Maluku
1.049 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Rumah Adat Baileo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku

Baileo itu sebutan atau nama dari rumah adat orang Maluku, dengan bentuk bangunan yang besar, material bangunan sebagian besar berbahan dasar kayu, kokoh dengan cukup banyak ornamen, ukiran yang menghiasi seluruh bagian dari rumah tersebut.   Tidak seperti halnya fungsi rumah adat pada suku-suku lain di Indonesia, Baileo atau sebutan harfiahnya Balai, merupakan rumah yang di bangun dengan tujuan yang berbeda, bukan sebagai rumah untuk dihuni atau rumah tinggal, melainkan bangunan yang berfungsi untuk Landmark suatu desa bagi orang-orang Maluku (rumah yang di gunakan sebagai tempat kegiatan atau upacara adat bagi warga kampung).     Baileo merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan warga (balai bersama), selain sebagai tempat pertemuan / kegiatan Baileo juga berfungsi untuk menyimpan benda-benda suci, senjata atau pusaka peninggalan dari nenek moyang warga kampung tersebut.   Rumah adat Baileo ini mempunyai beberapa bagi...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Rumah Adat Sasadu Maluku Utara
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku Utara

Rumah adat isasadu ni menjadi tempat warganya berkumpul, bersantap, dan berbagi nilai-nilai leluhur dan kearifan lokal yang terus dipegang teguh melekat dalam kesehariannya.     Rumah adat sasadu mencerminkan watak suku Sahu yang terbuka dan ramah. Bangunan yang tanpa pintu adalah isyarat bahwa siapapun dapat masuk ke dalamnya baik itu masyarakat asli maupun suku pendatang akan diterima dengan tangan terbuka. Ini juga menyiratkan tidak ada paksaan dalam berkomunikasi antarsesama. Semuanya berlangsung secara alami dan sukarela.   Rumah adat ini memiliki enam pintu untuk jalan masuk dan keluar, meskipun setiap sisinya tidak berdinding. Dua pintu untuk jalan masuk keluar bagi perempuan, dua pintu bagi lelaki, dan dua pintu bagi para tamu. Rumah adat ini juga dilengkapi bendera besar (panji) dan bendera kecil (dayalo) serta sekelilingnya dihiasi kain putih berbentuk bukit-bukit kecil (paturo) yang melambangkan NKRI.     Sasadu mem...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Sigofi Ngolo
Ritual Ritual
Maluku Utara

Setiap tahun sejak ratusan tahun silam, Festival Jailolo digelar di Halmahera Barat. Sebuah pesta rakyat, ritual adat, sekaligus apresiasi seni membahana dalam denyut nadi ekonomi masyarakatnya yang terus menggeliat. Diantara kemeriahan pesta yang menyeruak, masyarakat Jailolo senantiasa ingin berdampingan bersama alam dan bersyukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang melimpah dari bawah laut dan apa yang ditumbuhkan dari tanah dipijak.   Bukti kebersahabatan masyarakat Jailolo dengan alam adalah mereka memiliki adat sigofi ngolo, yaitu ritual membersihkan laut dari kotoran tetapi bukan hanya dari sampah duniawi melainkan juga kekotornya batiniah dan niat manusia. Lewat prosesi adat ini, masyarakat adat Teluk Jailolo ingin menunjukan bahwa alam memiliki hak untuk dijaga dan niat hati manusia perlu dibersihkan apabila ingin berpenghidupan di atasnya.   Ketika tanggal telah ditentukan dan pagi hari membumbungkan Matahari di birunya langit yang cerah maka ritual...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Tari Cakalele
Tarian Tarian
Maluku Utara

Cakalele merupakan tarian tradisional Maluku yang dimainkan oleh sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Para penari cakalele pria biasanya menggunakan parang dan salawaku sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan). Cakelele merupakan tarian tradisional khas Maluku. Para penari laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan penari menggenggam senjata pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku) di sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam berwarna putih. Sementara, penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Para penari Cakalele yang berpasangan ini, menari dengan diiringi musik beduk (tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup. Salawaku-tameng Salawaku-Tameng. Foto: halmaherautara.com Keistimewaan tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya. (1) Pakaian berwarna merah pada kostum penari laki...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Tari Bambu Gila
Tarian Tarian
Maluku Utara

Tarian ini berasal dari Ternate, Maluku Utara, tepatnya di daerah hutan bambu di kaki gunung Gamalama. Awal tarian ini digunakan untuk memindahkan kapal kayu yang telah selesai dikerjakan di atas gunung ke pantai. Selain itu, juga dipakai untuk memindahkan  kapal yang telah kandas di laut. Bahkan oleh para raja-raja, tari bambu gila ini sering digunakan untuk melawan musuh yang menyerang. Namun seiring waktu berjalan, tarian ini hanya merupakan sekadar hiburan di saat masyarakat mengadakan pesta.   Pada tarian ini, batang bambu yang dipilih haruslah berukuran sekitar 10-15 meter. Sebelum tarian bambu gila dimulai, pawang akan membakar kemenyan atau dupa sambil membacakan doa agar diberikan keselamatan hingga akhir acara. Setelah itu bambu akan terguncang-guncang. Mulanya perlahan, namun lama-lama akan semakin kencang.   Enam orang pria bertubuh besar yang memegangi bambu ini akan terbawa beputar mengelilingi lapangan, mengikuti arah gerakan si bamb...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Hitada
Alat Musik Alat Musik
Maluku Utara

