buah merah termasuk tanaman keluarga pandan dengan pohon menyerupai pandan. Tinggi tanaman yang kira-kira mencapai 4 meter dengan bentuk tumbuhan hampir menyerupai seperti semak belukar. Bentuk buahnya sendiri yaitu lonjong dan tertutup daun pandan. Buah merah mempunyai panjang hampir 55 cm dengan diameter 10-15 cm dan berat hampir mencapai 3 kg. Masyarakat tradisional di Wamena, Timika, biasanya mengkonsumsi buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan dan penyakit kulit. Dengan mengkonsumsi buah merah, masyarakat Wamena, Papua menjadi berbadan kekardan berstamina lebih tinggi dan juga dapat meminimalisirkan terkenanya penyakit degeratif seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker. Namun buah merah jarang dijumpai di daerah kita seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dll karena memang hanya terdapat di Papua. Berikut ini...
Kayu ular papua sejatinya adalah kayu ular yang tumbuh di tanah papua. Meskipun namanya kayu ular, namun kayu ini tidak mirip ular sama sekali. Memiliki nama latin Strychons lucida, kayu ini dimanfaatkan oleh warga papua untuk di jadikan obat tradisional. Di daerah jawa kayu ular papua ini biasa disebut dengan nama dara laut dan dara putih. Kayu ular banyak di temukan di daerah pegunungan papua, sekitar 100-300 meter diatas permukaan air laut. Pohon memiliki diameter 30 cm. Pohon ini bisa tumbuh dengan koloni tanaman kayu ular sejenis. Sehingga kita akan menjumpai pohon-pohon kayu ular ini selalu berkelompok di satu kawasan tertentu. Selain di daerah pegunungan, pohon kayu ular ini juga pernah ditemukan tumbuh di pinggiran sungai. Selain digunakan dalam pengobatan malaria, kandungan dari kayu ular papua yang sangat kompleks, banyak ahli herbal yang mencoba manfaat kayu ular papua ini sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit. Berikut macam-macam penyak...
Bunga Keris konon menjadi salah satu tumpuan harapan sebagai obat untuk penderita HIV/AIDS. Bentuknya memang menyerupai keris, sebuah senjata tradisional. Bunga ini memiliki ciri lain mengeluarkan lendir dan dipercaya menjadi obat untuk banyak penyakit, termasuk pasien yang mengalami masalah sistem imun. Bunga Keris bisa ditemukan di wilayah Kabupaten Biak Numfor.
Tanaman ini punya tinggi 50-200 cm. Daunnya pipih panjang dengan tekstur sedikit lentur. Warna daunnya kuning kehijauan. Zodia dipercaya dapat mengobati masalah kulit . Misalnya kulit alergi atau bengkak tergigit serangga. Tanaman ini juga berfungsi seperti lavender yang dapat mengusir nyamuk dengan mengoleskannya pada kulit.
Deskripsi. Tumbuhan semak, tinggi 0,5-2 m, batang berbentuk bulat dengan pangkal berkayu, beruas, berwarna merah keunguan dan bercabang-cabang. Daunnya tunggal, merah, bertangkai, berhadapan, helaian daun bentuk bulat, ujung terbelah, bertepi rata, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, pada sisi atas berkilat, berbulu pendek, panjang 2-8 cm, lebar 1-5 cm dan tangkai daun panjang 1-6 cm. Bunga majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, panjang 0,75-10 cm, berkelamin 2, tangkai sari pangkalnya berlekatan, bentuk mangkok, kepala sari dua, tangkai putik pendek kecil, kepala putik 1, taju 2, perhiasan bunga 5, panjang + 2 mm, berbulu halus dan putih. Buah pipih dan hitam. Biji kecil dengan warna hitam mengkilat. Akar tunggang dan merah keunguan. Habitat dan penyebarannya Tumbuh liar di halaman dan di ladang-ladang sampai setinggi kira-kira 1000 m dari permukaan laut. Menyebar di Afrika, Malaysia, Cina bagian selatan, Filipina, Taiwan bagian selatan dan sampai di...
Deskripsi Merupakan pohon besar yang hijau sepanjang tahun, tinggi lebih kurang 15-50 m, bergetah putih seperti susu. Kulit batang tebal, warna coklat keabu-abuan, permukaan batang mempunyai lentisel dan banyak bergalur. Daun memanjang tersusun melingkar 4-7 daun, permukaan halus, umumnya bergerombol pada ujung cabang. Bunga kecil, berwarna putih kehijauan, mempunyai aroma yang kuat. Kalik bergerigi, mahkota bunga berbentuk tabung panjang 8-10 mm, bagian luarnya berambut halus. Mempunyai kantung kelenjar yang panjang dan sempit. Biji berwarna coklat berambut pada kedua ujungnya. Musim berbunga pada bulan April. Habitat dan penyebarannya Pada umumnya merupakan tumbuhan dataran rendah di hutan primer atau sekunder dan di pegunungan rendah hutan hujan tropis. Terdapat juga di daerah yang tertutup pohon, sawana dan hutan hujan sedang. Tumbuhan ini banyak dijumpai hampir di seluruh kabupaten di Papua (Jayapura, Meraeke, Keerom, Timika), terutama di...