Mantu poci merupakan salah satu budaya yang hanya ada di Tegal. Biasanya mantu poci digelar atau diselenggarakan oleh sepasang suami isteri yang sudah lama menikah namun belum juga diberi keturunan. Inti dari acara mantu poci ini sendiri sama seperti namanya yakni melaksungkan 'pesta perkawinan' antara sepasang poci yang terbuat dari tanah namun berukuran raksasa. Seperti halnya sebuah pesta perkawinan, matu poci juga dihadiri oleh ratusan atau ribuan undangan yang disebarkan. Dilengkapi dengan dekorasi pengantin, sajian kuliner, dan pesta yang menyajikan hiburan bagi tamu undangan. Ada yang gak ketinggalan juga, pada acara mantu poci tamu undangan wajib mendoakan sepasang suami istri yang menggelar mantu poci agar dapat segera diberi keturunan karena tujuan utama diselenggarakannya mantu poci adalah agar penyelenggara mantu poci merasa seperti sepasang orangtua yang sudah berhasil merawat dan membesarkan putra putri mereka kemudian dilepas dengan hajat pesta besar....
Desa Ngringo adalah salah satu desa di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kawasan ini berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo. Desa Ngringo sendiri dikenal sebagai desa terpadat penduduknya di Bumi Intanpari. Masyarakat mengenal Desa Ngringo dengan sebutan Palur.Padahal Palur merupakan dusun di Desa Ngringo. Sementara Palur di Kabupaten Sukoharjo merupakan sebuah desa. menurut sesepuh desa setempat, Subagyo, wal terbentuk Desa Ngringo dari sebuah kampung. Seiring perjalanan waktu, kampung Ngringo semakin berkembang hingga terbentuk menjadi sebuah desa. Sejak tahun 1927, Desa Ngringo sudah dipimpin oleh seorang kepala desa. Yang menjadi pemimpin desa setempat adalah sesepuh atau orang yang dituakan di desa tersebut. “Pada masa lalu yang menjadi pemimpin desa adalah orang yang dituakan pada saat itu,” ujar Subagyo. Bercerita tentang Desa Ngringo tentu tidak lepas dari Benowo, salah satu daerah di desa ini. Wilayah Benowo menjadi terkenal karena di daer...
Nama Sendang Tirto Sinongko mungkin tidak lagi asing lagi bagi telinga masyarakat Klaten. Namanya begitu fenomenal karena setiap panen ketiga usai masyarakat setempat menggelar upacara adat bersih desa di sendang tersebut. Tidak hanya bersih-bersih sendang biasa, namun masyarakat juga menyembelih puluhan hingga ratusan ekor kambing. Hal itu sebagai ungkapan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas panen melimpah mereka. Acara yang biasa digelar Jumat wage pada Agustus itu pun menjadi pesta rakyat yang sangat wah . Sebab, tidak hanya masyarakat setempat, kerabat jauh hingga pejabat pun ikut memeriahkan acara tersebut. Namun, tahukan asal mula nama Sendang Sinongko dan tradisi bersih desa itu muncul? Salah satu tokoh masyarakat Desa Pokak, Soedharto, mengatakan nama Sendang Sinongko bermula saat sang Raja Paku Buwono VII hendak menuju ke Jogja. Di tengah perjalanan, sang raja merasa lelah dan singgah di sebuah sendang. Kemudian, sang raja pun makan buah nangka. Setelah itu,...
Anak-anak kelahiran tahun 90-an mungkin tidak asing mendengar kata 'cublak-cublak suweng'. Cublak-cublak suweng merupakan salah satu permainan tradisional yang berasal dari Pulau Jawa, tepatnya dari tanah tempat aku tinggali selama 18 tahun, yaitu Wonogiri. Cara memainkan cublak-cublak suweng cukup mudah. Hal pertama yang dibutuhkan adalah jumlah pemain yang berjumlah minimal tiga orang dan sebuah kerikil atau benda lain yang ingin disembunyikan. Salah satu pemain akan membungkuk di tengah-tengah atau berperan sebagai Pak Empo. Pak Empo adalah tokoh utama dalam permain ini yang akan mencari batu kerikil atau barang yang disembunyikan oleh pemain yang lain. Setelah Pak Empo membungkuk, pemain yang lainnya akan mengelilinginya dengan meletakan salah satu punggung tangan mereka diatas punggung Pak Empo. Setelah itu pemain akan menyanyikan sebuah lagu dengan mengoperkan batu kerikil tersebuh kepada pemain lainnya. Lagu yang dinyanyikan adalah sebagai berikut: 'c...