Di Maluku Utara, pohon bambu selain dimanfaatkan sebagai bahan baku peralatan dalam kebutuhan seperti; pembuatan rumah, pagar, tiang, dipan, rakit sungai, dll, juga dimanfaatkan sebagai �alat musik� yang dikenal dengan �Musik Bambu Hitada�. Selain itu bambu dipakai sebagai alat utama untuk permainan �Bambu Gila�. Sebagian masyarakat di pulau Halmahera provinsi Maluku Utara terutama di kecamatan Ibu, Sahu dan Jailolo, termasuk orang Tobelo di Halmahera utara hingga kini masih mempertahankan jenis kesenian tradisional ini. Seni Musik Bambu ini mereka sebut dengan �Musik Bambu Hitada� atau sering disebut juga �Hitadi�.   Musik Bambu Hitada dan Yanger ini biasanya dimainkan pada acara-acara tertentu, seperti; Hajatan Perkawinan, Pesta Rakyat atau Hajatan Syukuran di s...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Hawear Vat
Ornamen Ornamen
Maluku

Patung “Hawear Vat” atau sering disingkat "Havet" atau dalam bahasa Belanda disebut “Werwat” merupakan patung yang terdapat di Desa Kelanit, Kei Kecil, Maluku Tenggara, Maluku. Sekarang patung ini tidak ada lagi di Maluku. Dalam masa penjajahan, tepatnya pada tahun 1914, benda bersejarah ini telah dibawa keluar kampung ini dan akhirnya kini tersimpan di Museum Leiden sebagai bagian koleksi benda-benda purbakala Museum tersebut.    Berdasarkan foto dari A.J. Gooszen,  Royal Dutch East-Indian Army officer yang tertarik terhadap ethnography, tahun 1911/1912, patung ini terdiri dari patung seorang Ibu dan anaknya. Dari keterangan lisan penduduk, patung-patung terbuat dari sejenis kayu keras. Patung-patung ini berada di bukit Masbait, lokasi Ohoi Kebav yang dihuni Marga Rumyaan dan Kilmas, dan yang menjadi penjaga dan pembawa persembahan adalah Kepala Marga Kilmas Lekesubun, karena mata rumah Kilmas yang lainnya bermukim di kampung tetangga...

avatar
Rolan Mauludy Dahlan
Gambar Entri
Kain Tenun Ikat Mbojo
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Barat

Kain tenun mbojo telah dikenali sejak dahulu sebagai tenunan Kerajaan Bima, yaitu salah satu Kerajaan Islam yang tersohor di Nusantara bagian Timur. Oleh karenanya, keberadaan kain ini tidak lepas dari sejarah perkembangan Islam pada masa itu. Karena kekhasan dan keunikannya, kain tenun mbojo menjadi komoditi penting yang diperjualbelikan oleh para pedagang Mbojo sejak berabad-abad lamanya. Persebaran kain tenun mbojo telah merambah hingga ke beberapa wilayah di Nusantara bahkan hingga ke Negeri China. Konon sejak abad ke-16 M, sebagai masyarakat maritim, pedagang Mbojo berperan aktif dalam perdagangan Nusantara. Mereka sudah berlayar hingga ke wilayah Jawa, Maluku, Malaka, dan bahkan sampai ke China. Hubungan perdagangan masyarakat Mbojo dengan Jawa bahkan tercatat dalam Kitab Negarakertagama. Disebutkan bahwa perdagangan kedua daerah tersebut telah berlangsung sejak zaman kekuasaan kerajaan Kediri atau sekira  abad ke-12 M. Sebelum mengenal jenis kain tenun mbojo...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Gong Sedang
Alat Musik Alat Musik
Maluku

Alat musik ini terbuat dari kuningan. Gong dihias dengan motif 2 ekor naga yang menjelaskan tentang kekuatan dan pengaruh motif dari negeri Cina. Dahulu, gong berfungsi sebagai alat barter cengkeh dan pala, cenderamata yang diberikan oleh pedagang Jawa kepada raja-raja di Maluku, alat komunikasi, mahar dan harta kekayaan. Gong juga dimainkan sebagai pengiring tari-tarian (seperti tari Cakalele). Setiap tabuhan bunyi gong memiliki makna tersendiri. Dengan demikian, para leluhur orang Maluku secara arif tidak menutup diri terhadap pengaruh budaya dari luar.

avatar
Sobat Budaya