budaya
517 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Mudik Lebaran aSebagai Tradisi Tahunan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Sebentar lagi bulan Ramadan tiba. Bulan yang dinanti-nanti oleh para muslimin di seluruh dunia. Di Indonesia bulan Ramadhan memiliki keistimewaan dibanding bulan-bulan yang lainnya. Karena pada bulan ini lah banyak kegiatan keagamaan dan juga kegiatan budaya yang timbul dari akulturasi agama dan budaya setempat. Banyak kegiatan-kegiatan agama yang mengakar sehingga menjadi tradisi yang tidak boleh ditinggalkan oleh segenap masyarakat setempat. Rentetan kegiatan budaya dimulai dari datangnya bulan Ramadan seperti pawai menyambut Ramadan -dalam istilah kami disebut Grebeg Ramadhan- sampai di penghujung Syawal ada tradisi syawalan sampai tradisi weh-wehan (saling memberi). Tradisi ini patut kita jaga dan lestarikan supaya bangsa Indonesia mempunyai identitas diri dihadapan masyarakat dunia. Menunjukkan bangsa Indonesia punya peradaban yang tinggi dibanding negara-negara yang lainnya. Salah satu dari rentetan budaya pada saat datangnya bulan ramadhan adalah budaya mudik lebaran....

avatar
Cholid
Gambar Entri
Konsep pathet dalam karawitan jawa
Alat Musik Alat Musik
Jawa Tengah

" Konsep pathet dalam karawitan Jawa Hastanto, Sri (2006) Konsep pathet dalam karawitan Jawa. Departemen kebudayaan dan pariwisata, Jakarta. [img] Text Konsep pathet dalam karawitan jawa.pdf Download (22MB) Official URL: http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.ph ... Abstract ""Pathet"" yang merupakan salah satu konsep musikal di dalam karawitan yang dapat disejajarkan dengan konsep-konsep musikal yang ada di dalam musikologi barat itu mempunyai nasib yang mirip seperti karya budaya tradisi lainnya. Diterlantarkan bukan karena kuno dan tidak mengikuti perkembangan jaman, tetapi karena para pewarisnya tidak mampu lagi menjelaskan apa dan bagaimana ""pathet"" itu. Sehingga mutiara-mutiara seperti ini yang seharusnya dapat kita gunakan sebagai atribut betapa tingginya ilmu pengetahuan kita, yaitu ilmu pengetahuan asli made in Indonesia bukan ilmu pengetahuan import terpendam dalam lumpur ketidak mengertian pemiliknya. Seper...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Konservasi Cagar Budaya Berabahan Kayu Dengan Bahan Tradisional
Alat Musik Alat Musik
Jawa Tengah

" Konservasi cagar budaya berabahan kayu dengan bahan tradisional Parwoto, Parwoto and Gunawan, Arif and Cahyandaru, Nahar (2010) Konservasi cagar budaya berabahan kayu dengan bahan tradisional. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Magelang. ISBN 978-602-98592-1-8 [img] Text Konservasi Cagar Budaya Berabahan Kayu Dengan Bahan Tradisional .pdf Download (15MB) Official URL: http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.ph ... Abstract Perkembangan metode konservasi eagar budaya juga mengarah pada penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan bahan tradisional. Disadari atau tidak, cukup banyak metode tradisional yang didasarkan pada kearifan dan pengalaman nenek moyang yang ternyata efektif sebagai metode konservasi benda eagar budaya. Meskipun seeara empiris terbukti efektif namun masih perlu didukung oleh kajian yang memadai untuk menjadi sebuah metode baku yang diakui. ITEM TYPE: Book SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Perm...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Drumblek
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Drumblek adalah drumben tradisional yang berasal dari Kota Salatiga. Kesenian ini dipelopori oleh seorang seniman bernama Didik Subiantoro Masruri akibat keterbatasan biaya untuk membeli alat musik drumben dalam rangka memeriahkan acara Hari Ulang Tahun ke-41 Republik Indonesia pada 1986. Setidaknya hingga tahun 2020, drumblek rutin ditampilkan dalam berbagai acara festival kesenian Kota Salatiga. Asal-usul Menurut Supangkat, drumblek memang bisa dikatakan sebagai salah satu jenis kesenian baru, tetapi cikal bakal dari kesenian drumblek sebenarnya adalah klothekan yang sudah tergolong sebagai budaya lokal dan sudah lama ada dalam masyarakat Jawa. Drumblek dapat digolongkan sebagai seni budaya asli yang berasal dari Salatiga apabila kehadirannya dikatakan sebagai “penyempurnaan” dari budaya klothekan yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Kesenian drumblek pertama kali muncul tahun 1986 di Desa Pancuran, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga den...

avatar
Fandy aprianto rohman
Gambar Entri
Tokoh Pewayangan Prabu Kresna
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Kresna merupakan tokoh pendukung dan pelindung (pengayom) tokoh yang memiliki sifat benar, utama, dan adil, yaitu tokoh Pandawa. Ia juga sebagai tokoh penjaga dan pemelihara alam semesta. Bagi masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa, tokoh Kresna sudah tidak asing lagi. Tokoh Kresna sudah lama muncul dalam Sastra Jawa Kuno dan Jawa Baru. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan tokoh Kresna. Oleh karena itu, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana peran dan sifat tokoh Kresna dalam karya sastra Jawa serta mengapa tokoh Kresna tampil dengan berbagai wujud dalam masa yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan mendapatkan keterangan selengkapnya tentang objek yang diteliti, yaitu peran dan sifat tokoh Kresna dalam karya sastra Jawa. Untuk itu, penelitian bersifat deskriptif. Selain itu, juga dicari kemungkinan hubungan keterangan dan dilakukan pengkajian peran dan sifat tokoh Kresna dari suatu sumber data dengan sumber data lainnya dengan menggun...

avatar
rendra pratama
Gambar Entri
Batik Banyumas
Motif Kain Motif Kain
Jawa Tengah

Batik Banyumas merupakan salah satu kekayaan budaya di daerah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Ciri khas batik ini adalah banyak menampilkan motif bergambar flora dan fauna, salah satunya motif Babon Angrem yang digambarkan sebagai ayam betina ( babon ) yang sedang mengerami telurnya.

avatar
Fajarnindyo
Gambar Entri
Tari Topeng Sekartaji
Tarian Tarian
Jawa Tengah

Tari Topeng Sekartaji adalah sebuah tarian yang menceritakan tentang perjuangan Raden Panji Asmorobangun mempertahankan cintanya kepada Dewi Sekartaji. Penggambaran tokoh di tarian ini dijelaskan dengan pemakaian topeng dari setiap tokoh dimana topeng warna putih dipakai sebagai karakter Dewi Sekartaji yang mempunyai sifat baik hati, lembut dan suci. Sedangkan warna topeng keemasan menggambarkan Raden Panji Asmorobangun yang menjadi tokoh sentral yang mempunyai sifat tampan , gagah, setia, halus dan bersahaja. Pementasan tarian ini merupakan bagian dari pelestarian seni dan budaya Indonesia, terkhusus budaya Jawa.

avatar
Widra
Gambar Entri
Tari Kelana Gandrung
Tarian Tarian
Jawa Tengah

Salah satu kekayaan karya seni tari yang dimiliki Indonesia khususnya Jawa Tengah adalah tari Kelana Gandrung. Tari Kelana Gandrung merupakan jenis tarian putra gagah yang secara garis besar menggambarkan kegagahan, kewibawaan, kasmaran, dan semangat jiwa seorang raja untuk mendapatkan cintanya yaitu Dewi Sekartaji, yang sebenarnya adalah isteri Raden Panji Inu Kertapati. Pementasan tarian ini dapat disaksikan pada kegiatan-kegiatan budaya yang diantaranya dalam ritual perkawinan, khitanan, upacara-upacara peringatan hari besar nasional, dan juga sebagai salah satu tarian yang biasa ditampilkan pada saat misi budaya baik nasional ataupun internasional.

avatar
Widra
Gambar Entri
sunatan tempo dulu
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Khitanan atau sunatan pada zaman dahulu merupakan salah satu hajat dari setiap orang berumah tangga. Dizaman dahulu, pelaksanaan khitanan dilaksanakan sangat meriah. Si anak yang hendak disunat terlebih dahulu ditandu dan diiringi oleh tarian-tarian atau kesenian daerah yang ada di masyarakat setempat. Bagi yang memiliki uang lebih banyak anak naik kuda pilihan ada juga yang menggunakan sepeda unta. Keesokan harinya, setelah subuh atau sekitar jam lima pagi iring-iringan itu berangkat ke sungai dan si anak disuruh berendam terlebih dahulu. Setelah dirasa cukup berendam, si anak kemudian dibawa kembali ke rumah dan dimasukkan ke dalam krobongan (semacam ruang khusus untuk melakukan proses sunat). Di dalam krobongan juru khitan (dukun sunat) telah siap untuk melaksanakan tugasnya. Adapun alat yang digunakan untuk menyunat anak di zaman dahulu masih sangat sederhana dan jauh dari steril. Tanpa obat bius dan tanpa dijahit. Sehingga darah akan cenderung mengucur deras. Tidak jarang anak di...

avatar
Widra