Di Tegal, Jawa Tengah, makanan ini telah menjadi ciri khas tersendiri. Tepung aci yang merupakan sebutan lain dari tepung kanji atau tepung tapioka diolah bersama dengan bumbu-bumbu, antara lain bawang putih, garam, dan daun kucai (daun bawang kecil), lalu dilekatkan pada sisi tahu (kuning atau putih) yang telah diiris secara diagonal. Digoreng sampai keemasan lalu ditiriskan. Sederhana namun menggugah selera. Apalagi jika disajikan hangat dengan cengis (cabe rawit) dan menjadi teman menikmati sore bersama teh poci. Tahu aci dapat ditemui di seluruh wilayah Tegal, baik ditawarkan dari atas bakul yang digendong, gerobang dorong, maupun dari kios yang siap diborong. Tinggal pilih, beli yang sudah digoreng matang, atau yang belum jika ingin menyantapnya di hari mendatang. Dengan harga Rp 500 – Rp 700 per biji, Anda sudah bisa menikmati gurihnya panganan khas wong Tegal ini. Pusat industri tahu yang cukup populer di Kabupaten Tegal terletak di Banjaran, Kecamatan...
Rujak teplak bisa kita jumpai di hampir seluruh wilayah Tegal, Jawa Tengah. Rujak wong Tegal ini mempunyai ciri khas pada sambal yang disiramkan di atas sayur mayur antara lain berupa daun singkong, kangkung, kubis, daun pepaya, kecipir, lengguk (daun ubi jalar), pare, mentimun, dan tauge yang telah direbus. Sambal rujak teplak dibuat dari singkong yang dikukus lalu dilumat dan dicampur dengan cabai merah beserta bumbu-bumbu lain seperti garam, terasi, dan gula jawa. Rujak teplak biasanya disajikan menggunakan daun pisang sebagai pengganti piring atau yang biasa disebut pincukan . Satu porsi rujak telpak bisa didapatkan dengan kocek sekitar Rp 2500, dan jangan lupa untuk melengkapinya dengan kerupuk wedi (pasir) yaitu kerupuk yang disangrai dengan menggunakan pasir sebagai pengganti minyak.
sego tiwul. sego merupakan bahasa jawa dari nasi, jadi sego tiwul merupakan nasi tiwul. nasi tiwul merupaka nasi khas daerah saya, yaitu Wonogiri Jawa Tengah. karena tempat kami yang cenderung banyak menghasilkan singkong, maka para warga masyarakat memanfaat kan singkong tersebut menjadi sebuh makanan, yang mungkin jarang di temui di daerah lain. di daerah lain juga ada, namun beda dengan tiwul yang berasal dari daerah saya itu. tiwul yang dari daerah saya iyu, tidak ada rasannya, jadi kalo maka tiwul itu harus memakai lauk, jadi tiwul juga bisa sebagai pengganti nasi putih. cara membutnya pun gamapang-gampang susah lah, sebab kita harus menumbuk singkok ynag sudah di jemur/sudah kering, kalo sudah ditumbuk, iyu akan jadi tepung singkong, yang nantinya akan di guyeng, di guyeng itu di taroh di tampah, dan di kasih sedkit air, dan diputer-puter, agar membentuk bulatan-bulatan kecil. setelah itu di kukus sampai matang. dan bisa d nikmati, yang paling enak, biasannya di nikmat...
aksara Jawa, aksara merupakan kata yang berasal dari bahasa jawa yang berarti tulisan, nah aksara jawa sendiri merupakan huruf jawa yang digunkan para masyrakat Jawa sebelum mereka mengenal huruf abjad. namun, setelah masyrakat mengenal huruf abjad, maka aksara jawa pun, dilupakan begitu saja oleh masyrakat jawa. sekarang di sekolah-sekolah pun hanya mendapat mata pelajaran bahasa Jawa 1 jam pelajaran saja. bagaimana mereka akan mengenal budaya mereka sendiri, jika budaya mereka saja tidak di pelajarai. maka kita sebagai generasi penerus bangsa, kita harus melestarikan budaya Jawa.
Batu tulis merupakan batu besar yang berada di “pulau” yang ada diantara Telogo Warno dan telogo Pengilon. Konon bila orangtua yang anaknya belum bisa membaca memohon pada Yang Maha Kuasa di tempat batu ini berada maka si anak akan segera bisa memebaca Sumber : KEMENTERIAN KEHUTANAN – Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah